Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Daya Hambat Isolat Actinomycetes dengan Lama Fermentasi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae Insani, Annisa Nur; Bahar, Meiskha; Nugrohowati, Nunuk; Yulianti, Retno
Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 11 No. 2 (2022): Online July 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v11i2.2014

Abstract

Actinomycetes are filamentous, Gram-positive bacteria widely distributed in soil and can produce secondary metabolites useful as antibiotics. The synthesis of secondary metabolites of Actinomycetes is influenced by the growth conditions of each isolate, including the fermentation period. Klebsiella pneumoniae is an opportunistic bacterial pathogen causing lower respiratory tract infection. Objectives: To determined the inhibition activity of Actinomycetes with different fermentation periods against the growth of  K.pneumoniae. Methods: Actinomycetes were isolated from soil in Kebun Raya Bogor and grown on Starch Casein Agar (SCA) medium before being fermented in liquid media consisting of 2% of mannitol, 2% of peptone, and 1% of glucose with an incubation time of 6,7, and 8 days. An antibacterial activity test was conducted on Mueller Hinton Agar (MHA) medium using the well diffusion method. Results: The activity of Actinomycetes isolates with fermentation duration of 6,7 and 8 were able to inhibit the growth of K. pneumoniae with an average inhibition zone of 4,46 mm; 4,94 mm; and 5,04 mm, respectively. Actinomycetes' inhibitory mechanism ranges from inhibition of cell wall synthesis to nucleic acid and protein synthesis. One Way ANOVA test showed significant differences between the inhibition zone produced by each fermentation group. Conclusion: Actinomycetes isolates have antibacterial activity against the growth of K. pneumoniae with the highest activity achieved by Actinomycetes with a fermentation time of 8 days.Keywords:  Actinomycetes, antibacterial, fermentation, Klebsiella pneumoniae
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN PESTISIDA NABATI UNTUK TANAMAN DI DESA KARANGRAU KECAMATAN BANYUMAS Setiyaningsih, Lilik; Anjaini, Jefri; Hanifa, Irfan; Hidayat, Azhar Fahmi; Sisputra, Dorojatun Krisna; Muslim, Shafa Eerstezon; Nasution, Muhammad Akbar Nauli; Dawwas, Dzaky Arkan; Sabitha, Kirana Lentik; Mazari, Ninda Alifia; Martina, Sagita Dwi; Mahmudi, Qinaya Auziqnika Hadhanasri; Rahiim, Widyanita Karamina; Zahra, Naswa Latifah; Insani, Annisa Nur
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 9 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i9.2803

Abstract

Pertanian memegang peran penting dalam ketahanan pangan Indonesia, namun penggunaan pestisida kimia yang berlebihan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk pencemaran tanah, air, dan kerusakan ekosistem. Untuk mengurangi risiko tersebut, diperlukan alternatif ramah lingkungan, seperti pestisida nabati berbahan dasar bawang putih dan daun sereh, yang efektif mengendalikan hama dan mudah diperoleh oleh petani. Kegiatan sosialisasi pestisida nabati dilaksanakan pada 17 Juli 2025 di Balai Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas, dengan peserta sebanyak 30 anggota kelompok tani. Kegiatan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pengendalian hama secara alami serta mendorong pengalihan dari pestisida kimia ke pestisida nabati. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan mengenai dampak pestisida kimia, manfaat pestisida nabati, serta praktek langsung pembuatan pestisida nabati dari bawang putih dan daun sereh. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta, dengan sebagian besar menyatakan siap mengaplikasikan pestisida nabati di lahan mereka. Kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik pertanian ramah lingkungan, sekaligus menyediakan alternatif pengendalian hama yang aman, hemat biaya, dan berkelanjutan. Dengan demikian, sosialisasi ini tidak hanya berpotensi mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia, tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal dan pelestarian lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan efektivitas metode partisipatif berbasis praktik dalam mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan, sekaligus memberikan alternatif pengendalian hama yang aman bagi kesehatan, lebih hemat biaya, dan mendukung kelestarian lingkungan.
Efektivitas Pemberian Pisang Ambon Terhadap Pengurangan Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya Insani, Annisa Nur; Anggraini, Lili
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.11554

Abstract

ABSTRACT Emesis gravidarum is nausea and vomiting that occurs in early pregnancy until the age of 20 weeks caused by changes in the endocrine system that occur during pregnancy, mainly caused by Human Chorionic Gonadtropin (HCG), Progesterone, Estrogen and Seritonin. This study aims to determine the effect of ambon bananas on the frequency of nausea and vomiting in pregnant women in the first trimester. The research design used in this study was a quasi-experimental using a two-group pre and post test design approach, namely research conducted in two groups, the control group was given ambon bananas. cooked bananas consumed directly and measured the frequency of nausea and vomiting before and after, in the intervention group treated with the consumption of ripe kepok bananas consumed directly and measured the frequency of nausea and vomiting before and after. The number of samples is 30 people. Univariate analysis was carried out using the Wilcoxon test and bivariate analysis using the T-Test. The results of this study showed that there was a significant effect on both groups with a p-value of 0.000, but the control group was more influential with a mean difference of 0.2 and p-value = 0.000. and the value of the effectiveness of giving Ambon bananas and Kepok bananas with a T value = 0.496 and P-value = 0.045 <0.05 means that there is effectiveness of consumption of Ambon bananas and Kepok bananas on emesis gravidarum in pregnant women in the first trimester. There are no external variables (age of the mother, education, occupation, parity, and gestational age) which are related to the frequency of emesis gravidarum. From the results of this study, it can be concluded that giving Ambon bananas is effective in reducing emesis gravidarum. It is hoped that first trimester pregnant women with nausea and vomiting can use Ambon bananas as an alternative treatment to reduce nausea and vomiting. Keywords: Ambon Banana, Emesis Gravidarum, Pregnant mother  ABSTRAK Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi di awal kehamilan sampai umur 20 minggu disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh Human Chorionic Gonadtropin (HCG), Progesteron, Esterogen dan Seritonin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pisang ambon terhadap frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperiment dengan menggunakan pendekatan two group pre and post test design yaitu penelitian yang dilakukan pada dua kelompok, kelompok kontrol diberikan pisang ambon matang yang di konsumsi langsung dan diukur frekuensi mual muntah sebelum dan setelah, pada kelompok intervensi dengan perlakuan konsumsi pisang kepok matang di konsumsi langsung dan diukur frekuensi mual muntah sebelum dan setelah. Jumlah sample sebanyak 30 orang. Analisa univariat dilakukan dengan uji wilcoxon dan analisis bivariat dengan uji T-Test. Hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kedua grup dengan p-value 0.000, namun kelompok kontrol lebih berpengaruh dengan selisih mean 0,2 dan p-value = 0.000. dan nilai efektivitas pemberian pisang ambon dan pisang kepok dengan nilai T = 0,496 dan P-value = 0.045 < 0,05 berarti terdapat efektivitas konsumsi pisang ambon dan pisang kepok terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.Tidak ada variabel luar  (umur ibu, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan usia kehamilan) yang berhubungan dengan frekuensi emesis gravidarum. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa pemberian pisang ambon efektif menurunkan emesis gravidarum di harapkan ibu hamil trimester 1 dengan mual muntah dapat memanfaatkan pisang ambon sebagai pengobatan alternatif  untuk menurunkan mual muntah. Kata Kunci: Pisang Ambon, Emesis Gravidarum, Ibu Hamil