Simatauw, Marfy
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Makna Gadis-gadis yang Bijaksana dan yang Bodoh dalam Matius 25:1-12 Ariyanto; Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 1 No. 2 (2020): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/1c9dab88

Abstract

Abstract: In the Gospels it also records the day of Jesus' second coming in a parable. Regarding Hissecond coming, as told in the Book of Matthew about "Wise virgins and foolish virgins," we shouldbe aware of the meaning of this parable. Then what about our lives now? Will we be like wise girls?Or do we become like stupid girls? So, in the parable of the wise and foolish girls, five of the girlsentered the groom's house, while the other five found the door locked. This separation of good fromevil continues in the parable of the talents (Matthew 25: 14-30), and the explanation of a shepherdwho separates sheep from goats (Mat. 25: 31-33). We see because the number of wise virgins is thesame as foolish ones, some people observe how Christ is very concerned about this, as if he hopesthat the number of true believers is close to the number of hypocrites because life in this world is fullof hypocrisy, or at least He wants to teach us to expect the best for believers. Being generous andloving are good things for them. In evaluating ourselves, we must remember that it is difficult to getit because it is not easy for us to go through but we must remember that our salvation leader bringsmany people to glory.Keywords: Wise girl, Stupid girl, the gospel of Matthew, ChristianAbstrak: Dalam kitab Injil pun mencatat akan hari dimana kedatangan Yesus yang kali kedua dalamsebuah perumpamaan. Berkaitan dengan kedatanganNya kali kedua, seperti yang dikisahkan dalamKitab Matius mengenai “Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh”, seharusnya kitasadar akan makna dari perumpamaan ini. Lalu bagaimana dengan kehidupan kita yang sekarang?Akankah kita menjadi seperti gadis-gadis yang bijaksana? Ataukah kita menjadi seperti gadis-gadisyang bodoh? Jadi di dalam perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yangbodoh, lima gadis masuk ke dalam rumah mempelai pria, sedangkan lima yang lain mendapatkanpintu sudah terkunci. Tentang pemisahan yang baik dari yang jahat ini dilanjutkan di dalamperumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30), dan penjelasan tentang seorang gembala yangmemisahkan domba dari kambing (Matius 25:31-33). Kita melihat karena jumlah gadis yangbijaksana sama dengan gadis yang bodoh, beberapa orang mengamati betapa Kristus sangatmemperhatikan hal ini, seolah-olah Ia berharap bahwa jumlah orang percaya yang sejati mendekatijurnlah orang munafik karena dalam kehidupan di Dunia ini penuh dengan kemunafikan, atausetidaknya Ia mau mengajar kita untuk mengharapkan yang terbaik bagi orang-orang percaya.Bermurah hati dan penuh kasih merupakan hal-hal yang baik bagi mereka. Dalam menilai dirisendiri, kita harus ingat bahwa sulit untuk mendapatkannya karena tidak mudah bagi kita untukmelaluinya tetapi kita harus ingat bahwa pemimpin keselamatan kita membawa banyak orang kepadakemuliaan.Kata Kunci: Gadis bijaksana, Gadis bodoh, injil matius, orang kristen
Urgensi Pendidikan Agama Kristen kepada Anak-anak dalam Keluarga Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 2 No. 1 (2021): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/g0xfjh73

Abstract

Abstract: The importance of Christian religious education for children in the family so that they can guide children in the growth of faith in the Lord Jesus Christ, and have strong faith, and also has the value of a life attitude that emulates the life of Jesus Christ, and teaches his child to be able to have a good impact on his friends in the environment where he is because, with the fact that the interaction of children of the millennial generation is increasingly day-to-day, the more free and easily accessible with the sophistication of existing technology that has grown rapidly making children easily build positive and negative relationships with anyone, through existing social media, therefore the need for special attention and good guidance given by parents to their children so that they do not easily fall into the free association that is in the environment.Keywords: Christian education; children; Christian family; relationshipAbstrak: Sangat pentingnya pendidikan agama Kristen bagi anak-anak dalam keluarga supaya dapat membimbing anak dalam pertumbuhan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan memiliki iman yang kuat, dan juga memiliki nilai sikap hidup yang meneladani kehidupan Yesus kristus, serta mengajari anaknya untuk dapat membawa dampak yang baik kepada teman-temanya dilingkungan dimana dia berada karena, dengan kenyataan yang ada bahwa pergaulan anak-anak generasi milenial sekarang ini semakin hari, semakin bebas dan mudah terjangkau dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini yang telah berkembang pesat membuat anak-anak dengan mudah membangun pergaulan yang positif dan negatif dengan siapa aja, melalui media sosial yang ada, maka dari pada itu perlunya perhatian khusus dan membimbing secara baik yang diberikan orang tua kepada anaknya agar mereka tidak mudah terjerumus kedalam pergaulan bebas yang ada di lingkungan sekitar.Kata kunci: anak-anak; keluarga Kristen; pendidikan Kristen; pergaulan
Professional Guru PAK dalam Perspektif Etis Teologis Kekristenan Herkulanus Rangga; Reni Triposa; Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 3 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/ebyeva12

Abstract

Abstract: The expertise and professional skills of the teacher, sir, are a teacher's abilities in theteaching and learning process. teacher professional skills also require expertise that is truly possessedby a professional teacher. In learning Christianity, a teacher's professional competence is also verymuch needed, especially in today's increasingly developing era. A Christian Religious educator mustalso have a good personality so that he can be an example for his students as exemplifying JesusChrist. Not only having a good personality but also having a spirituality that is really owned by ateacher of Christianity. As educators, the Christian religion taught must be Bible-centered, whichforms the basis of the material in learning so that what will be delivered is by Bible-centered Christianteachings. The author uses qualitative and descriptive research methods by conducting literaturestudies on this research. So, the professional competence of teachers in the PAK learning process isthe Professional Competence of Teachers in the Learning Process of Christian Religious Education. Sothe journal is about a teacher's professionalism who must have the ability, skills, and expertise inPAK learning which must be Bible-centered.Keywords: teacher's professional expertise and skills; learning process with Christian theology;Christian educationAbstrak: Keahlian dan kecakapan profesional guru pak merupakan kemampuan seorang guru dalamproses belajar mengajar. kecakapan profesional guru juga membutuhkan keahlian yang benar-benaryang dimiliki oleh seorang guru profesional. Proses pembelajaran Agama Kristen kompetensiprofesional seorang guru juga sangat dibutuhkan apalagi pada zaman yang semakin berkembangsaat ini. Seorang pendidik Agama Kristen juga haruslah memiliki kepribadian yang baik sehinggadapat menjadi teladan bagi para peserta didiknya sebagaimana meneladani Yesus Kristus. Bukanhanya memiliki kepribadian baik saja tetapi spiritualitasnya juga haruslah benar-benar dimiliki olehseorang pengajar Agama Kristen. Sebagai pendidik Agama Kristen yang diajarkan haruslah berpusatpada Alkitab yang menjadi dasar materi dalam pembelajaran sehingga apa yang akan disampaikansesuai dengan ajaran Kristen yang berpusat pada Alkitab. Penulis menggunakan metode penelitiankualitatif dan metode deskriptif dengan melakukan studi Pustaka terhadap penelitian ini. Jadi,kecakapan profesional guru dalam proses pembelajaran PAK Kompetensi Profesional Guru dalamProses Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Jadi Jurnal tentang seorang profesionalisme guruyang harus memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian dalam pembelajaran PAK yang harusberpusat pada Alkitab.Kata kunci: keahlian dan kecakapan profesional guru; proses pembelajaran dengan teologiskekristenan; pendidikan agama Kristen
Pendidikan Karakter:Model Pembinaan Karakter Anak Oleh Guru-guru Sekolah Minggu Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 4 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/saxdth85

Abstract

Abstract: This journal article aims to analyze the pattern of character building for children carried out by Sunday school teachers in teaching children of this age to have a good personality from an early age and have good character and noble character in increasing faith in God. The importance of keeping this journal is due to problems in raising children in Sunday school related to bad children's characters such as; lack of politeness, not wanting to be regulated, stealing, uttering dirty words, in association with the community, this is a challenge for teachers in fostering children at school.The character development of children implemented by Sunday school teachers plays a very important role in educating children at an early age, because children at this age if nurtured properly and regularly can have very good impact changes such as; have good morals, be polite, love one another and fear God according to the word of God, II Timothy 3:16 "All writings that are inspired by God are useful for teaching, for stating mistakes, for correcting behavior and for educating people in the truth."Keywords: Education, Character, Sunday School, ChildAbstrak Tulisan jurnal ini bertujuan untuk menganalisis pola pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh guru-guru sekolah minggu dalam mengajar kepada anak usia ini mempunyai kepribadian yang baik sejak dini dan berkulitas serta berakhlak mulia dalam meningkatkan iman kepada Tuhan. Pentingnya membuat jurnal ini, disebabkan karena permasalahan dalam pembiaan anak di sekolah minggu yang berhubungan dengan karakter anak yang tidak baik seperti; kurangnya sikap sopan santun, tidak mau diatur, mencuri, mengucapakan kata-kata yang kotor, dalam pergaulan dilingkungan masyarakat, hal inilah yang menjadi tantangan bagi guru-guru dalam pembinaan anak-anak di sekolah.Pembinaan karakter anak yang diterapkan oleh guru sekolah minggu sangat berperan penting dalam mendidik anak-anak pada usia dini, karena anak pada usia ini jika dibina secara baik dan teratur dapat menghasilkan dampak perubahan yang sangat baik seperti; memiliki moral yang baik, bertatakrama, saling mengasihi dan takut akan Tuhan sesuai dengan firman Tuhan, II Timotius 3:16 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Sekolah Minggu, Anak
Peranan Gembala dalam Pelayanan Konseling terhadap Anak Remaja di GPIBI Imanuel Dusun Beringin Desa Cempaka Putih Kecamatan Suti Semarang Ade Kristiwati; Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 4 No. 2 (2023): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/b0jy4b30

Abstract

Abstract:The pastor is a spiritual leader, not just a spiritual section within the church whose only job is to pray for the congregation and share God's Word.The task is much more complex and requires God's grace and competence as a leader.Shepherds have a position as a spiritual companion.The role of the pastor in counseling services for adolescents is a relevant and significant aspect in the social and religious environment in dealing with current problems.One of the main issues to focus on is adolescent mental health.In recent years, levels of stress, anxiety, and depression in adolescents have increased, and pastors have an important role to play in recognizing and responding to signs of mental health vulnerability in adolescents.In addition, rapid technological advances also have a significant impact on the lives of adolescents.Issues such as cyberbullying, digital addiction, and feelings of isolation due to the use of social media are challenges that pastors and adolescents need to face together.Identity and diversity aspects are also an important concern in counseling services. Counseling services organized by pastors can be very important in providing the right information and educating youth to maintain their own health and safety in dealing with challenges in adolescence. The role of the shepherd in preventing and overcoming this problem becomes very relevant through strengthening values-moral values, emotional support, and other holistic approaches.Keywords: Pastor, Counseling Services, TeenagersAbstrak: Gembala adalah pemimpin rohani, bukan sekedar seksi rohani didalam gereja yang hanya bertugas untuk berdoa bagi jemaat dan membagikan Firman Tuhan. Tugasnya jauh lebih kompleks dan membutuhkan sebuah anugerah penyertaan Tuhan serta kompetensi sebagai pemimpin.1Gembala memiliki posisi sebagai pendamping rohani.Peran gembala dalam pelayanan konseling terhadap anak-anak remaja adalah aspek yang relevan dan signifikan dalam lingkungan sosial dan agama dalam menghadapi permasalahan-permasalahan terkini.Salah satu permasalahan utama yang menjadi fokus adalah kesehatan mental remaja.Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada anak-anak remaja meningkat, dan gembala memiliki peran penting dalam mengenali serta merespon tanda-tanda kesehatan mental yang rentan pada remaja.Selain itu, kemajuan teknologi yang pesat juga membawa dampak signifikan pada kehidupan remaja.Isu-isu seperti cyberbullying, kecanduan digital, dan perasaan terisolasi akibat penggunaan media sosial menjadi tantangan yang perlu dihadapi bersama oleh gembala dan remaja.Aspek identitas dan diversitas juga menjadi perhatian penting dalam pelayanan konseling.Pelayanan konseling yang diselenggarakan oleh gembala dapat menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam memberikan informasi yang tepat dan mengedukasi remaja untukmenjaga kesehatan dan keselamatan diri dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa remaja.Peran gembala dalam mencegah dan mengatasi masalah ini menjadi sangat relevan melalui penguatan nilai-nilai moral, dukungan emosional, dan pendekatan holistik lainnya.Kata Kunci: Gembala, Pelayanan Konseling, anak remaja
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Spiritualitas Kristen pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Terhadap Siswa Kelas Tujuh dan Delapan Agama Kristen di SMP Negeri 02 Pontianak Simatauw, Marfy; Simson; Rodianus; Oktaviani
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 5 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/3056e592

Abstract

Abstract: The world of education is a process that aims to influence students to gain broad knowledge so that they can become responsible leaders in any case. In the world of education there is a need for learning methods that can improve student education specifically, namely, Christian spirituality. Therefore, the authors want to conduct this research so that it aims to find out how the results of the application of cooperative learning methods improve Christian spirituality. School is a place where the learning process takes place which aims to lead to a good future. The teacher is one of the active people in the role that has the responsibility to foster, educate, direct, guide and teach students as the nation's future. In teaching students in the classroom the teacher must have a method to teach well, therefore with the application of the cooperative method it can be said that one model of group learning has cooperation to achieve common goals. This learning method is applied aiming to lead to a better direction and can bring good changes to students, specifically to be able to improve Christian spirituality. This research was conducted to improve Christian spirituality through cooperative learning methods. The results of this study indicate that the cooperative learning method succeeded in increasing students' Christian spirituality in learning Christian religious educationKeywords: Applications, Methods, Cooperative Learning, Christian SpiritualityAbstrak : Dunia pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mempengaruhi siswa agar mendapatkan ilmu pegetahuan yang luas sehingga dapat menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab dalam hal apapun itu. Didalam dunia pendidikan perlu adanya metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pendidikan siswa secara khusus yaitu, spiritualitas Kristen.Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian ini supaya bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil dari penerapan metode pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan spiritualitas Kristen. Sekolah adalah tempat terjadinya proses pembelajaran yang bertujuan menuju masa depan yang baik. Guru merupakan salah satu orang yang aktif dalam berperan yang memiliki tanggung jawab untuk membina , mendidik, mengarahkan, membimbing dan mengajar peserta didik sebagai penerus bangsa. Dalam mengajar siswa didalam kelas guru harus memiliki metode untuk mengajar dengan baik, oleh karena itu dengan adanya penerapan metode kooperatif dapat dikatakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Metode pembelajaran ini diterapkan bertujuan untuk membawa kearah yang lebih baik dan dapat membawa perubahan baik bagi peserta didik , secara khusus untuk dapat meningkatkan spiritualitas Kristen. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan spiritualitas Kristen melalui metode pembelajaran kooperatif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif berhasil meningkatkan spiritualitas Kristen siswa dalam pembelajaran pendidikan agama Kristen.Kata kunci: Penerapan, Metode, Pembelajaran Kooperatif, Spiritualitas Kristen
Pentingnya Alkitab Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dalam Pembentukan Karakter Bagi Siswa Kelas 8 SMP di Sekolah Kasih Bapa Singkawang Kristin Elsi; Simatauw, Marfy
ICHTUS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol. 5 No. 2 (2024): November
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63830/yqdt0622

Abstract

Abstract: The Bible has an important role, namely being the basis of learning for Christianreligious education teachers. Every education undertaken by student teachers must have afuture goal for student development, including the formation of good character for eachstudent's personality.This research aims to describe the importance of the Bible as a learning source for Christianreligious education in forming students' character. The focus of this research is understandinghow important the Bible is as a basis for learning Christian religious education to improvestudent character formation. This research was conducted at the Kasih Bapa SingkawangSchool. And as data sources are teachers and students. In this research, the researcher used aqualitative approach, because this research intended to understand the phenomena experiencedby the research subjects. The data collection methods used by the researcher were interviewsand documentation.From the results of the data analysis, it was concluded that the importance of the Bible as asource of learning for Christian religious education in character building for grade 8 studentsof Junior High School (SMP) at the Kasih Bapa Singkawang School has been implemented,but because the students' background is not from Christian circles, it is a little difficult toimplement it. To achieve the goal of forming the character of junior high school students,coaching activities should be increased with the aim of forming student character so that studentcharacter is not yet fully formed.Keywords: Importance of the Bible, CharacterAbstrak: Alkitab memiliki peranan penting yaitu menjadi dasar pembelajaran bagi gurupendidikan Agama Kristen, setiap pendidikan yang ditempuh oleh siswa guru pasti nyamemiliki tujuan kedepannya bagi perkembangan siswa termasuk pembentukan tertanam nyakarakter yang baik untuk pribadi setiap siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya Alkitab sebagai sumberpembelajaran pendidikan Agama Kristen dalam pembentukan karakter siswa. Fokus penelitianini yaitu memahami bagaimana penting nya Alkitab sebagai dasar pembelajaran pendidikanAgama Kristen untuk meningkatkan pembentukan karakter siswa, penelitian ini dilakukandisekolah Kasih Bapa Singkawang. Dan sebagai sumber data adalah guru dan siswa. Dalampenelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bermaksuduntuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, Metodepengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara dan dokumentasi.Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan Pentingnya Alkitab sebagai sumberpembelajaran pendidikan Agama Kristen dalam pembentukan karakter bagi siswa kelas 8Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sekolah Kasih Bapa Singkawang, sudah dilakukan namun karena latar belakang siswa bukan dari kalangan Kristen maka sedikit kesulitan untuk penerapan dilakukan untuk mencapai tujuan dalam pembentukan Karakter siswa Sekolah Menengah Pertama, jadi hendaknya kegiatan pembinaan ditingkatkan dengan tujuan untuk membentuk karakter siswa sehingga karakter siswa belum terbentuk sepenuhnya.Kata kunci: Pentingnya Alkitab, Karakter