Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Edukasi Aplikasi Mental Responsive Hypnotherapy untuk mengatasi Kecemasan, Hipertensi dan Fobia Pada Usia Subur Ar-Rohman, Bilqis; Permata, Annissa Devi; Sabit, Achmad Japar Nur; Tasripin, Mellysa Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 2 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i2.1428

Abstract

In today's digital era, the use of mobile devices is increasing and has become an important part of everyday life. To use WebView, developers can insert web pages, web applications, or other internet counters without having to exit the application being used. The purpose of Community Service is to provide education to increase knowledge about the Mental Responsive Hypnotherapy Application to overcome anxiety, hypertension and trauma. increasing knowledge in menopausal women. A pretest was conducted on 45 respondents and a post test on 45 respondents, a total of 90 respondents. Before health education with the Mental Responsive Hypnotherapy Application was carried out, respondents' knowledge about hypertension and healthy lifestyles was in the category of less than 35 people (77.8%), the category was sufficient for 5 people (11.1%) and the category was good for 5 people (11.1%). After being conducted, respondents' knowledge increased with 2 people in the less category (4.4%), 3 people in the sufficient category (6.6%) and 40 people in the good category (89%).ABSTRAKDalam era digital saat ini, penggunaan mobile dervice semakin meningkat dan terlah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan Web View, pengembang dapat menyisipkan halaman web, aplikasi web, atau konten internet lainnya tanpa harus keluar dari aplikasi yang serdang digunakan. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang Aplikasi Mental Responsive Hypnotherapy untuk mengatasi kecemasan, hipertensi dan trauma. peningkatan pengetahuan pada wanita menopause. Dilakukan pretest sebanyak 45 responden dan post test sebanyak 45 responden, jumlah keseluruhan 90 responden. Sebelum pendidikan kesehatan dengan Aplikasi Mental Responsive Hypnotherapy dilakukan, pengetahuan responden tentang hipertensi dan pola hidup sehat ada di kategori kurang 35 orang (77,8%), kategori cukup 5 orang (11,1%) dan kategori baik 5 orang (11,1%). Setelah dilakukan, pengetahuan responden mengalami peningkatan dengan kategori kurang 2 orang (4,4%), kategori cukup 3 orang (6,6%) dan kategori baik 40 orang (89%). 
Pemberdayaan Kader Posyandu Desa Mulyajaya Kecamatan Banjarwangi Sebagai Agen Perubahan Penggerak Kesehatan Masyarakat Melalui Keterampilan Komunikasi Efektif Dikarsa, Asep Anggi; Suherman, Ade; Ar-Rohman, Bilqis; Supriadi, Supriadi; Melati, Prima; Hermansyah, Hermansyah
Citizen : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 5 No. 4 (2025): CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : DAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53866/jimi.v5i4.996

Abstract

Kader Posyandu memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi terkait program kesehatan kepada masyarakat. Namun, masih banyak kader yang menghadapi kendala dalam keterampilan komunikasi efektif sehingga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan oleh IPI Garut di Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi pada bulan Agustus 2025 dengan tujuan meningkatkan keterampilan komunikasi kader Posyandu. Metode pelatihan yang digunakan meliputi presentasi, diskusi kelompok terarah (FGD), dan role playing. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan komunikasi yang signifikan. Nilai rata-rata pre-test dari 20 kader adalah 64,65, sedangkan nilai rata-rata post-test meningkat menjadi 76,7, dengan selisih peningkatan sebesar 12,05 poin. Peningkatan keterampilan ini berdampak positif terhadap meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu. Meskipun demikian, kader masih membutuhkan pelatihan lanjutan terutama dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan media sosial. Oleh karena itu, diperlukan program pelatihan berkelanjutan disertai monitoring dan evaluasi untuk memastikan kualitas komunikasi kader Posyandu terus berkembang.