Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Difabel di Mata Dunia, Tubuh Kristus Yang Sempurna di Hadapan Tuhan Pintor Marihot Sitanggang; Aris Suhendro Panjaitan
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i1.374

Abstract

Artikel ini menjelaskan bahwa kesempurnaan ciptaan Tuhan dimateraikan oleh iman, yang harus dipegang dan dihidupi dalam hidup orang percaya. Keterbatasan fisik (orang difabel – berkebutuhan  khusus) bukanlah suatu keadaan yang menyebabkan mengurangnya kesempurnaan manusia ciptaan Tuhan. Difabel ataupun berkebutuhan khusus tidak mengurangi atau melemahkan eksistensi dan esensi manusia sebagai Tubuh Kristus yang dikasihi serta diselamatkan oleh darah Kristus. Salah satu jenis difabel yang dibahas dalam artikel ini adalah difabel intelektual. Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif (kepustakaan) yang teologis, menerangkan kasih Allah atas kehidupan manusia. Artikel ini diawali dengan landasan biblika tentang Tubuh Kristus, kemudian penegasan teologis bahwa iman manusialah yang menyelamatkan bukan fisiknya. Gereja mengembangkan pelayanan-pelayanan yang mendidik dan memberdayakan orang difabel (orang dengan kebutuhan khusus). Sempurna sebagai Tubuh Kristus karena Allah sendiri adalah sempurna. Sempurna sebagai milik Bapa, membuat kita sempurna di dalam-Nya. Sempurna sebagai ciptaan Allah yang tidak dibatasi oleh kelemahan fisik, tetapi fokus pada Allah Sang Pencipta. Allah itu sempurna, maka ciptaan juga sempurna.  Manusia disempurnakan oleh kasih Allah. Artikel ini menjelaskan dan menerangkan bahwa kesempurnaan manusia bukan dilihat dari keadaaan fisiknya, tetapi kesempurnaan yang harus dilihat dalam kuasa kasih Allah yang tidak terbatas.
Ini Aku, Utuslah Aku (Suatu Kajian Teologi Sistematika Esensi Panggilan Pendeta Sebagai Hamba Tuhan) Pintor Marihot Sitanggang; Maruli Robintang Munthe
Jurnal Teologi Cultivation Vol 7, No 1 (2023): JULI
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jtc.v7i1.1829

Abstract

This article describes the essense of pastor’s calling as the servant of God, surrendered and offered their life to be sending and calling of God to serve people of God. In theological perspective, words “here I am, send me” as proclamation of total surrendering a servant of God to God, to serve Him in life without hesitation. The aim of this article reminds the pastors always remembering and living their calling as the servant of God. The calling as the Servant of God always reminding the Pastors of their duty and responsibility in the Church eventhough challenges has to be faced in their life.  This article used the qualitative (library) research method. Start with biblical study, then what the teologians said about it, and how the contextualization in the journey of Church ministry in this present time.
Difabel di Mata Dunia, Tubuh Kristus Yang Sempurna di Hadapan Tuhan Sitanggang, Pintor Marihot; Panjaitan, Aris Suhendro
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i1.374

Abstract

Artikel ini menjelaskan bahwa kesempurnaan ciptaan Tuhan dimateraikan oleh iman, yang harus dipegang dan dihidupi dalam hidup orang percaya. Keterbatasan fisik (orang difabel – berkebutuhan  khusus) bukanlah suatu keadaan yang menyebabkan mengurangnya kesempurnaan manusia ciptaan Tuhan. Difabel ataupun berkebutuhan khusus tidak mengurangi atau melemahkan eksistensi dan esensi manusia sebagai Tubuh Kristus yang dikasihi serta diselamatkan oleh darah Kristus. Salah satu jenis difabel yang dibahas dalam artikel ini adalah difabel intelektual. Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif (kepustakaan) yang teologis, menerangkan kasih Allah atas kehidupan manusia. Artikel ini diawali dengan landasan biblika tentang Tubuh Kristus, kemudian penegasan teologis bahwa iman manusialah yang menyelamatkan bukan fisiknya. Gereja mengembangkan pelayanan-pelayanan yang mendidik dan memberdayakan orang difabel (orang dengan kebutuhan khusus). Sempurna sebagai Tubuh Kristus karena Allah sendiri adalah sempurna. Sempurna sebagai milik Bapa, membuat kita sempurna di dalam-Nya. Sempurna sebagai ciptaan Allah yang tidak dibatasi oleh kelemahan fisik, tetapi fokus pada Allah Sang Pencipta. Allah itu sempurna, maka ciptaan juga sempurna.  Manusia disempurnakan oleh kasih Allah. Artikel ini menjelaskan dan menerangkan bahwa kesempurnaan manusia bukan dilihat dari keadaaan fisiknya, tetapi kesempurnaan yang harus dilihat dalam kuasa kasih Allah yang tidak terbatas.
Peran Orang Dewasa pada Perkembangan Anak di Panti Asuhan Elim Susy Alestriani Sibagariang; Sanggam M.L. Siahaan; Pintor Marihot Sitanggang; Santa R. Sihombing; Yena Jorena Sembiring; Nicholas Simbolon; Berkat Situmorang
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i2.191

Abstract

Panti asuhan adalah lembaga sosial yang mengasuh anak, membentuk anak mempunyai sikap mandiri, membentuk pribadi yang baik dengan ilmu pengetahuan serta ajaran agama yang sudah didapatkan untuk bekal anak menghadapi dunia luar kelak berada di usia dewasa. Panti Asuhan Elim Pematang siantar merupakan salah satu panti asuhan yang berada dikota Pematangsiantar yang  memiliki permasalahan dalam pembentukan karakter anak. Adapun permasalahan yang sangat penting saat ini yang harus segera ditangani adalah kurangnya pemahaman anak-anak asuh tentang tugas dan tanggung jawab mereka sebagai anak dalam perkembangannya sesuai usia masing-masing. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, tim dosen bersama mahasiswa dari Universitas  HKBP Nommensen Pematangsiantar melakukan Kerjasama dengan pihak Lembaga melalui kegiatan sosialisasi penerapan dan pengaruh orang dewasa terhadap perkembangan peserta didik (mental, fisik, dan moral) di panti asuhan Elim Pematangsiantar. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendidikan, pelatihan dan pendampingan melalui permainan. Dari hasil kegiatan ini didapat hasil bahwa pemberian pemahaman kepada para anak asuh tentang tugas-tugas perkembangan yang harus mereka lakoni sesuai usia dan tahap perkembangannya dan para pengasuh harus mengetahui peran mereka sebagai orang dewasa dalam membantu dan mengawasi anak asuhnya yang sedang berkembang menurut tahapan perkembangannya telah dipahami oleh anak dari panti asuhan Elim Pematangsiantar.  Saran yang diusulkan dari tim pengabdi agar Lembaga panti asuhan Elim Pematangsiantar Kerjasama lanjutan dengan  Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar yang memiliki Program studi yang sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak.
EKSISTENSI DAN KONSISTENSI MANUSIA SEBAGAI IMAGO DEI Sitanggang, Pintor Marihot; Manurung, Helen Yulanda
Sesawi Vol 5, No 1 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sabda Agung, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53687/sjtpk.v5i1.180

Abstract

Manusia yang merupakan segambar dan serupa dengan Allah (Imago Dei) memegang peranan yang penting dalam tatanan kehidupan. Menjaga eksistensinya sebagai Imago Dei manusia diharapkan mampu melibatkan diri dalam kehidupan yang telah diberikan Allah kepada manusia melalui penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Konsistensi keberdosaan yang demikian dapat dipulihkan kembali melalui iman dan merupakan berkat dari Allah. Dosa yang telah dilakukan manusia tidak akan menghilangkan eksistensinya sebagai ciptaan Allah yang segambar dan serupa dengan-Nya (Imago Dei). Dalam menjalankan kehidupan atas berkat Allah manusia harus senantiasa menjaga esesnsinya. Maka melalui kehidupan yang telah diberikan, manusia harus berusaha menjadi berkat dan berguna bagi alam maupun sesama. Pada akhirnya makna Imago Dei dalam diri diri manusia dapat direalisasikan dalam kehidupan dan menjadi mitra kerja Allah di bumi.
Ekklesia: Bersuara Atau Bungkam Terhadap Gerakan Kapitalisme Yang Memasuki Atau Sudah Masuk Ke Dalam Gereja Saat Ini? Sitanggang, Pintor Marihot; Simangunsong, Dion Carlos
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam dunia ekonomi, dunia mengenal aliran ekonomi yang disebut dengan Kapitalisme. Aliran ekonomi Kapitalisme berpusat kepada penghasilan laba, dominasi, propaganda dan individualisme, dimana semuanya itu dapat diklasifikasikan menjadi kekayaan (uang) dan kekuasaan. Siapa saja yang memiliki kekuasaan dan kekayaan, dia akan memiliki segalanya. Hal yang berbahaya adalah ketika Kapitalisme ini sudah masuk ke dalam tubuh gereja. Sehingga siapa saja yang memiliki kekayaan dan kekuasaan dia memiliki segalanya, termasuk memiliki gereja. Melalui persoalan tersebut, gereja sudah semestinya menyuarakan suara keilahiannya. Konsekuensi terhadap kebungkaman gereja terhadap Kapitalisme adalah kematian gereja. Suara keilahian gereja dapat disuarakan melalui setiap dokumen-dokumen teologi gereja yang dalam hal ini adalah HKBP. Sehingga Kapitalisme dapat dihempang dari dalam tubuh gereja.
Persembahan dalam Agama Suku Parmalim dan Kristen Sitanggang, Pintor Marihot; Siagian, Riris Johanna; Panjaitan, Edison; Damanik, Endo Wahyudi; Batubara, Junita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.8125

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara ilmiah dan sistematis pengertian Mamele dalam tradisi Parmalim (Studi Ilmu Agama Tentang Persembahan Menurut Agama Malim dan Kristen) sehingga bagi awam dan teologi dapat memberikan wawasan tentang Mamele (Persembahan) melalui perspektif agama lain dan juga menganalisa, meneliti maknanya dalam agama Kristen, melihat persamaan dan perbedaan sehingga dapat memperkaya wawasan dan pola pikir pembaca. Penelitian Literatur digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan, membaca, dan memahami literatur dalam bentuk buku dan jurnal yang sesuai dengan topik yang dibahas, juga wawancara dengan tokoh Ugamo Malim. Alkitab juga sebagai sumber acuan utama dalam memberikan pandangan yang benar tentang persembahan. Kemudian akan membahas tentang budaya adat batak Toba ketika Mamele dan beragam makna yang terkandung di dalamnya, serta akan mempertimbangkan apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Alkitab PL dan PB, dan Ajaran HKBP seputar persembahan dan ibadah terutama umat Allah berkaitan dengan Memele atau Persembahan. Dengan demikian akan dapat diambil suatu kesimpulan yang menjawab masalah penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dalam pokok iman Kristen, persembahan atau pengorbanan terlebih dahulu dilakukan oleh Tuhan, baik dalam kesaksian PL, Allah menyediakan kulit untuk pakaian Adam dan Hawa, juga menyediakan hewan pengganti atas Ishak, begitu juga dalam PB, yakni Yesus Kristus sebagai anak Domba Allah, darah pengorbannanNya telah menyucikan kita dari dosa. Roh Kudus memberikan kita kekuatan dan spirit agar karakter berbuah seperti Yesus, yang menemani umat Tuhan sampai parousia. Dan kesaksian gereja, analisa Bapa-Bapa Gereja yang kesimpulannya adalah persembahan yang terindah adalah segenap hidup dan perilaku menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan berkat bagi sesama.
Saved by Faith Not Your Body: Towards The Theology of Disability Sitanggang, Pintor Marihot
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 1 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i1.1399

Abstract

This article describes that the perfection of God’s creation was guaranteed by faith, must be hold and lived in the life of the believers. Physical weakness (difable) is not a condition cause decreasing the perfection of God’s creation. Difable is not decreasing or weakening the existence and essence of human being as the body of Christ which was loved and saved by the blood of Christ. This article used the library research in theology, explored the love of God in the life of human being. The result showed that the church must develop the ministries of educating and empowering disable people (people with the special need). They are perfect as the body of Christ because the God itself is perfect. God is perfect so the creation is perfect too. Human being was perfected by the love of God.
Jabatan Gerejawi Dalam Teologi Martin Luther: Suatu Studi Teologis Terhadap Posisi Pelayan Gereja Sirait, Musa Aprindo; Sitanggang, Pintor Marihot
Jurnal Teologi dan Pelayanan Kerusso Vol 10 No 1: Jurnal Teologi & Pelayanan Kerusso - Maret 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33856/kerusso.v10i1.459

Abstract

This article examines Martin Luther's views on ecclesiastical office, focusing on the doctrine of the priesthood of all believers and its implications for church ministry structures. According to Luther, every believer has direct access to God without hierarchical mediation, as outlined in the doctrine of the priesthood of all believers. The study employs a theological-normative approach and a literature review of Martin Luther's works, as well as relevant biblical texts concerning ecclesiastical office. Through a theological approach and biblical analysis, this article explores the relevance of Luther's views on ecclesiastical office in the context of contemporary church ministry. The findings indicate that, according to Luther, ecclesiastical office is not a form of hierarchical domination but a ministry grounded in the Word and love. This study contributes to the contemporary church's understanding of balancing spiritual authority with pastoral responsibility. Thus, this article offers a contribution to the modern church in reformulating the understanding of ecclesiastical office in a more theological and egalitarian manner.
Pendidikan Sebagai Langkah Menjaga Keutuhan Ciptaan Tuhan Pintor Marihot Sitanggang; Jantua Tambunan; Ridho Kardo Parhusip
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 3 No. 3 (2022): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v3i3.159

Abstract

The development of the world of education today is a proof of human existence as a creature created by God who has a higher degree and value than other creations. Intellect, mind, wisdom are more human values ​​than other creations, so that humans receive a mandate to control other creations to meet human needs. But it should be understood that the task of mastering it is also inseparable from the call to maintain and maintain the integrity, sustainability and preservation of God's other creations in this world. Through education, humans have been more enabled to understand and maintain values, functions, existence and qualities than other creations of God who are both in this world. This call is of course very closely related and mutually supportive with the call of the church to voice and accompany humans to maintain the integrity of God's creation in this world. A blend that complements and complements theology (Christianity and church teachings) with education in implementing the teachings of God's Word to maintain the integrity of the existence of God's creation in this world. So that what is voiced in God's Word at the event of creation that "God saw everything is good" can be maintained and continue in the midst of this world. Education shows its role and function as a step to maintain the integrity of God's creation.