Piskonata, Yogi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI ALGORITMA MACHINE LEARNING K-MEANS DALAM KOMPRESI CITRA FOTO CANDI BOROBUDUR: IMPLEMENTATION OF K-MEANS MACHINE LEARNING ALGORITHM IN IMAGE COMPRESSION OF BOROBUDUR TEMPLE PHOTOS Sahria, Yoga; Piskonata, Yogi
HOAQ (High Education of Organization Archive Quality) : Jurnal Teknologi Informasi Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal HOAQ - Teknologi Informasi
Publisher : STIKOM Uyelindo Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52972/hoaq.vol16no1.p1-8

Abstract

Kompresi citra merupakan teknik penting dalam pengelolaan data visual, terutama dalam pelestarian dan digitalisasi warisan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas algoritma K-Means Clustering dalam kompresi citra foto Candi Borobudur guna mengurangi ukuran file tanpa kehilangan kualitas visual yang signifikan. Metode penelitian mencakup pengumpulan citra digital Candi Borobudur dengan variasi pencahayaan dan tekstur. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling untuk memastikan representasi optimal. Proses pengolahan melibatkan praproses citra, penerapan algoritma K-Means untuk pengelompokan warna, serta evaluasi hasil menggunakan metrik Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) dan Structural Similarity Index (SSIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma K-Means efektif dalam mengurangi jumlah warna pada citra sehingga ukuran file berkurang secara signifikan. Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa nilai PSNR dan SSIM tetap dalam batas yang dapat diterima, memungkinkan detail relief dan struktur candi tetap terjaga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa algoritma K-Means dapat digunakan sebagai metode kompresi citra yang efisien dalam konteks digitalisasi warisan budaya. Namun, metode ini memiliki keterbatasan dalam menangani perubahan warna ekstrem. Oleh karena itu, penggunaan metode hibrida dengan algoritma lain direkomendasikan untuk meningkatkan efisiensi kompresi tanpa mengorbankan kualitas citra.   Image compression is an important technique in visual data management, especially in the preservation and digitization of cultural heritage. This study aims to examine the effectiveness of the K-Means Clustering algorithm in the compression of Borobudur Temple photo images to reduce file size without significant loss of visual quality. The research method includes collecting digital images of Borobudur Temple with variations in lighting and texture. Samples are selected using purposive sampling to ensure optimal representation. The processing process involves image preprocessing, the application of the K-Means algorithm for color grouping, and the evaluation of results using the Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) and Structural Similarity Index (SSIM) metrics. The results show that the K-Means algorithm is effective in reducing the number of colors in the image so that the file size is significantly reduced. Quantitative analysis shows that the PSNR and SSIM values remain within acceptable limits, allowing the details of the reliefs and structure of the temple to be preserved. The conclusion of this study is that the K-Means algorithm can be used as an efficient image compression method in the context of cultural heritage digitization. However, this method has limitations in dealing with extreme color changes. Therefore, the use of hybrid methods with other algorithms is recommended to improve compression efficiency without sacrificing image quality.
Analisis Kepuasan Pengguna dan Kegunaan Aplikasi Mobile Banking di Indonesia Menggunakan Metode NPS dan SUS Rasyid, Rum Mohamad Andri Kristiyanto; Purwidiantoro, Moch. Hari; Pambudi, Agung; Widjiyati, Nur; Piskonata, Yogi
Jurnal Ilmiah IT CIDA Vol 11 No 1: Juni 2025
Publisher : STMIK Amikom Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55635/jic.v11i1.266

Abstract

Teknologi informasi yang merupakan perpaduan antara teknologi komputer dan teknologi komunikai pada saat ini telah diterapkan pada seluruh sektor termasuk sektor perbankan sehingga saat ini memasuki era perbankan digital yang tidak lagi mengandalkan manusia sepenuhnya melainkan mengandalkan layanan secara digital seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Internet Banking, dan Mobile Banking. Perkembangan ini menjadikan model bisnis perbankan menjadi berubah, berawal dari layanan kepada nasabah yang dilakukan di kantor bank menjadi layanan yang dilakukan secara mandiri oleh nasabah dari tempatnya berada menggunakan aplikasi mobile banking yang dijalankan oleh perangkat seluler milik nasabah. Perbankan digital terutama layanan mobile banking juga sangat menguntungkan nasabah karena tidak menimbulkan antrian, biaya perjalanan dan lain-lain sehingga pemanfaatan layanan perbankan digital khususnya mobile banking terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut memicu perbankan untuk menyediakan aplikasi mobile banking yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar nasabah akan semakin loyal. Penelitian yang dilakukan untuk menilai kepuasan pengguna layanan mobile banking ini menggunakan metode Net Promoter Score (NPS) untuk menilai loyalitas nasabah memberikan hasil bahwa 40% nasabah pengguna aplikasi perbankan di Indoenasia adalah nasabah yang ‘sangat loyal’ dan 60% merupakan nasabah yang ‘loyal’. Metode System Usability Score (SUS) menunjukkan hasil bahwa 80% nasabah dapat menerima aplikasi mobile banking karena dipandang memiliki kualitas ‘sangat baik’.
APLIKASI TEKNIK PHOTOGRAMMETRY PADA PEMBUATAN DAN KONVERSI TEKSTUR MODEL 3D: APPLICATION OF PHOTOGRAMMETRY TECHNIQUES IN THE CREATION AND TEXTURE CONVERSION OF 3D MODELS Firmansyah, Rokhmatulloh B.; Piskonata, Yogi; Noor, Zulfa Fadhilah; Arrohman, Kharismawan Bachrul
HOAQ (High Education of Organization Archive Quality) : Jurnal Teknologi Informasi Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal HOAQ - Teknologi Informasi
Publisher : STIKOM Uyelindo Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52972/hoaq.vol16no2.p32-40

Abstract

Pada saat ini banyak orang bekerja sebagai  pembuat model 3 dimensi. Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yang mudah, dan memiliki banyak kendala. Salah satu kendala pada pembuatan model 3D adalah dalam hal detail serta tekstur dari model itu sendiri. Hal inilah yang akhirnya membuat pekerjaan modeler 3D membutuhkan waktu yang cukup lama, dan biaya yang tinggi. Disisi lain, fotografi juga merupakan pekerjaan yang cukup diminati oleh masyarakat. Pekerjaan ini, walaupun menuntut jiwa seni yang tinggi, namun tergolong cepat dalam hal pengerjaan dan biaya yang dikeluarkan juga tidak besar. Kelebihan fotografi juga dapat menangkap detail dari gambar, dan memperjelas tekstur dari objek gambar tersebut. Bahkan, tidak jarang modeler 3D menggunakan foto sebagai media referensi pekerjaan mereka dalam membuat model 3D. Atas dasar permasalahan diatas, peneliti ingin mengaplikasikan teknik konversi photogrammetry dari sejumlah foto, menjadi sebuah model 3D. Namun tentunya hasil konversi ini tidak serta-merta bisa langsung digunakan. Peneliti selanjutnya akan memperbaiki model 3D tersebut, mengatur kembali mesh, serta UV mappingnya, sehingga hasil akhir dari model 3D yang dihasilkan dapat memiliki tingkat tekstur dan kualitas yang tinggi sebagaimana jika dilakukan secara manual. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah Model 3D yang pengerjaannya memakan waktu singkat, Detail yang tinggi, Jumlah mesh yang fleksibel, serta penyebaran mesh yang merata.   At this time many people work as 3D model makers. This job is not an easy job, and has many obstacles. One of the obstacles in making 3D models is in terms of detail and texture of the model itself. This is what ultimately makes the work of 3D modelers take quite a long time, and high costs. On the other hand, photography is also a job that is quite popular with the public. This job, although demanding a high artistic spirit, is relatively fast in terms of workmanship and the costs incurred are also not large. The advantages of photography can also capture the details of the image, and clarify the texture of the image object. In fact, it is not uncommon for 3D modelers to use photos as a reference medium for their work in creating 3D models. On the basis of the above problems, the researcher wants to apply photogrammetry conversion techniques from a number of photos into a 3D model. However, the conversion results are not immediately usable. The researchers will then refine the 3D model, reorganize the mesh, and perform UV mapping, so that the final 3D model can have a high level of texture and quality, similar to that produced manually. The final result of this research is a 3D model that takes a short time to complete, has high detail, a flexible mesh count, and an even mesh distribution.