Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERHITUNGAN NILAI ENERGI CELAH PITA MINYAK KAYU PUTIH MENGGUNAKAN DATA PENGUKURAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Jaya, Gede Wiratma; Nggolaon, Delpina; Rumpakwakra, Ervina; Rachmah, Alif Nur Laili; Rahanra, Geraldi; Taipabu, Muhammad Ikhsan; Trisnantari, Tamaratritania Citta; Badaruddin, Sabrianah
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 10 No. 2 (2025): JOP (Journal Online of Physics) Vol 10 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v10i2.41575

Abstract

Minyak kayu putih merupakan salah produk pengolahan yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian minyak kayu putih sebagian besar fokus pada uji kualitas berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3954:2014 dan 06-3954-2001. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi celah pita minyak kayu putih dari berbagai macam produk. Sampel penelitian sebanyak tiga sampel yang berasal dari produk peyulingan di Pulau Buru (sampel A), toko oleh-oleh (sampel B), dan swalayan (sampel C) di Kota Ambon. Ketiga sampel dilakukan pengukuran serapan panjang gelombang menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengukuran digunakan untuk menghitung nilai energi celah pita menggunakan metode Tauc Plot dengan transisi langsung Energi celah pita untuk sampel A, B, dan C masing-masing sebesar 3,404 eV, 3,348 eV, dan 3,722 eV. Hasil perhitungan menunjukkan minyak kayu putih memiliki potensi sebagai material pendukung dalam Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Hal ini dikarenakan nilai energi celah pita yang dihasilkan masih berada di area semikonduktor.
Proses Ekstraksi Antioksidan dari Daun Kalanchoe pinnata: Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Kinetika Maserasi Sabrianah Badaruddin; Alif Nur Laili Rachmah; Ratih C F Ratumanan; Hukubun, Ronald Darlly; Tamaratritania Citta Trisnantari
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 4 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v4i4.6183

Abstract

Kalanchoe pinnata leaves are rich in bioactive compounds, including flavonoids and phenolic constituents, which exhibit notable antioxidant properties. However, the efficiency of extraction processes is highly influenced by operational variables such as the type of physical pre-treatment and maceration duration. This study aims to evaluate the effect of three physical pre-treatment methods (manual grinding, chopping, and blending) and maceration periods ranging from 3 to 5 days on the antioxidant activity of K. pinnata leaf extracts using the DPPH radical scavenging assay. Results indicate that the grinding method combined with five days of maceration yields the highest antioxidant activity (95.04%), while blending leads to the lowest activity (81.78%), presumably due to heat-induced degradation of active compounds. Kinetic observations show that antioxidant activity tends to plateau on day five, particularly in ground samples. These findings highlight the critical influence of particle size reduction and solvent–solid contact time on mass transfer efficiency during extraction. This preliminary investigation provides a scientific basis for further research on the optimization of natural antioxidant extraction processes and the development of functional herbal formulations derived from K. pinnata leaves.
SUPERIOR PERFORMANCE IN REACTIVE DISTILLATION METHOD FOR INDUSTRIAL APPLICATION: A CASE STUDY OF ETHYL LACTATE PRODUCTION Taipabu, Muhammad Ikhsan; Rahanra, Geraldi; Rachmah, Alif Nur Laili; Badaruddin, Sabrianah; Trisnantaria, Tamaratritania C.; Tan, Clarissa
ALE Proceeding Vol 7 (2025): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.7.2025.97-104

Abstract

Ethyl lactate, a biodegradable and environmentally friendly solvent, offers a sustainable alternative to conventional petroleum-based solvents. This study presents a comprehensive evaluation of ethyl lactate production through both conventional and intensified process designs using rigorous process simulation. The reactive distillation column (RDC) was identified as the most efficient configuration, achieving notable reductions in total capital cost (57.3%) and total operating cost (40.2%) compared to traditional setups. The NRTL thermodynamic model was employed to accurately capture non-ideal behavior among reactive components, and kinetic parameters were validated against experimental data. The results demonstrate that RDC-based process intensification significantly enhances economic performance while promoting sustainable chemical manufacturing, positioning it as a promising approach for future green solvent production.
Edukasi ecoprint dengan teknik pounding berbasis kearifan lokal, sebagai pewarnaan ramah lingkungan di Mamala, Maluku Tengah Trisnantari, Tamaratritania Citta; Rachmah, Alif Nur Laili; Rahanra, Geraldi; Taipabu, Muhammad Ikhsan; Badaruddin, Sabrianah; Rumpakwakra, Ervina; Jaya, Gede Wiratma; Nggolaon, Delpina; Alzagladi, Safina Utari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34077

Abstract

Abstrak Penggunaan pewarna sintetis dalam industri tekstil dapat menimbulkan risiko pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, ecoprint hadir sebagai alternatif pewarnaan ramah lingkungan yang memanfaatkan warna alami dari tumbuhan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan edukasi tentang bahaya pewarna sintetis, memperkenalkan ecoprint dengan teknik pounding, serta memanfaatkan kearifan lokal berupa tumbuhan sekitar sebagai pewarna alami. Mitra kegiatan ini adalah SMAS Muhammadiyah Mamala, Maluku Tengah, dengan peserta sebanyak 32 orang (30 siswa dan 2 guru). Metode pelaksanaan mencakup ceramah, diskusi, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan ecoprint pada tas katun menggunakan daun lokal seperti pakis dan pepaya jepang. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test serta observasi selama kegiatan berlangsung. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap dampak pewarna sintetis dan prinsip ecoprint. Sebanyak 30 peserta menyatakan ingin kembali mencoba praktik ecoprint. Secara umum, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu menghasilkan motif ecoprint yang unik. Meskipun terdapat kendala seperti keterbatasan alat dan hasil cetakan yang kurang jelas, kegiatan berjalan lancar dan memberi dampak positif terhadap peningkatan kesadaran lingkungan serta keterampilan kreatif peserta. Edukasi ecoprint ini berpotensi dikembangkan sebagai bagian dari kewirausahaan berbasis sekolah dengan pendekatan edukatif dan berkelanjutan. Kata kunci: ecoprint; teknik pounding; edukasi lingkungan; kearifan lokal; pewarna alami. Abstract The use of synthetic dyes in the textile industry poses significant risks to both environmental and human helath. As a sustainable alternative, ecoprint utilizes natural pigments from plant materials to create textile patterns without generating hazardous chemical waste. This community service program aimed to raise awareness about the environmental hazards of synthetic dyes, introduce the pounding technique in ecoprinting, and promote the use of local plant resources as natural dyes rooted in local wisdom. The activity was carried out at SMAS Muhammadiyah Mamala, Central Maluku, involving 32 participants (30 students and 2 teachers). The program combined educational lectures, discussions, demonstrations, and hands-on workshops in which participants applied the pounding technique to cotton tote bags using local foliage such as ferns and Japanese papaya leaves. Evaluation through pre- and post-tests, along with direct observation, indicated a significant improvement in participants’ understanding of eco-friendly dyeing practices. Most participants expressed strong interest in continuing ecoprinting activities. Despite minor challenges—such as limited tools and difficulties in achieving sharp prints—the program was successfully implemented. It fostered environmental awareness, creativity, and practical skills among students. This initiative demonstrates strong potential to be further developed into a school-based entrepreneurship model with ecological and educational value. Keywords: ecoprint; pounding technique; environmental education; local wisdom; natural dyes.