p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Mufham
Maolidya Asri Siwi Fangesty
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA HANNA BINTI FAQUD UNTUK MENDAPATKAN KETURUNAN MULIA DALAM AL-QUR’AN: KAJIAN SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Maolidya Asri Siwi Fangesty; Muliadi Muliadi
Mufham: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Vol. 2 No. 2 (2023): Mufham: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : LP2M STAI Al-Muhajirin Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kisah Hanna binti Faqud dalam Al-Qur’an menjadi kisah yang menarik untuk diteliti sebab ia merupakan orang biasa namun diabadikan dalam Al-Qur’an. Selain itu, ia melahirkan keturunan yang mulia yakni Maryam. Tujuan penelitian ini adalah menangkap pesan tersirat dari upaya Hanna dalam mendapatkan keturunan yang mulia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka. Sedangkan teori yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Hanna merupakan seorang wanita suci dan bukan pezina. Sementara upaya yang dilakukannya untuk mendapatkan keturunan mulia adalah sejak hamil menazarkan anaknya untuk berkhidmat kepada Allah, menerima takdir Allah dikaruniai anak perempuan, menitipkan penjagaan Maryam dan anak cucunya kepada Allah dari godaan setan serta menyimpan Maryam di lingkungan yang baik. Adapun pesan tersirat dari upaya Hanna ini adalah keturunan yang shalih didapatkan dari ibu salihah, meniatkan anak untuk taat kepada Allah, Allah selalu memberikan yang terbaik dan manusia hanya perlu berbaik sangka pada-Nya agar mendapat kebahagiaan, kekuatan tekad dan ketulusan hati yang bercampur dengan kepasrahan pada Allah mendekatkan pada terkabulnya doa, menjadi ibu yang visioner, lingkungan dan guru berpengaruh pada tumbuh kembang anak, orangtua harus melakukan yang terbaik bukan hanya yang baik serta Allah tidak membedakan ketakwaan seseorang berdasarkan jenis kelamin.
HERMENEUTIKA ASMA BARLAS: MENGUNGKAP SUARA EGALITER DARI TEKS AL-QUR’AN Maolidya Asri Siwi Fangesty; Irma Riyani; Bambang Qomaruzzama
Mufham: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Vol. 3 No. 1 (2024): Mufham: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : LP2M STAI Al-Muhajirin Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hermeneutika menjadi pendekatan yang dapat dilakukan untuk membaca teks menggunakan sudut pandang modern. Pendekatan yang digunakan adalah hermeneutika Asma Barlas sebab telah ditulis secara sistematis dalam bukunya Believing Woman in Islam. Metode kualitatif dengan studi kepustakaan digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui latar belakang Asma Barlas, mengetahui model hermeneutika Asma Barlas serta mengetahui langkah-langkah metodis hermeneutika Asma Barlas. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya klaim bahwa Islam adalah agama yang patriarkis, Muslim tidak mempraktikkan nilai-nilai Al-Qur’an serta intoleran yang akhirnya di cap teroris, agama yang tidak humanis dan manusiawi terutama setelah kejadian 11 September 2001 di Amerika. Barlas menggunakan epistemologi-egalitarianisme dengan menjelaskan karakter teks yang polisemi, menolak relativitas penafsiran dan meletakkan kunci-kunci hermeneutik berupa Divine Ontology (ontologi ketuhanan) yakni pengungkapan diri Tuhan mencakup keesaan (tauhid), keadilan serta keunikan Tuhan. Selain itu, menjunjung tingi semangat pembebasan perempuan dan membuka adanya kemungkinan penafsiran yang membebaskan itu dihasilkan oleh perempuan maupun laki-laki (egaliter). Adapun langkah-langkah metodisnya adalah melakukan pembacaan Al-Qur’an secara holistik serta intra teks melalui pembacaan dari belakang (rekonstruksi konteks sejarah saat ayat turun) dan membaca dari depan (mengkontekstualisasikan kembali teks dalam konteks saat ini) seperti dalam double movement Fazlur Rahman. Metode ini dapat diaplikasikan pada QS. Al-Ahzab ayat 33 yang mengisyaratkan wanita karir dan QS. An-Nur ayat 33 berkenaan dengan pencegahan kekerasan seksual dan eskploitasi terhadap perempuan.