Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENDIDIKAN ISLAM MASA DAULAH BANI ABBAS NURLISMA
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 15 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v15i2.16

Abstract

Islam adalah agama yang mengutamakan pendidikan, berbagai aturan tentang kehidupan manusia diinterprestasikan oleh Al-Qur’an yang berbentuk konsep ajaran ilahi dalam kehidupan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengetahui jati dirinya sebagai hamba Allah serta khalifatullah yang ditempatkan di bumi. Bersumber dengan potensi-potensi yang diberikan Allah kepada manusia maka pendidikan merupakan suatu alternatif untuk mengembangkan pengetahuannya. Pendidikan yang diperoleh umat Islam dewasa ini tidak lepas dari peran dasar historis, pengetahuan berdasarkan orientasi terhadap pengalaman pendidikan masa lalu memiliki keterikatan yang erat karena semua aspek kebijakan yang tumbuh saat ini akan lebih baik dengan belajar dari kegagalan (masa kegelapan) ataupun zaman keemasan sebelumnya. Oleh karena itu zaman kegemilangan ilmu pengetahuan Islam muncul dan berkembang pada setiap fase yang berbeda. Prinsip pendidikan Islam adalah ajaran yang universal beserta dinamis sehingga Islam merupakan Agama yang berpengetahuan luas dan tinggi, tidak bertentangan dengan berbagai unsur disiplin ilmu lainnya. Dengan demikian Islam mempunyai kontribusi yang besar atas pengadopsian berbagai ilmu pengetahuan oleh dunia Barat walaupun sampai saat ini mereka menyangkalnya dengan menciptakan propaganda untuk menghilangkan situs-situs Islam yang fundamental.
METODE INTUITIF DALAM EPISTEMOLOGI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM NURLISMA
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 1 (2021): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i1.32

Abstract

Islam mengakui hati sebagai suatu sumber pengetahuan yang alatnya adalah menyucikan jiwa, mengenai penyucian jiwa ini memiliki fungsi yaitu pandangan rasionya akan menjadi lebih terang. Datangnya ilmu dari Tuhan dalam bentuk intuisi secara keseluruhan membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh bukan menunggu secara pasif, oleh karena itu para sufi memperoleh pengetahuan langsung dari Tuhan melalui mujahadah dan riyadhah yaitu bekerja keras mengendalikan hati dari pengaruh negatif dan menghiasinya dengan taubat, zuhud, sabar, ikhlas, tawakkal, syukur, khauf serta raja’ dan lainnya. Dengan upaya tersebut dapat menepis anggapan kalangan yang tidak mengakui intuisi karena menganggap intuisi muncul dengan sendirinya tanpa usaha dan pasif. Intuisi ialah salah satu potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia yang melengkapi potensi panca indra dan akal pikiran. Penggunaan panca indra dan akal secara metodologis dikenal dengan metode pengamatan, percobaan selanjutnya dianalisa, dikelompokkan dan disimpulkan dengan bantuan akal melalui proses abstraksi menggunakan metode analogi, kritik, debat, perbandingan dan sebagainya. Sedangkan intuisi dimanfaatkan dengan menggunakan metode irfani yang dalam penerapannya terkait dengan tazkiyah al-nafs, menempuh sejumlah latihan batin (spiritual) yang cukup panjang. Adapun epistemologi merupakan teori pengetahuan yang membahas tentang cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang dipikirkan. Intuisi merasakan sesuatu yang selanjutnya menimbulkan pengaruh ke dalam sikap, ucapan dan perbuatan. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak hanya melalui nalar (pemikiran/rasiolitas), panca indra, serta otoritas, namun semua itu bisa didapatkan dengan intuisi yang mengandalkan hati (qalb). Berikutnya, Filfasat pendidikan Islam merupakan suatu alat yang digunakan untuk berfikir secara mendalam dan mendasar mengenai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasari pada al-qur’an dan hadis sebagai sumber primer dan pendapat para ahli terutama filosof muslim sebagai sumber sekunder.
MENGENAL TOKOH ALI HASJMY DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDIDIKAN DI ACEH Nurlisma
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 16 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v16i2.49

Abstract

Pendidikan Islam di Aceh secara historis dan sosiologis tumbuh kembangnya sangat komplek, meskipun rasa ketidakpuasan publik terhadap perkembangan pendidikan di Aceh saat ini menuai pro kontra dan menjadi isu hangat yang menjadi topik perbincangan tiap kalangan. Memudarnya kualitas pendidikan di Aceh saat ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor namun bersinarnya pendidikan Islam di Aceh salah satunya adalah melalui peran Ali Hasjmy yang memiliki kapasitas yang tak terhitung, pemikiran, karya, perhatian dan hasil perjuangannya terhadap perkembangan pendidikan di Aceh adalah muara dari kebangkitan pendidikan Aceh saat ini. Terlahir dilingkungan keluarga ulama dan terpandang menjadikan sosok Ali Hasjmy sebagai penyokong dalam mewujudkan masyarakat aceh yang bermartabat dan berpendidikan. Memiliki pemikiran politik kebangsaan, kebudayaan, keagamaan, pemikiran pendidikan, pemikiran kesusastraan dan kenegaraan menjadikan beliau sebagai tokoh penting dalam riwayat dan perkembangan pendidikan di Aceh dulu dan kini.
Hadits dan Sunnah (Naqd ‘Ulum AL-Hadits) Nurlisma
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 18 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/jurnalazkia.v19i2.425

Abstract

Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi saw baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat maupun kepribadiannya, sedangkan sunnah ialah segala sesuatu yang dinukilkan dari nabi saw meliputi ucapan, perbuatan, sifat, kepribadian, maupun perjalanan hidup nabi baik itu sebelum diutus maupun sesudah di utus menjadi nabi. Perbedaan keduanya menurut ahli hadits, hadits adalah sesuatu yang diriwayatkan dari nabi saw setelah kenabiannya, sedangkan sunnah lebih menyeluruh dan umum meliputi perjalanan hidup nabi saw sebelum dan setelah kenabiannya. Khabar ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi saw dan juga kepada selain nabi, hadis adalah khabar akan tetapi tidak semua khabar adalah hadis. Atsar adalah segala sesuatu yang disandarkan pada sahabat atau tabi’in. Hadis dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu hadits qauli, fi’li, taqriri, dan hammi. Hadis qauli adalah segala sesuatu yang disandarkan kepadan Nabi saw berupa perkataan atau ucapan yang memuat berbagai maksud syara, peristiwa dan keadaan baik berkaitan dengan aqidah, syariah, akhlak dan lainnya. Hadis fi’li adalah semua yang disandarkan kepada Nabi saw berupa perbuatan, hadis taqriri yaitu ketetapan nabi saw, sedangkan hadis hammi adalah keinginan nabi saw yang belum terealisasikan karena wafat sebelum menunaikan hasrat tersebut.
Analisis Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Kota Bakti NURLISMA
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 19 No. 1 (2024): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset ini bertajuk “Analisis Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam di SDN 2 Kota Bakti” Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project basic learning) di SDN 2 Kota Bakti, untuk mengetahui bentuk proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang dilakukan di SDN 2 Kota Bakti dan untuk mengetahui relevansi proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan Pendidikan Agama Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian kualitatif menghasilkan data-data deskriptif berupa uraian penjelasan secara lisan dari narasumber, oleh karena itu terdapat tujuh langkah (prosedur) penelitian ini yaitu: identifikasi masalah, pembatasan masalah, penetapan fokus masalah, pelaksanaan penelitian, pengolahan dan pemaknaan data, pemunculan teori dan pelaporan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project basic learning) di SDN 2 Kota Bakti dengan implementasi kurikulum merdeka secara terbatas dimulai pada tahun 2021 secara bertahap dan direncanakan pemantapan secara menyeluruh pada tahun 2024, dengan demikian prosesnya masih sangat terbatas karena masih berbentuk sosialisasi tahap dasar, pelaksanaannya hanya di kelas 1 dan 4, penerapannya belum mencapai target yang memuaskan dari berbagai sudut pandang karena pihak sekolah masih harus melakukan persiapan seperti memfasilitasi guru kelas 1 dan 4 dalam pemahaman dan penguasaan, mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Bentuk proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang dilakukan di SDN 2 Kota Bakti memilih tema gaya hidup berkelanjutan pada semester 1 (satu) tahun ajaran 2023/2024, bentuk proyek hasil dari pemanfaatan sampah seperti kalender, tempat pensil, jam, bingkai foto, dan kolase dari tutup botol bekas, dan kardus. Relevansi proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan Pendidikan Agama Islam diharapkan, siswa dapat membiasakan diri untuk peduli dan menjaga alam dan melestarikannya sebagai tanggung jawab manusia dengan gelar khalifah fil ardh, memiliki keterikatan yang sangat erat dengan upaya pembentukan jiwa spiritual siswa, yang berciri khas dengan kompetensi keagaaman dalam pembelajaran, berperan dan berkontribusi di tengah masyarakat sebagai sosok yang tawadhu, karena P5 PPRA ini memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan Islam sehingga sangat berpengaruh terhadap karakter siswa, dengan demikian siswa dapat meningkatkan ketakwaan, adab beragama, adab kepada alam, sesama manusia, rasa saling menghormati, kerjasama, toleransi, tanggung jawab, dan saling menguatkan antar satu dengan lainnya.
Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter: Strategi Kepala Sekolah Di Lembaga Pendidikan Islam: Penelitian Munawwarah; Iis Marsithah; Sri Maharany; Siti Sara Rizkia; Nurlisma
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1345

Abstract

This study aims to identify and explain the strategies of school principals in implementing a character-based curriculum at MA Darussa’adah Cot Tarom. It also describes the process of character curriculum implementation within the school environment. This qualitative research employed data collection techniques including interviews, observation, and document analysis. The participants included the principal, teachers, and students. The findings indicate that the principal plays a strategic role in planning, implementing, and evaluating character education. Strategies applied include integrating Islamic values into the school’s vision, reinforcing religious routines, providing teacher training, building a religious school culture, and conducting ongoing evaluation. The curriculum developed emphasizes not only academic achievement but also the integration of Islamic values to holistically shape student character. This research highlights that character-based curriculum management requires collaborative, participatory, and transformative leadership.
KURIKULUM, TEORI DAN EKSISTENSI DALAM PEMBELAJARAN NURLISMA
AZKIA : Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam Vol. 20 No. 1 (2025): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli Aceh- Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58645/azkia.v20i1.672

Abstract

Kurikulum, perencanaan, implementasi dan evaluasi pembelajaran adalah satu kesatuan yang saling berkaitan dalam proses Pendidikan untuk terealisasinya program kurikulum yang telah disiapkan oleh pemerintah. Perencanaan kurikulum menitik beratkan pada tujuan dan konten pembelajaran. Implementasi kurikulum adalah menerapkan rencana kedalam pembelajaran sedangkan proses keberlangsungan pembelajaran tersebut memerlukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan implementasi dan pencapaian tujuan. Perencanaan, implementasi dan evaluasi pembelajaran merupakan siklus yang berkelanjutan, karena setiap langkahnya saling berkaitan dan mempengaruhi tahap yang lainnya. Perencanaan yang maksimal, penerapan yang efektif serta evaluasi yang sistematis akan sangat mempengaruhi peningkatan mutu Pendidikan sesuai program yang telah dirancang
Konsep Joyful Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Dhiya Sutrina; Nurlisma; Jesi Alexander Alim; Mitha Dwi Anggriani
Journal Educational Research and Development | E-ISSN : 3063-9158 Vol. 2 No. 1 (2025): Juli - September
Publisher : GLOBAL SCIENTS PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the concept of joyful learning as a relevant pedagogical approach to improve the quality of education in elementary schools. Through a literature review of both national and international studies, it was found that joyful learning positively impacts not only academic achievement but also students’ motivation, engagement, and socio-emotional development. The implementation of this strategy has been proven to enhance creativity, self-confidence, and collaboration skills, particularly when teachers are able to design contextual, interactive, and enjoyable learning activities. Nevertheless, the application of joyful learning in Indonesia still faces challenges such as limited teacher understanding, inadequate learning facilities, and an evaluation culture that remains focused on exam results. Therefore, it can be concluded that joyful learning deserves to be a sustainable learning strategy in elementary schools, as it addresses the demands of 21st-century education by balancing cognitive, affective, and psychomotor aspects of students.