Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kesadaran Beretika dalam Era Digital: Peran Pancasila sebagai Kompas Moral dikalangan Pelajar Yemima, Queen; Anabelg, Yemima Kisy; Hutagalung, Nurhabibah; Marpaung, Panca Artha; Sihombing, Melica; Tampubolon, Erlika
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.26146

Abstract

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam cara pelajar berinteraksi dan memperoleh informasi. Namun, kemudahan ini juga menghadirkan tantangan etika, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan siber. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila sebagai dasar etika perlu diimplementasikan dalam kehidupan digital guna membentuk moral yang baik di kalangan pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pancasila dalam membentuk etika digital, cara beretika yang baik di era digital, serta pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter pelajar yang bertanggung jawab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, yang kemudian dianalisis menggunakan diagram lingkaran untuk menggambarkan tingkat kesadaran dan pemahaman pelajar terhadap etika digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar pelajar memahami pentingnya etika digital, masih terdapat tantangan dalam penerapannya, seperti rendahnya kesadaran dalam memilah informasi dan menjaga etika komunikasi di media sosial. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan digital. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam meningkatkan kesadaran beretika di dunia digital, sehingga generasi muda dapat menggunakan teknologi secara lebih bijak dan sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
Diftong Dalam Bahasa Jerman: Karakteristik, Pola, Dan Pengucapan Harahap, Herlina Jasa Putri; Yemima, Queen; Hutagalung, Nurhabibah; Tampubolon, Erlika; Syakirina, Azza Akira
Sagita Academia Journal Vol. 3 No. 2 (2025): Sagita Academia Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/sagita.v3i2.460

Abstract

Diftong dalam bahasa Jerman memiliki peran penting dalam fonologi karena memengaruhi pelafalan dan pemahaman kata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis diftong dalam bahasa Jerman berdasarkan stabilitas pengucapannya, yaitu diftong stabil (unveränderliche Diphthonge) dan diftong tidak stabil (veränderliche Diphthonge). Metode penelitian yang digunakan adalah analisis fonetik berbasis observasi terhadap video YouTube yang membahas cara pelafalan kata dalam bahasa Jerman. Hasil analisis menunjukkan bahwa diftong stabil meliputi /aɪ/, /aʊ/, dan /ɔɪ/, yang selalu diucapkan dengan pola tetap. Sementara itu, diftong tidak stabil mencakup kombinasi vokal seperti ie, aa, ee, oo, ue, yang dapat berubah dalam pengucapan tergantung pada konteks fonetik dan dialek. Temuan ini memberikan wawasan mengenai variasi fonetik dalam bahasa Jerman, khususnya bagi pembelajar bahasa yang ingin meningkatkan akurasi pelafalan mereka.
Analisis Gramatik Dalam Buku Deutsch Für Klasse XI Dengan Thema Meine Familie Yemima, Queen; Hutagalung, Nurhabibah; Sihombing, Melica; Gultom, Theresia Marlina Yopita; Manullang, Rira Wahyu
Sagita Academia Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Sagita Academia Journal
Publisher : Yayasan Sagita Akademia Maju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61579/sagita.v3i3.514

Abstract

Di era globalisasi, bahasa Jerman semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia, karena banyaknya peluang yang ditawarkan Jerman, seperti dalam pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan tinggal. Pembelajaran bahasa Jerman mencakup empat keterampilan utama: mendengarkan (hören), berbicara (sprechen), membaca (lesen), dan menulis (schreiben), dengan dukungan pemahaman tata bahasa (Grammatik). Sertifikat bahasa Jerman yang diakui, seperti Goethe Zertifikat, ÖSD, Telc, ECL, dan DaF, menjadi acuan pengukuran kompetensi bahasa. Buku ajar merupakan sumber penting dalam pembelajaran bahasa Jerman, dengan materi tata bahasa yang harus sesuai standar internasional, seperti Profile Deutsch yang merujuk pada CEFR.Buku Deutsch für Klasse XI digunakan di Indonesia untuk pembelajaran bahasa Jerman di tingkat SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian materi tata bahasa dalam buku ajar tersebut dengan standar Profile Deutsch level A1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar materi tata bahasa sudah sesuai dengan standar A1, meski ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti konjugasi kata kerja, kata depan, bentuk lampau dasar, serta kata sifat dan perbandingan yang belum tercakup. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut buku ajar tersebut.