Sirait, Musa Aprindo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Jabatan Gerejawi Dalam Teologi Martin Luther: Suatu Studi Teologis Terhadap Posisi Pelayan Gereja Sirait, Musa Aprindo; Sitanggang, Pintor Marihot
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 10 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan Kerusso - Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v10i1.459

Abstract

This article examines Martin Luther's views on ecclesiastical office, focusing on the doctrine of the priesthood of all believers and its implications for church ministry structures. According to Luther, every believer has direct access to God without hierarchical mediation, as outlined in the doctrine of the priesthood of all believers. The study employs a theological-normative approach and a literature review of Martin Luther's works, as well as relevant biblical texts concerning ecclesiastical office. Through a theological approach and biblical analysis, this article explores the relevance of Luther's views on ecclesiastical office in the context of contemporary church ministry. The findings indicate that, according to Luther, ecclesiastical office is not a form of hierarchical domination but a ministry grounded in the Word and love. This study contributes to the contemporary church's understanding of balancing spiritual authority with pastoral responsibility. Thus, this article offers a contribution to the modern church in reformulating the understanding of ecclesiastical office in a more theological and egalitarian manner.
Analisis Teologis–Interseksional tentang Posisi Perempuan dalam Sistem Kekuasaan Maskulin–Mayoritarian di Indonesia Sirait, Musa Aprindo; Siagian, Riris Johanna
MARSAHALA : Jurnal Studi Agama dan Budaya ##issue.vol## 1 ##issue.no## 2 (2025)
Publisher : L-SAPIKA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64099/545x3x06

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi perempuan dalam politik Indonesia dengan menggunakan kerangka interseksionalitas dan Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis/CDA). Meskipun kebijakan kuota 30 persen telah meningkatkan keterwakilan perempuan secara kuantitatif, temuan penelitian menunjukkan bahwa keberadaan perempuan di parlemen belum beranjak dari representasi simbolik menuju representasi substantif. Data CDA mengungkap lima pola tokenisme yang secara konsisten dialami perempuan, yaitu penempatan pada nomor urut tidak strategis, pengkategorian pada isu domestik, keterbatasan akses terhadap posisi strategis, stereotip internal partai, dan representasi simbolik tanpa dampak legislasi. Hambatan ini semakin kompleks bagi perempuan dari kelompok agama minoritas, yang mengalami marginalisasi ganda akibat persilangan identitas gender, agama, dan kelas sosial. Dalam konteks teologis, penelitian ini menyoroti perlunya rekonstruksi spiritualitas perempuan melalui pendekatan teologi rahim Kartini dan konsep Ina na Marsahala. Keduanya menegaskan perempuan sebagai imago Dei yang memiliki martabat dan agensi penuh dalam ruang publik maupun religius. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan substantif hanya dapat dicapai melalui reformasi struktural partai politik, penguatan kapasitas legislator perempuan, serta reinterpretasi wacana keagamaan yang membebaskan. Dengan demikian, studi ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis dalam memahami dinamika representasi perempuan dalam politik Indonesia.