Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENINGKATAN MINAT DONOR DARAH SISWA MELALUI EDUKASI DIGITAL INTERAKTIF. Amalia, Yustisia; Widuri, Sasi; Kusumawardani, Lentera Afrida; Kwarta, Cityta Putri
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penyuluhan tentang donor darah terhadap minat siswa SMK Negeri 1 Pandeglang untuk melakukan donor darah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain pretest-posttest. Sebelum diberikan penyuluhan, data menunjukkan bahwa 51,2% siswa tidak berminat untuk mendonorkan darah, sementara 48,8% siswa berminat. Setelah penyuluhan dengan metode ceramah, hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana 93% siswa menjadi berminat untuk donor darah. Uji Chi Square menunjukkan nilai signifikansi 0,13, yang mengindikasikan bahwa penyuluhan memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan minat donor darah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa edukasi tentang donor darah efektif dapat meningkatkan kesadaran dan minat siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Diharapkan hasil dari pengabdian ini dapat menjadi dasar untuk upaya lebih lanjut dalam meningkatkan partisipasi donor darah di kalangan generasi muda.
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN KESEHATAN : Upaya Pencegahan Anema dan Gagal Ginjal pada Anak. Kusumawardani, Lentera Afrida; Amalia, Yustisia; Widuri, Sasi; Kwarta, Cityta Putri
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada anak dan risiko gagal ginjal merupakan masalah kesehatan signifikan di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat menjadi faktor utama yang memengaruhi prevalensi kedua kondisi tersebut. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi pola makan sehat, pencegahan anemia, dan penjagaan kesehatan ginjal. Pendekatan yang digunakan meliputi sosialisasi interaktif, workshop memasak menggunakan bahan lokal, dan evaluasi berbasis pretest-posttest. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat, dari 60% yang awalnya tidak memahami pentingnya pola makan bergizi menjadi 85% yang mampu menerapkan langkah pencegahan anemia dan gangguan ginjal. Workshop memasak mendorong perubahan perilaku, dengan masyarakat mulai mengolah makanan bergizi untuk anak-anak. Selain itu, dukungan perangkat desa menghasilkan rencana pengadaan program kesehatan berkelanjutan, seperti pemeriksaan rutin anak. Kesimpulannya, program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan sehat dan pencegahan penyakit, sekaligus mendorong kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan. Hasil ini memberikan landasan bagi upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Desa Sawotratap.
Efektivitas Salad Tauge (Phaseolus Aureus) Dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Dengan Anemia Ringan Di SMK Unitomo Surabaya Purwitasari, Alief Ayu; Kusumawardani, Lentera Afrida; Badrus, Arkha Rosyaria
Jurnal Medicare Vol. 4 No. 2: APRIL 2025
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/jurnalmedicare.v4i2.173

Abstract

Anemia is a prevalent nutritional problem among adolescent girls, impacting their health and academic performance. One effective and affordable alternative intervention is the use of local iron-rich foods, such as mung bean sprouts (Phaseolus aureus). This study aimed to examine the effectiveness of consuming mung bean sprout salad in increasing hemoglobin levels in adolescent girls with mild anemia. The study population consisted of 150 female students at SMK Unitomo Surabaya. A sample of 30 individuals was selected using purposive sampling. The research design was pre-experimental with a one-group pretest-posttest approach. Respondents received an intervention of 200 grams of mung bean sprout salad per day for 14 days. Hemoglobin levels were measured before and after the intervention using the cyanmethemoglobin method. The results of the paired sample T-test showed a significant increase in hemoglobin levels after the intervention (p < 0.05). These findings indicate that consuming mung bean sprout (Phaseolus aureus) salad is effective in increasing hemoglobin levels and can serve as an alternative intervention to reduce the prevalence of anemia in adolescent girls.
Optimalisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Santri Melalui Intervensi Edukatif dan Fasilitasi Kesehatan di Pondok Pesantren As Shomadiyah Kabupaten Bangkalan Reswari, Putu Ayu Dhana; Amalia, Yustisia; Widuri, Sasi; Kwarta, Cityta Putri; Kusumawardani, Lentera Afrida
Health Care : Journal of Community Service Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v3i2.126

Abstract

This community service program aims to improve the implementation of Clean and Healthy Living Behaviors (PHBS) among students at the As Shomadiyah Islamic Boarding School in Bangkalan Regency, through educational interventions and health facilitation. The activities were implemented using interactive counseling methods, demonstrations of personal hygiene practices, and the provision of supporting facilities such as handwashing stations, soap, and educational posters. Before the intervention, most students had not consistently implemented PHBS, particularly regarding proper handwashing, maintaining environmental cleanliness, and waste management. After the program, there was an 80% increase in students' knowledge and skills related to PHBS, based on pre- and post-test results. Furthermore, observations showed increased compliance with maintaining personal and environmental hygiene. This program demonstrated that an educational approach combined with the provision of health facilities is effective in optimizing clean and healthy living behaviors within the Islamic boarding school environment. This activity is expected to serve as a model for sustainable health development that can be replicated in other Islamic boarding schools.
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN KESEHATAN : Upaya Pencegahan Anema dan Gagal Ginjal pada Anak. Kusumawardani, Lentera Afrida; Amalia, Yustisia; Widuri, Sasi; Kwarta, Cityta Putri
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia pada anak dan risiko gagal ginjal merupakan masalah kesehatan signifikan di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola hidup sehat menjadi faktor utama yang memengaruhi prevalensi kedua kondisi tersebut. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi pola makan sehat, pencegahan anemia, dan penjagaan kesehatan ginjal. Pendekatan yang digunakan meliputi sosialisasi interaktif, workshop memasak menggunakan bahan lokal, dan evaluasi berbasis pretest-posttest. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat, dari 60% yang awalnya tidak memahami pentingnya pola makan bergizi menjadi 85% yang mampu menerapkan langkah pencegahan anemia dan gangguan ginjal. Workshop memasak mendorong perubahan perilaku, dengan masyarakat mulai mengolah makanan bergizi untuk anak-anak. Selain itu, dukungan perangkat desa menghasilkan rencana pengadaan program kesehatan berkelanjutan, seperti pemeriksaan rutin anak. Kesimpulannya, program ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan sehat dan pencegahan penyakit, sekaligus mendorong kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan. Hasil ini memberikan landasan bagi upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Desa Sawotratap.
PENINGKATAN MINAT DONOR DARAH SISWA MELALUI EDUKASI DIGITAL INTERAKTIF. Amalia, Yustisia; Widuri, Sasi; Kusumawardani, Lentera Afrida; Kwarta, Cityta Putri
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh penyuluhan tentang donor darah terhadap minat siswa SMK Negeri 1 Pandeglang untuk melakukan donor darah. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain pretest-posttest. Sebelum diberikan penyuluhan, data menunjukkan bahwa 51,2% siswa tidak berminat untuk mendonorkan darah, sementara 48,8% siswa berminat. Setelah penyuluhan dengan metode ceramah, hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana 93% siswa menjadi berminat untuk donor darah. Uji Chi Square menunjukkan nilai signifikansi 0,13, yang mengindikasikan bahwa penyuluhan memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan minat donor darah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa edukasi tentang donor darah efektif dapat meningkatkan kesadaran dan minat siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Diharapkan hasil dari pengabdian ini dapat menjadi dasar untuk upaya lebih lanjut dalam meningkatkan partisipasi donor darah di kalangan generasi muda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dismenore primer terhadap kualitas hidup wanita: Tinjauan pustaka Fathiyyah, Nurul; Kwarta, Cityta Putri; Imeldawati, Rakhmalia; Ganisia, Ainun; Kusumawardani, Lentera Afrida
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6s (2024): Mewujudkan Indonesia Sehat: Transformasi Sistem Kesehatan di Era Baru
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6s.1277

Abstract

Disminorea merupakan nyeri haid yang menganggu aktifitas fisik wanita, sehingga seringkali saat menstruasi wanita mengalami nyeri sehingga terganggunya aktifitas dan menurunya kualitas hidup, afaktor-faktor yang berisiko terhadap dismenore primer dari berbagai literatur baik yang bersifat ginekologi, patologis sel imun maupun faktor non-medis lainnya sebagai bahan pembelajaran wanita khususnya wanita remaja untuk peningkatan kualitas hidup dengan memperbaiki faktor-faktor yang berisiko tinggi terhadap kejadian dismenorea. Tulisan ini akan membahas tentang faktor-faktor penyebab terjadinya dismenore primer berdasarkan tinjauan pustaka/literatur review. Kami menggunakan data dari beberapa referensi jurnal tinjauan sistematik, baru, dan beberapa teori dari situs yang terindeks seperti Pubmed, Scopus, Research gate, Ajog, NCBI dan lain-lain dengan menggunakan kata kunci “dismenore primer“atau nyeri haid wanita”. Peneliti menentukan batas maksimal publikasi artikel penelitian dalam 7 tahun terakhir yaitu dari 2018-2024. Hasil yang ditemukan faktor faktor yang berisiko terjadi disminore secara umum yaitu usia awal menstruasi. siklus mentsruasi, riwayat keluarga, tidak olahraga, kurang tidur, stres, cemas, dpresi, pola gaya hidup yang tidak baik, seperti konsumsi makan makanan junkfood, kurang protein, tinggi makanan berlemak, berakohol. Eksplorasi dismenore berkembang sangat pesat diharapkan dapat mengoptimalkan metode yang ada akan memainkan peran penting dalam memahami faktor-faktor yang berisiko terjadi dismenore sehingga dapat mengembangkan terapi terhadap dismenore ini di masa mendatang melalui analisis faktor-faktor penyebab tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup wanita. Kata Kunci: disminore, faktor-faktor, kualitas hidup  
Imunitas komunitas dalam dinamika penyebaran sifilis pada remaja: Kajian naratif Kwarta, Cityta Putri; Fathiyyah, Nurul; Imeldawati, Rakhmalia; Ganisia, Ainun; Kusumawardani, Lentera Afrida
Indonesian Journal of Health Science Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v5i1.1349

Abstract

Sexually Transmitted Infections (STIs), particularly syphilis, are a significant global health issue among adolescents, requiring an understanding of community immunity to manage its transmission. This study aims to analyze the factors influencing the spread of syphilis among adolescents and the role of community immunity in suppressing the infection rate. The research method used is a literature review from various academic databases, including PubMed, Scopus, and Google Scholar, with inclusion criteria for cohort, case-control, and cross-sectional studies, and exclusion criteria for animal and in vitro studies. The research results show that social, cultural, and economic factors play an important role in the spread of syphilis among adolescents. Community immunity in this context is not achieved through vaccination, but rather through collective behavioral changes and effective public health interventions. Community-based approaches involving families, schools, healthcare workers, and community organizations are crucial in building community immunity against syphilis. The active involvement of families and communities in providing sexual education also plays a crucial role in creating an environment that supports the sexual health of adolescents. This research concludes that a holistic and multidisciplinary community-based approach is essential to address the issue of syphilis among adolescents. Prevention and control efforts must involve changes in individual and collective behavior, as well as be supported by strong public health policies and adequate resources. By building strong community immunity, it is hoped that the spread of syphilis among adolescents can be significantly reduced, thereby improving overall public health. Infeksi Menular Seksual (IMS), terutama sifilis, merupakan masalah kesehatan global yang signifikan di kalangan remaja, memerlukan pemahaman tentang imunitas komunitas untuk mengelola penularannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran sifilis pada remaja dan peran imunitas komunitas dalam menekan laju infeksi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelusuran literatur dari berbagai database akademik, termasuk PubMed, Scopus, dan Google Scholar, dengan kriteria inklusi studi kohort, kasus-kontrol, dan cross-sectional, serta kriteria eksklusi studi pada hewan dan in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial, budaya, dan ekonomi memiliki peran penting dalam penyebaran sifilis pada remaja. Imunitas komunitas dalam konteks ini tidak dicapai melalui vaksinasi, melainkan melalui perubahan perilaku kolektif dan intervensi kesehatan masyarakat yang efektif. Pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan keluarga, sekolah, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat, sangat penting dalam membangun imunitas komunitas terhadap sifilis. Keterlibatan aktif keluarga dan komunitas dalam memberikan edukasi seksual juga berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan seksual remaja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan berbasis komunitas yang holistik dan multidisiplin sangat diperlukan untuk mengatasi masalah sifilis di kalangan remaja. Upaya pencegahan dan pengendalian harus melibatkan perubahan perilaku individu dan kolektif, serta didukung oleh kebijakan kesehatan masyarakat yang kuat dan sumber daya yang memadai. Dengan membangun imunitas komunitas yang kuat, diharapkan penyebaran sifilis pada remaja dapat ditekan secara signifikan, sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.