Ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) menghadapi risiko kesehatan yang serius, yang juga berdampak pada tumbuh kembang janin. Asupan energi yang tidak mencukupi dapat meningkatkan risiko anemia dan perdarahan ibu, serta menyebabkan kelahiran bayi berat lahir rendah, kematian neonatal, kelainan bawaan, dan anemia pada bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan kejadian KEK pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 147 ibu hamil diambil sebagai sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan Chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh (57,8%) responden mengalami KEK. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kejadian KEK secara signifikan berhubungan dengan faktor pengetahuan gizi (nilai p = 0,001), paritas (nilai p = 0,001), pola makan (nilai p = 0,001), sanitasi lingkungan (nilai p = 0,001), dan ketahanan pangan (nilai p = 0,002). Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda menunjukkan bahwa pengetahuan gizi (nilai p = 0,002; OR=0,013), paritas (nilai p = 0,001; OR=0,001), dan sanitasi lingkungan (nilai p = 0,001; OR=0,01) berhubungan signifikan dengan KEK dengan pengaruh negatif. Dinas kesehatan perlu mengoptimalkan program berbasis kesehatan masyarakat untuk penanganan ibu hamil KEK, seperti penyuluhan kesehatan ibu hamil, program keluarga berencana, dan peningkatan sanitasi lingkungan.