Penelitian ini mengkaji manajemen risiko dan kebijakan kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Fokus utama penelitian adalah bagaimana BPR mengelola risiko kredit sekaligus memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas pelayanan dan penguatan kapasitas UMKM. Melalui pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, penelitian ini mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh BPR, seperti tingginya risiko kredit non-performing loan (NPL) dan keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan risiko. Namun, digitalisasi informasi dan sistem kontrol risiko yang adaptif memberikan peluang strategis untuk memperbaiki manajemen risiko dan memperluas inklusi keuangan. Hasil temuan menunjukkan bahwa sinergi antara kebijakan kredit yang responsif, pengembangan sumber daya manusia, serta penerapan teknologi digital berkontribusi signifikan dalam menekan risiko sekaligus mendukung pertumbuhan UMKM yang lebih stabil. Studi ini menekankan pentingnya kebijakan kredit yang tepat sasaran dan pelatihan berkelanjutan bagi pegawai BPR untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah. Selain itu, digitalisasi bukan hanya sekadar alat efisiensi, tetapi juga sebagai komponen strategis dalam mitigasi risiko dan peningkatan kualitas layanan kredit. Rekomendasi praktis disampaikan untuk memperkuat pengelolaan risiko melalui inovasi produk digital, peningkatan kapabilitas SDM, serta kebijakan kredit inklusif yang adaptif terhadap kebutuhan UMKM. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan literatur manajemen risiko di sektor keuangan mikro serta panduan bagi pelaksana kebijakan di BPR dalam menghadapi era digital.