Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kebijakan Pemerintah Desa Tentang Penyandang Disabilitas di Desa Gunungsari, Kecamatan Pagaden Afrianti, Pipit; Situmorang, Aryanti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.18433

Abstract

Kebijakan pemerintah desa dalam pemberdayaan penyandang disabilitas merupakan aspek penting dalam mewujudkan inklusi sosial dan kesejahteraan masyarakat. Artikel ini menganalisis kebijakan yang diterapkan di Desa Gunungsari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, dengan fokus pada efektivitas kebijakan, program yang telah berjalan, serta tantangan yang dihadapi dalam implementasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa meskipun terdapat upaya pemerintah desa dalam mendukung penyandang disabilitas, masih terdapat kendala dalam akses informasi, keterbatasan sumber daya, dan partisipasi masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan koordinasi antara pemerintah desa dan komunitas, serta penguatan regulasi dan dukungan anggaran bagi pemberdayaan penyandang disabilitas.
ANALISIS DESKRIPTIF GEJALA STRES PADA ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LPKA KELAS II BANDUNG Situmorang, Aryanti
Masokan Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/misp.v5i1.142

Abstract

This study aims to describe the stress symptoms experienced by children in conflict with the law (CICL) at the Bandung Juvenile Detention Center (LPKA). A quantitative descriptive approach was used, with data collected through a structured questionnaire based on Lazarus's transactional stress theory and the DASS-42 scale. The instrument measured four key aspects of stress: physical, cognitive, emotional, and behavioral. The sample consisted of 60 children selected through simple random sampling. The results revealed that the highest stress symptoms appeared in cognitive (57.22%) and emotional (51.47%) aspects, reflecting mental burdens, anxiety, guilt, and fear of the future. Meanwhile, physical and behavioral symptoms were in the low category. These findings indicate that psychological pressure is more internalized in thoughts and emotions than in overt behaviors. The study highlights the need for cognitive-emotion-based psychosocial interventions and a holistic approach within the rehabilitation system at LPKA to support comprehensive recovery. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gejala stres yang dialami oleh anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner tertutup, yang disusun berdasarkan teori stres transaksional Lazarus dan alat ukur DASS-42. Instrumen penelitian mencakup empat aspek utama stres, yaitu fisik, kognitif, emosional, dan perilaku. Sampel berjumlah 60 anak, dipilih melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala stres tertinggi terdapat pada aspek kognitif (57,22%) dan emosional (51,47%), yang mencerminkan beban pikiran, kegelisahan, serta perasaan bersalah dan cemas terhadap masa depan. Sementara itu, aspek fisik dan perilaku berada pada kategori rendah. Kondisi ini menunjukkan bahwa tekanan psikologis ABH lebih banyak terinternalisasi dalam pikiran dan perasaan daripada dalam tindakan nyata. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi psikososial berbasis kognitif-emosional dan pendekatan holistik dalam sistem pembinaan anak di LPKA agar mendukung pemulihan menyeluruh.
Measuring Students’ Empathy and Prosocial Attitudes toward Persons with Disabilities at the Faculty of Social and Political Sciences, Mulawarman University Situmorang, Aryanti; Afrianti, Pipit
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 15 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/soshum.v15i2.147-155

Abstract

This study aims to analyse the level of student concern toward children with disabilities at the Faculty of Social and Political Sciences, Mulawarman University. While previous research has discussed empathy or inclusive education separately, few have quantitatively examined the relationship between affective and cognitive empathy and prosocial behaviour among university students at Mulawarman University in East Kalimantan. A quantitative approach using a survey method was employed to measure the dimensions of affective empathy, cognitive empathy, and prosocial behaviour based on the theory of Eisenberg and Miller (1987). A total of 97 students were selected as research samples using the simple random sampling technique. Data were collected through questionnaires and analysed using validity and reliability tests, as well as multiple linear regression analysis. The results indicate that affective and cognitive empathy have a significant influence on students' prosocial behaviour in supporting children with disabilities. The implications of this study highlight the importance of education and socialisation regarding inclusivity to enhance students' social awareness.
Eskalasi Anak Berhadapan dengan Hukum Akibat Bullying di Indonesia: Sebuah Integrative Literature Review Apriani, Fajar; Afrianti, Pipit; Situmorang, Aryanti
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 12 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i12.8838

Abstract

Bullying pada anak tidak hanya menimbulkan dampak fisik dan psikologis, tetapi juga dapat berkembang menjadi rangkaian eskalasi kekerasan yang berujung pada keterlibatan anak dalam tindak pidana atau menjadi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Penelitian ini menggunakan pendekatan integrative literature review dengan menelaah berbagai studi nasional dan internasional periode 2020–2025 untuk mengidentifikasi pola eskalasi dan faktor-faktor yang memperkuat risiko keterlibatan anak dalam tindak kriminal setelah mengalami atau melakukan bullying. Metodologi ini memperkuat validitas temuan melalui triangulasi data dari jurnal ilmiah, laporan resmi KPAI, BPHN, JPPI, SIMFONI PPA, dan pemberitaan nasional terpercaya yang dianalisis menggunakan teknik thematic analysis untuk menghasilkan pemahaman komprehensif mengenai mekanisme eskalasi kekerasan.  Hasil kajian mengungkap dua jalur utama eskalasi. Pertama, korban bullying berpotensi berubah menjadi pelaku kekerasan melalui mekanisme trauma aggression, yaitu akumulasi rasa takut, marah, dan tekanan emosional yang tidak tersalurkan sehingga memunculkan perilaku agresif sebagai bentuk kompensasi atas pengalaman traumatis. Kedua, anak yang sejak awal menjadi pelaku bullying menunjukkan pola agresi proaktif yang semakin menguat ketika lingkungan keluarga dan sekolah gagal memberikan batasan atau intervensi yang efektif. Faktor keluarga, dinamika sekolah, paparan konten kekerasan di ruang digital, serta normalisasi agresi dalam lingkungan sosial memainkan peran penting dalam mempercepat kedua jalur eskalasi tersebut. Kajian ini menegaskan bahwa keterlibatan anak dalam tindak pidana bukanlah fenomena instan, melainkan hasil dari kegagalan sistemik dalam memberikan perlindungan emosional, pendampingan psikososial, dan pengawasan perilaku sejak fase awal bullying. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi terpadu berbasis keluarga, sekolah, pekerja sosial, dan literasi digital untuk memutus rantai eskalasi kekerasan pada anak