Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Diabetes Mellitus di Klinik Pratama Hanifah Kota Tangerang 2024 Tiwi Ade Maharani; Asha Grace Sicilia; Irfan Ilmi; Dalva Gumilar
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v3i1.1253

Abstract

The wound healing duration in Diabetes Mellitus (DM) patients is influenced by factors such as age, nutritional status, blood sugar levels, diet adherence, physical activity, and medication compliance. In diabetic foot ulcer cases, healing is often impaired, increasing the risk of amputation if not properly managed. This study investigates factors affecting wound healing duration in DM patients at Hanifah Pratama Clinic, Tangerang City. A quantitative cross-sectional design was used, with a sample of 40 DM patients with diabetic foot ulcers selected through total sampling. Instruments included weight scales and height meters for nutritional status, Easy Touch® GCU for blood glucose levels, the Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) for medication compliance, and the Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BWAT) for wound assessment. Data analysis utilized the Chi-Square bivariate test and backward logistic regression multivariate test. Results showed that nutritional status significantly influenced wound healing duration (p < 0.05), with an OR of 28.884 (95% CI 2.760-302.240), indicating that patients with good nutritional status are 28.884 times more likely to heal faster. In conclusion, nutritional status is the dominant factor affecting wound healing duration in DM patients at Hanifah Pratama Clinic. This study highlights the importance of improving treatment quality and wound care while encouraging better nutritional interventions in diabetic foot ulcer management.
Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Katarak di Rumah Sakit B Dwi Alba Fitria; Ayu My Lestari Saragih; Irfan Ilmi; Nurdewi Sulymbona
Vitamin : Jurnal ilmu Kesehatan Umum Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal ilmu Kesehatan Umum
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/vitamin.v3i1.1254

Abstract

In the pre-operative period, patients feel afraid, anxious, nervous and insecure, afraid that their vision will not heal completely, afraid of unwanted complications. This feeling arises due to lack of knowledge or inadequate information and expected results after surgery. This study aims to determine the relationship between knowledge and anxiety in patients during pre-cataract surgery at Hospital B. Quantitative research with descriptive correlation design with a cross-sectional approach with a non-probably sampling technique, namely purposive sampling with a total of 41 respondents. Data collection through questionnaires, data were analyzed univariately with frequency distribution and bivariate correlation using the Spearman Rank correlation test. The majority of respondents with a good level of knowledge were 25 respondents (61%), most of whom had mild anxiety were 23 respondents (56.1%). From the results of the analysis with Spearman Rank correlation (rho) using the SPSS 24 for windows application, the results of the correlation coefficient between knowledge and anxiety in pre-operative patients were -0.448. This shows that there is a strong correlation between the relationship between knowledge and anxiety with a negative relationship direction, which means that the higher the patient's level of knowledge, the lower the patient's level of anxiety during pre-cataract surgery. With the result of p = 0.003, then p <0.05, this also shows that there is a relationship between knowledge and anxiety in patients during pre-surgery at Hospital B
Hubungan Tingkat Nyeri dengan Pemberian ASI pada Ibu Post Sectio Caesarea di Ruang Camelia B RSU Bhakti Asih Kota Tangerang Reviana, Riska; Anggun Kristian Sutra; Irfan Ilmi; Humaira, Fadhila Arienda; Fadillah Rizki, Andi Mustika; Dwi Ghita; Sumarmi, Sumarmi
Midwife Care Journal Vol. 2 No. 1: MICARE : Midwife Care Journal (2025 May)
Publisher : Universitas Bhakti Asih Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65344/micare.v2i1.113

Abstract

Penurunan tingkat Pemberian ASI pada bayi dapat dipengaruhi dari ibu yang selalu dalam keadaan tertekan, kurang percaya diri, sedih, cemas, dan mengalami berbagai bentuk ketegangan akan mengakibatkan kerja sistem hormon prolaktin dan oksitosin terhambat, yang mana kedua hormon tersebut sangat berpengaruh dan berperan penting terhadap proses sekresi ASI. Tujuan : Mengetahui Hubungan Tingkat Nyeri Dengan Pemberian ASI Pada Ibu Post Sectio Caesarea Di Ruang Camelia B RSU Bhakti Asih Kota Tangerang Metode Penelitian : Metode dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu sejumlah 59 responden Hasil Penelitian : Hasil uji statistik dengan Chi-Square diperoleh nilai p (0,248) < a (0,05), sehingga dapat disimpulkan secara statistik terdapat tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat nyeri dengan Pemberian ASI. Kesimpulan : Secara keseluruhan, tingkat nyeri mempengaruhi Pemberian ASI yang dapat berdampak pada dapat meningkatkan produksi ASI memperkuat ikatan antara ibu dan anak serta meningkatkan produksi oksitosin dan prolaktin pada ibu di Ruang Rawat Camelia B RSU Bhakti Asih Kota Tangerang.
COMPETITOR-DRIVEN STRATEGY DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF UKM DI ERA DIGITAL Ilmi, Irfan; Irfan Ilmi; Alun Pratama
Journal of Management and Business Vol.2 No.2 (Nov 2025)
Publisher : Universitas Bhakti Asih Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65344/mass.v2i2.142

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar terhadap cara pelaku usaha bersaing di pasar. Digitalisasi membuat batas antar industri semakin kabur, kecepatan perubahan semakin tinggi, dan strategi bisnis konvensional tidak lagi memadai. Dalam konteks ini, muncul kebutuhan bagi pelaku usaha untuk tidak hanya berorientasi pada pelanggan, tetapi juga memahami dan mempelajari pesaing secara mendalam sebagai dasar pengambilan keputusan strategis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaku usaha di Indonesia, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM), menerapkan strategi berbasis pesaing (competitor-driven strategy) dalam menghadapi persaingan di era digital yang semakin kompleks dan dinamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam terhadap dua belas informan yang terdiri atas pemilik usaha, manajer strategi, dan kepala bagian pemasaran dari berbagai sektor seperti e-commerce, startup, dan UKM yang telah bertransformasi ke arah digital. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema utama terkait penerapan strategi berbasis pesaing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi berbasis pesaing diterapkan melalui tiga pendekatan utama. Pertama, pelaku usaha memperkuat intelijen pesaing digital, yakni kemampuan untuk memantau dan menganalisis aktivitas kompetitor melalui data daring seperti media sosial, iklan digital, dan perilaku konsumen. Kedua, pelaku usaha melakukan adaptasi cepat dan inovasi berbasis informasi pesaing, di mana data kompetitor dimanfaatkan sebagai sumber ide untuk pengembangan produk dan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran. Ketiga, muncul kolaborasi strategis (co-opetition) antar pesaing dalam rangka memperluas pasar, meningkatkan efisiensi, dan membangun nilai bersama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa competitor-driven strategy di era digital bukan lagi strategi reaktif, melainkan strategi pembelajaran dan inovasi berkelanjutan yang berbasis data dan kolaborasi. Pelaku usaha yang mampu mengelola informasi pesaing secara etis, cepat, dan cerdas akan lebih unggul dalam beradaptasi terhadap perubahan pasar. Selain itu, penelitian ini juga menegaskan pentingnya peningkatan literasi digital, kemampuan analisis data, dan budaya belajar strategis di kalangan pelaku UKM agar strategi berbasis pesaing dapat diterapkan secara lebih efektif dan berkontribusi terhadap terciptanya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.