Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENCEGAHAN PENYAKIT TBC DENGAN PUZZLE SIMULATOR TB Akbar Khayudin, Bayu; Fitria Kurniati, Mei; Roni Al Faqih, Mohamad; Efendi, Yusuf; Kristian Julianto, Errix
Jurnal Humanis ( Jurnal Pengabdian Masyarakat ISTeK ICsada Bojonegoro) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal HUMANIS
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Desa Bulu yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Balen memiliki 3 Dusun, yaitu Dusun banaran, bangle, Ngantulan. Di Desa Bulu program pencegahan penyakit menular khusunya TBC belum berjalan dengan baik, berdasarkan informasi dari kader kesehatan, belum optimalnya program ini di Desa tersebut selain karena faktor jarak yang terlalu jauh antara tempat tinggal dan lokasi dikarenakan pendidikan, kualitas pengetahuan, sikap perilaku dan lingkungan kesehatan masyarakat. Hal ini dapat memicu ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit menular. Kejadian penyakit menular yang paling banyak pada saat ini adalah penyakit TBC. Masyarakat harus memiliki Tindakan dari segi pengetahuannya, penyebabnya, pencegahannya dan minimal mengetahui cara penangangannya, sehingga dengan kapasitas masyarakat yang adekuat dalam menggapi permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Ada beberapa cara yang umum digunakan untuk mencegah penularan penyakit, diantaranya adalah mengoptimalkan penyuluhan dengan media yang berbeda yaitu dengan puzzle simulator TBC. Kegiatan ini dilakukan pada 16 KK Di Desa Bulu. Kegiatan ini dilakukan selama 6 kali pertemuan atau kunjungan, dimulai dengan pengkajian, pembuatan PoA, menyusun intervensi dan melaksanakan implementasi serta evaluasi.
HUBUNGAN KEPATUHAN KONTROL DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PASIEN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS NGRAHO Fitria, Mei; Fitria Kurniati, Mei; Zainal Abidin, Ahmad; Kasini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i1.256

Abstract

ABSTRACT Compliance control is an important aspect for success in controlling blood sugar levels.Difficulties in knowing health developments, causing the risk of complications will arise in patients with diabetes mellitus who do not routinely control blood sugar.The purpose of the study was to determine the relationship between control compliance with fasting blood sugar levels in patients with diabetes mellitus at the Ngraho Public Health Center. The research design uses quantitative methods with a Cross Sectional approach.The independent variable in this study is control compliance and the dependent variable is blood sugar levels.The population in this study were all 32 DM patients who took control in January-December 2020 using total sampling. The results showed that 16 respondents who complied with control had an average fasting blood sugar of 211.45 while 16 respondents who did not comply with control had an average fasting blood sugar of 189.20.Based on the Mann-Whitney test, the p-value was 0.142 with a significance value of <0.05, which means there is no relationship between Control Compliance and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Patients at the Ngraho Public Health Center. Increased fasting blood sugar levels occur not solely because of the regularity of the control schedule, but there are other factors such as age, irregular insulin use, foods with high glucose levels, excessive stress levels, and lack of activity. affect the body in controlling blood sugar levels.
"ATTACK MOSQUITOES" DEMAM BERDARAH MASYARAKAT DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO Akbar Khayudin, Bayu; Fitria Kurniati, Mei; Kristian Julianto, Errix; Ardianti, Ikha; Efendi, Yusuf
Jurnal Humanis ( Jurnal Pengabdian Masyarakat ISTeK ICsada Bojonegoro) Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal HUMANIS
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tanda gejala meliputi demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet (rumple lead) positif, bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi, berdarah dan lain sebagainya. Pada tahun 2020 terdapat penurunan yaitu 78 kasus dan 1 meninggal dunia. Manajemen pengendalian vektor secara umum yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374/MENKES/PER/III/2010 tentang Pengendalian Vektor. Mengingat obat dan untuk mencegah virus Dengue hingga saat ini belum tersedia, maka cara utama yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan pengendalian vector penular (Aedes aegypti). Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk intervensi dan inovasi dalam mendorong masyarakat agar siap bermitra dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang di alaminya secara mandiri. Kemandirian dalam batas intervensi dasar yang dapat di lakukan oleh orang awam. Masyarakat sehat dan cerdas adalah dampak yang diharapkan terwujud dengan di lakukannya program PerSaga secara terus menerus. Dalam hal ini masyarakat akan diberikan program inovasi untuk mencegah perkembang biakan nyamuk di rumah. Program ini dinamakan Ovitrap, yang merupakan jebakan nyamuk yang digunakan dengan alat dan bahan yang sederhana. Dengan inovasi ini diharapkan akan dapat mencegah terjadinya penyakit DBD di desa Ngampel, Kapas, Bojonegoro. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan sosialisasi terlebih dahulu ke mahasiswa sebagai pelaksana atau tim yang terlibat dalam program abdimas serta maping lokasi yang akan menjadi sasaran keluarga binaan. Keluarga yang didampingi sejumlah 11 keluarga binaan. Pelaksanaan pendampingan akan dilaksanakan berdasarkan POA (Planning Of Action) yang telah dibuat. Dosen bersama mahasiswa akan mengunjungi keluarga binaan sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati sebelumnya. Pendampingan keluarga yang dilakukan menunjukkan kepedulian kepada masyarakat untuk mengetahui sejauh mana mampu melakukan perawatan diri terutama pada lingkup keluarga. Dalam hal ini adalah pencegahan penyakit demam berdarah yang ada di Kota Bojonegoro dengan metode ovitrap. Sehingga keluarga memahami tentang kebutuhan dan kemampuan meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan melakukan pencegahan pada penyakit.
HUBUNGAN KEPATUHAN KONTROL DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PASIEN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS NGRAHO Fitria, Mei; Fitria Kurniati, Mei; Zainal Abidin, Ahmad; Kasini
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i1.256

Abstract

ABSTRACT Compliance control is an important aspect for success in controlling blood sugar levels.Difficulties in knowing health developments, causing the risk of complications will arise in patients with diabetes mellitus who do not routinely control blood sugar.The purpose of the study was to determine the relationship between control compliance with fasting blood sugar levels in patients with diabetes mellitus at the Ngraho Public Health Center. The research design uses quantitative methods with a Cross Sectional approach.The independent variable in this study is control compliance and the dependent variable is blood sugar levels.The population in this study were all 32 DM patients who took control in January-December 2020 using total sampling. The results showed that 16 respondents who complied with control had an average fasting blood sugar of 211.45 while 16 respondents who did not comply with control had an average fasting blood sugar of 189.20.Based on the Mann-Whitney test, the p-value was 0.142 with a significance value of <0.05, which means there is no relationship between Control Compliance and Blood Sugar Levels in Diabetes Mellitus Patients at the Ngraho Public Health Center. Increased fasting blood sugar levels occur not solely because of the regularity of the control schedule, but there are other factors such as age, irregular insulin use, foods with high glucose levels, excessive stress levels, and lack of activity. affect the body in controlling blood sugar levels.
STUDI FENOMENOLOGI : PENGALAMAN PENYINTAS COVID-19 DALAM MELAKUKAN DONOR PLASMA KONVALESEN DI UNIT DONOR DARAH (UDD) PMI KABUPATEN BOJONEGORO Akbar Khayudin, Bayu; Zainal Abidin, Ahmad; Fitria Kurniati, Mei; Dyah Pramesti Retnoningtyas, Arista
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA - Suplement
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i1.272

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kasus Covid-19 sampai saat ini masih terus terjadi. Berbagai upaya di lakukan untuk kesembuhan pasien Covid-19 salah satunya melalui terapi Plasma Konvalesen yang dilakukan oleh penyintas Covid-19. Pemberian terapi ini diharapkan bisa membantu proses kesembuhan pasien Covid-19 melalui antibodi alami yang dimiliki penyintas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman penyintas Covid-19 dalam melakukan donor Plasma Konvalesen. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu pada bulan Mei-Juni 2021. Desain Penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan melibatkan lima partisipan dengan purposive sampling. Hasil penelitian ini mendapatkan 11 tema dengan tema besar yaitu berharap bisa membantu proses penyembuhan pasien Covid-19 melalui donor Plasma Konvalesen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyintas Covid-19 menyadari penyakit yang diderita merupakan penyakit yang mengakibatkan kondisi tubuh tidak stabil, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bisa menular melalui droplet, udara dan perantara benda mati yang terpapar virus. Penyintas Covid-19 mengetahui bahwa antibodi alami dalam tubuhnya bisa membantu untuk kesembuhan pasien Covid-19 melalui donor Plasma Konvalesen.Hal ini dilakukan untuk membantu pasien Covid-19 yang masih dalam proses perawatan dan meningkatkan angka kesembuhan dari pasien Covid-19.