Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Kegiatan “Family Gathering” dalam Membangun Emosi Sosial Penyandang Thalassemia di Banyumas Faiza, Dinar; Lestari , Diyah Woro Dwi; Suprihatin, Suprihatin; Purwoko, Ari; Aminah, Siti; Rujito, Lantip
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 3 (2023): September : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v2i3.1108

Abstract

Thalassemia is a genetic disease that is still a problem in Indonesia. Patients often face emotional problems and difficulties in social relationships. This condition can affect the management and treatment of thalassemia. Family gatherings play an important role in strengthening the support system for thalassemia patients and their families. The collective strength and determination gained from this family gathering helps thalassemia patients and their families face the challenges of this condition head-on, bringing a sense of hope and optimism for the future. Family gathering activities were carried out which were attended by more than 200 patients and their families. Overall, family gatherings focused on strengthening thalassemia families and patients provide an important platform for support, education, and empowerment. Family gatherings increase emotional support, belonging, remove stigma, and motivate to always be better.
Peran Serta Akademisi dalam Aktivasi Yayasan Thalassemia Indonesia Cabang Banyumas Rujito, Lantip; Siswandari, Wahyu; Lestari, Diyah Woro Dwi; Faiza, Dinar; Aminah, Siti; Purwoko, Ari; Suprihatin, Suprihatin
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10561

Abstract

Thalassemia telah menjadi masalah kesehatan yang mendesak di Indonesia karena tingginya prevalensi pembawa dan individu yang terkena. Keberagaman kelompok etnis di nusantara berkontribusi pada distribusi jenis thalassemia yang bervariasi, dengan beta-thalassemia menjadi yang paling umum. Data epidemiologi menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk strategi komprehensif untuk memerangi thalassemia dan meningkatkan kualitas hidup individu yang terkena. Gerakan thalassemia di Indonesia diprakarsai oleh Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI). YTI telah muncul sebagai kekuatan pendorong di balik peningkatan kesadaran, mengadvokasi kebijakan perawatan kesehatan yang lebih baik, dan mendorong jaringan dukungan untuk pasien dan keluarga mereka. Kegiatan yayasan mencakup berbagai bidang, termasuk kampanye publik, program pendidikan, dan inisiatif penelitian. Upaya kolaboratif antara yayasan dan akademisi telah mendorong pendekatan sinergis, menggabungkan keahlian ilmiah dengan advokasi akar rumput dan keterlibatan masyarakat. Partisipasi akademisi memainkan peran penting dalam membentuk kegiatan yayasan, mulai dari penelitian dan peningkatan kapasitas hingga konseling dan skrining genetik. Kekuatan kemitraan interdisipliner dalam mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks diharapkan dapat meningkatkan kehidupan individu yang terkena thalassemia.
Penggalangan Komitmen Banyumas Dalam Mencegah Thalassemia Menuju Banyumas Goes To Zero Thalassemia 2030 Sulistyowati, Erna Husein; Grehastuti, Widyana; Faiza, Dinar; Novia, Dani Esti; Suprihatin, Suprihatin; Purwoko, Ari; Aminah, Siti
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.2.1.12830

Abstract

Thalassemia merupakan penyakit genetik yang memerlukan perhatian serius di Kabupaten Banyumas. Dengan jumlah penderita yang terus meningkat, diperlukan upaya pencegahan yang komprehensif dan berkelanjutan. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menggalang komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan thalassemia di Banyumas. Metode yang digunakan adalah sosialisasi massal dengan mengundang 150 peserta dari berbagai elemen masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme yang tinggi dari peserta, tercermin dari diskusi interaktif dan pertanyaan yang diajukan. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran peserta tentang pentingnya pencegahan thalassemia, serta menghasilkan komitmen bersama untuk mendukung program "Banyumas goes to Zero Thalassemia 2030". Kesimpulannya, sosialisasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan thalassemia di Banyumas, namun diperlukan tindak lanjut dan kerja sama yang berkelanjutan dari seluruh pihak untuk mencapai tujuan yang diharapkan