Penyakit Alzheimer (AD) adalah gangguan neurodegeneratif yang berkembang secara progresif dan mengarah pada gangguan kognitif serta memori. Penyebab pasti dari penyakit ini masih belum sepenuhnya dipahami, meskipun faktor genetik dan lingkungan diduga memainkan peran penting. Salah satu hipotesis yang menarik adalah adanya hubungan antara infeksi virus Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) dengan perkembangan AD. Tujuan: Tinjauan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis peran HSV-1 dalam patogenesis penyakit Alzheimer, dengan fokus pada mekanisme yang melibatkan plak amyloid-β, peradangan neurogenik, dan stres oksidatif yang dapat merusak jaringan otak. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan meninjau literatur yang relevan terkait infeksi HSV-1, patogenesis AD, dan bukti-bukti dari studi epidemiologi serta eksperimen. Penelitian ini mengidentifikasi jalur molekuler yang dapat menghubungkan infeksi HSV-1 dengan kerusakan saraf yang terjadi pada AD. Dimana penulis menggunakan 3 database diantaranya Pubmed didapatkan 18 dari 110 artikel, Google Schoolar didapatkan 8 dari 21 artikel, dan ScienceDirect didapatkan 1 dari 6 artikel dengan filter 10 tahun terakhir (2015-2025) dengan kata kunci "Alzheimer", "HSV-1", "Patogenesis", "Infeksi Virus". Hasil: Studi yang tersedia menunjukkan bahwa infeksi HSV-1 dapat berkontribusi pada akumulasi amyloid-β di otak, yang merupakan salah satu ciri khas dari AD. Selain itu, virus ini dapat memicu peradangan kronis dan stres oksidatif yang memperburuk kondisi neurologis pada individu yang rentan, khususnya mereka yang membawa alel ε4 dari gen apolipoprotein E (APOE). Kesimpulan: Meskipun hubungan antara infeksi HSV-1 dan penyakit Alzheimer masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, bukti yang ada mendukung hipotesis bahwa infeksi virus ini dapat berperan dalam mempercepat atau memodifikasi perkembangan penyakit Alzheimer, terutama pada individu yang memiliki faktor risiko genetik tertentu. Penemuan ini membuka peluang untuk pengembangan terapi yang berfokus pada pencegahan infeksi HSV-1 sebagai strategi untuk mengurangi risiko Alzheimer.