Perguruan tinggi saat ini dihadapkan pada tantangan globalisasi, revolusi industri 4.0, dan tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi. Dalam konteks ini, manajemen pendidikan berbasis kualitas menjadi strategi penting guna menjaga relevansi, mutu, dan keberlanjutan institusi pendidikan tinggi. Artikel ini bertujuan menganalisis inovasi manajemen pendidikan berbasis kualitas sebagai strategi peningkatan daya saing, dengan menekankan empat aspek utama: digitalisasi, mutu, kepemimpinan, dan evaluasi berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (literature review) dengan menelaah hasil penelitian, buku, artikel jurnal, dan laporan kebijakan yang terbit pada periode 2020–2025. Data dianalisis melalui teknik thematic analysis untuk memperoleh gambaran komprehensif mengenai tren, tantangan, dan solusi dalam penerapan manajemen pendidikan berbasis kualitas. Hasil kajian menunjukkan bahwa digitalisasi berperan krusial dalam memperkuat sistem manajemen perguruan tinggi, mencakup pembelajaran, pengelolaan data akademik, dan layanan administratif. Pemanfaatan big data, kecerdasan buatan, dan platform digital kolaboratif terbukti meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Dari sisi mutu, penerapan penjaminan mutu internal dan eksternal, akreditasi, serta budaya continuous improvement menjadi faktor utama peningkatan kualitas. Kepemimpinan transformasional terbukti sebagai katalisator perubahan yang mendorong terciptanya budaya organisasi berbasis kualitas. Selain itu, evaluasi berkelanjutan berfungsi sebagai mekanisme kontrol dan umpan balik yang memungkinkan perguruan tinggi beradaptasi dengan dinamika eksternal. Kesimpulannya, integrasi digitalisasi, mutu, kepemimpinan, dan evaluasi berkelanjutan membentuk fondasi kokoh manajemen pendidikan berbasis kualitas. Perguruan tinggi yang konsisten menerapkannya akan lebih kompetitif dalam menghasilkan lulusan berkualitas serta memperkuat posisi di tingkat nasional dan global.