Rastiti, Ni Putu
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh konseling asi terhadap tingkat depresi ibu nifas di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah bali mandara: The influence of lactation counseling with depression level in inpatient department bali mandara hospital Rastiti, Ni Putu; Dolesgit, Ni Made Garnis; Sagitarini, Putu Noviana; Pradiksa, Hary
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 (2022): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 9 No 2 Oktober 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i2.312

Abstract

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai saat setelah plasenta lahir dan saat organ kandungan kembali seperti sebelum hamil. Banyak perubahan yang dialami wanita pada masa ini. Perubahan yang terjadi tidak hanya secara fisik tetapi juga mental. Peran sebagai ibu baru juga penuh dengan tantangan. Masalah kesehatan mental yang paling berbahaya adalah depresi. Depresi yang tidak tertanggungi secara dini dapat memicu keinginan bunuh diri. Konseling dapat mengurangi tingkat depresi pada ibu baru di masa nifas. Permberian informasi tentang bagaimana menyusui bayi dapat menurunkan level depresi secara efektif. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Bali Mandara. Design penelitian ini adalah one group pre test-post test. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel terdiri dari 20 orang responden. Pengukuran tingkat depresi menggunakan Edinburg Postnatal Depression Scale (EPDS). Uji Wilcoxon mendapatkan hasil 0,000 yang menunjukkan terdapat pengaruh konseling laktasi terhadap tingkat depresi pada ibu post partum.
the Retrospective Study: Risk Factors for Surgical Site Infections Following Cesarean Section: Retrospective Study: Risk Factors for Surgical Site Infections Following Cesarean Section Carolina, Ayu Indah; Puthra, I Gede Darmawan; Rastiti, Ni Putu; Maheri, Ni Luh Maya; Suantika, Putu Inge
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 9 No. 1 (2025): May 2025
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpi.v9i1.3133

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pembedahan Sectio Caesarea (SC) dapat menghambat proses nifas ibu dan masa menyusui bayi. Lama rawat, biaya perawatan pasien bahkan tingkat mortalitas ibu dapat meningkat. RSUD Bali Mandara adalah salah satu rumah sakit milik Provinsi Bali yang menjadi rujukan RS tipe B menunjukkan prevalensi IDO sebesar 3,2% pada tahun 2020. Sedangkan standar nasional yang ditetapkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan no.27 tahun 2017 adalah 2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhikejadian IDO pada pembedahan SC. Metodelogi: Data secara kuantitatif dikumpulkan melalui rekam medis pasien yang menjalani pembedahan SC mulai tahun 2019-2021 di RSUD Bali Mandara. Teknikpengambilan data dengan total sampling didapatkan sebanyak 836 orang dengan 9 orang mengalami IDO. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan multivariat regresi logistik berganda. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat dan multivariat, faktor intrinsik yaitu usia, paritas ibu, penyakit penyerta ibu (anemia, Diabetes Melitus) serta faktor ekstrinsik yaitudurasi operasi dan jumlah tim operasi tidak mempengaruhi kejadian IDO, karena nilai pvalue > 0,05. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor dalam penelitian ini tidak mempengaruhi kejadian IDO pada pembedahan SC. Rekomendasi terhadap rumah sakit agar senantiasa menerapkan pelaporan surveilans IDO untuk menganalisis kembali factor yang signifikan empengaruhi IDO dalam rangka pencegahan komplikasi dari IDO. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dalam mengidentifikasi faktor penyebab IDO sebagai evidence-based practice dalam menentukan arah kebijakan rumah sakit. Kata kunci: Infeksi Daerah Operasi, Sectio Caesarea, pembedahan
Control of Non-Communicable Diseases in the Indonesian Regulations of Health Rastiti, Ni Putu; Dharmawan, Ni Ketut Supasti; Astuti, Ika Widi; Winata, I Gde Sastra
Babali Nursing Research Vol. 6 No. 2 (2025): April
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2025.62451

Abstract

Introduction: Non-communicable diseases are chronic diseases that are the most common causes of death worldwide, including in Indonesia. The increase in the prevalence of NCDs occurs year after year and becomes a problem for national health and budget. This challenge is why the enactment of Law Number 17 of 2023 on Health was subsequently followed by the implementation of Government Regulation Number 28 of 2024 on the Implementation Regulations of Law Number 17 of 2023 on Health. This research aims to understand the prevention of non-communicable diseases outlined in this regulation. Method: The research design used a descriptive-analytical approach with a normative-juridical approach. Searching for constitutional norms was used to gather legal resources. Since the analysis was about a legal event or state, a descriptive technique was employed to present it. The case method for the research problem was used. Results: Health promotion, early detection, limiting sugar, salt, and fat intake, controlling tobacco products, physical activity, immunization, and health services are all part of the NCD control strategy, according to Article 192 of Government Regulation Number 28 of 2024 concerning the Implementation Regulation of Law No. 17 of 2023 concerning Health. Conclusion: The prevention of NCDs requires holistic and comprehensive actions,, starting with the formation of government regulations. The government is the policy executor authorized by law to implement public policies to achieve the health administration goals in Indonesia.