Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Qualitative Study Of Complementary Feeding For Stunting Toddlers Aged 13-24 Months In Cipadang Village, Pesawaran District Sutrio Sutrio; Dewi Sri Sumardilah
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 9 No 1 (2020): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v9i1.292

Abstract

Stunting children are the result of chronic nutritional problems as a result of food quality, coupled with morbidity, infectious diseases and environmental problems. This study aims to determine the description of complementary feeding practice for stunting toddlers aged 13-24 months in Cipadang village. This study uses a qualitative approach conducted by conducting in-depth interviews and observations. The informants in this study were the main caregivers of toddlers's mother, family informants and health center nutrition workers. The results of the study showed that the parenting of breastfeeding complementary feeding was still less than the variation, portion and frequency of its giving. Mother or caregivers are encouraged to regularly come to the posyandu and ask cadres or health workers about the provision of good complementary feeding for stunting toddlers, especially in terms of portions, frequency and variation. In addition health workers must always provide assistance to stunting toddlers in order to get the optimal health degree.
Edukasi Gizi dan Pemberian Bantuan Kepada Keluarga Balita Gizi Kurang Terdampak Covid-19 di Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung Sutrio Sutrio; Antun Rahmadi; Sefanadia Putri; Dewi Sri Sumardilah; Roza Mulyani; Mindo Lupiana; Reni Indriyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2021): JPMI - April 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.7

Abstract

Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks masalah gizi dan kesehatan yang kemungkinan akan memburuk karena pandemi COVID-19. Anak dapat mengalami malnutrisi karena berbagai sebab yaitu penyebab langsung yaitu kurangnya asupan gizi dan masalah penyakit infeksi dan diperparah dengan kemiskinan yang luas, angka pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah. Keluarga terdampak covid-19 yang jatuh miskin dalam waktu singkat akan mengalami dampak berat dalam hal keamanan pangan rumah tangga dan keterbatasan terkait akses, ketersediaan, dan keterjangkauan bahan makanan sehat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kepedulian seluruh civitas akademika Poltekes Tanjungkarang dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya keluarga Balita Gizi Kurang Terdampak Covid di Kelurahan Kedaung. Kegiatan konseling gizi dilakukan terhadap 12 keluarga balita gizi kurang terdampak covid-19. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Keluarga balita sudah mengerti penyebab gizi kurang pada balitanya dan mampu mengatasi dengan pola asuh yang baik. Perlu pemantauan status gizi dan pendampingan gizi secara rutin oleh pihak puskesmas terutama bagi keluarga balita gizi kurang terdampak covid-19 oleh pihak puskesmas dan kelurahan kedaung
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kedaung Kota Bandar Lampung Menuju Desa Tangguh Covid-19 Antun Rahmadi; Sutrio Sutrio; Arie Nugroho; Bertalina Bertalina; Dewi Sri Sumardilah; Usdeka Muliani; Mindo Lupiana; Roza Mulyani; Endang Sri Wahyuni; Sefanadya Putri; Yulia Novika J; Nawasari Indah Putri Sejati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2021): JPMI - April 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.11

Abstract

Penerapan protokol kesehatan terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Partisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru perlu didukung dengan pengetahuan yang benar. Oleh karena itu masyarakat perlu diberikan edukasi yang memadai tentang masalah Covid-19 dan upaya pencegahannya. Sosialisasi protokol kesehatan kepada aparat pemerintahan kelurahan yang diikuti dengan penyuluhan dan konsultasi bagi sasaran khusus merupakan salah satu metode yang layak dilakukan. Sosialisasi secara klasikal terbukti dapat meningkatkan secara signifikan pengetahuan aparat pemerintahan kelurahan sebesar 42,3% sedangkan penyuluhan informal dan berkala dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebesar 52,03%. Pemberian stimulus sarana pendukung pelaksanaan protokol kesehatan juga berkontribusi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Risiko Stunting Anak Baduta (7-24 bulan) Dewi Sri Sumardilah; Antun Rahmadi
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.587 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i1.1245

Abstract

The results of Nutritional Status Monitoring (PSG) showed that the prevalence of stunting 29,6% in 2017. The adverse effects of stunting in toddlers is a disorder of decreased cognitive abilities and learning achievement, decreased immunity, the risk of degenerative diseases. The city of Bandar Lampung is still faced with acute and chronic nutritional problems because the prevalence of stunting in children under five is still high. Therefore, the research conducted in Sukaraja Village, Panjang District, Bandar Lampung City, considering that the Village has the highest population of poverty compared to other villages. The aim of the research is to obtain information about the risk factors for stunting in children under two years (7-24 months) This type of research was observational using case-control design, with a sample of 53 people for the case group and 106 people for the control group where the selection for the case group and controls was done in a simple random manner. Data analysis using chi-square test. The results showed that energy consumption factors (p=0.040), exclusive breastfeeding (p=0.011), history of infectious diseases (p=0.000), history of premature birth (p=0.022), and maternal education level (p=0.029) were related significantly with the incidence of stunting. While protein consumption factors (p=0.283), Zink consumption (p=0.321), Early Breastfeeding Initiation (p=0.538), maternal nutrition status (p = 0.056), maternal age (p=0.438), and distance the age of birth (p=0.188) was not significantly associated with the incidence of stunting of children aged 7-23 months in the Sukaraja Village of Panjang District. Regular home visits by health workers are expected to increase maternal awareness during pregnancy to have a pregnancy checked.
Pemanfaatan Bahan Alam Untuk Terapi Penderita Diabetes Mellitus Type II Dan Osteoarthritis Genu Di Desa Merak Batin Dan Desa Muara Putih Natar Lampung Selatan Aprina Aprina; Dewi Sumardilah; Rodhiansyah Djayasinga; Ani Hartati; Titi Astuti; Gustop Amatiria
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3069

Abstract

ABSTRAK Permasalahan pada mitra: pada mitra 1, jumlah penderita DM Type II sebanyak 25 manula dan penderita OA genu sebanyak 90 manula, belum mengetahui terapi bahan alam dapat berguna untuk mengurangi keluhan penderita terhadap penyakit DM Type II dan OA genu.  Mitra 2, jumlah penderita DM Type II sebanyak 15 manula dan penderita OA genu sebanyak 30 manula, sebagian besar belum mengetahui terapi bahan alam dapat berguna untuk mengurangi keluhan penderita terhadap penyakit DM Type II dan OA genu. Metode pelaksanaan dilakukan oleh Tim Pengabmas selama 8 (Delapan ) bulan dimulai bulan April hingga November 2019 melalui tahapan-tahapan pelaksanaan yaitu Survey Lapangan; Koordinasi dengan Pemerintahan Kecamatan Natar, Lurah, Ketua RT dan Puskesmas Induk Natar. Sosialisasi pelaksanaan program pengabmas kepada mitra 1 dan 2.  Hasil kegiatan Pengabmas PPDM ini adalah 40% kadar gula darah sewaktu penderita DM type II turun dan 80% berkurangnya keluhan nyeri penderita OA genu, belum timbul kemandirian untuk meningkatkan hidup sehat dengan memanfaatkan bahan alam sebagai terapi mengurangi keluhan penyakit DM type II.Publikasi ilmiah berupa artikel ilmiah pada jurnal pengabmas nasional ataupun internasional yang terakreditasi ataupun yang belum terakreditasi. Kata Kunci : Diabetes Mellitus Type II,  Osteoarthritis genu  ABSTRACT Problems with partners: in partner 1, the number of DM Type II sufferers was 25 seniors and OA genu patients were 90 seniors, there was no natural material therapy that could be used to reduce complaints of DM Type II and OA genu sufferers. Partner 2, the number of DM Type II sufferers is 15 seniors and 30 elderly people with OA genu, most of whom have not been switched to natural therapy, which can be useful for reducing patient complaints of Type II DM and OA genu.         The implementation method was carried out by the Community Service Team for 8 (eight) months starting from April to November 2019 through the stages of implementing a Field Survey; Coordination with the Natar District Government, Head of Village, Head of RT and Puskesmas Induk Natar. Community service implementation socialization program to partners 1 and 2. The results of this PPDM Community Service activity are 40% blood sugar levels when people with type II diabetes mellitus and 80% reduction in pain complaints from OA genu sufferers, there has not been any independence to improve a healthy life by utilizing natural ingredients as a therapy to reduce complaints of type II DM. Scientific publications in the form of scientific articles in accredited or unaccredited national or international community service journals. Keywords: Diabetes Mellitus Type II, Osteoarthritis genu
STATUS KADAR VITAMIN D DALAM DARAH, FAKTOR JENIS KELAMIN, SOSIAL EKONOMI, AKTIFITAS FISIK DAN FAKTOR HEREDITAS TERHADAP KEJADIAN OBESITAS Slamet Widodo; Dessy Hermawan; Nurhalina Sari; Dewi Sri Sumardilah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 3 (2022): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i3.5426

Abstract

Peningkatan prevalensi obesitas pada orang dewasa usia 18 tahun ke atas terus mengalami peningkatan secara signifikan. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga promosi kesehatan masyarakat, dimana salah satu tugas promotor kesehatan adalah memberikan edukasi terhadap pencegahan penyakit yang mungkin bisa disebabkan oleh obesitas. Kejadian obesitas akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan kondisi kadar vitamin D dalam darah dan beberapa faktor risiko penyebab obesitas seperti jenis kelamin, sosial ekonomi, aktifitas fisik dan faktor hereditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar vitamin D dalam darah dan faktor-faktor risiko seperti faktor jenis kelamin, sosial ekonomi, aktifitas fisik dan faktor hereditas terhadap kejadian obesitas pada civitas akademika universitas Malahayati tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional dengan desain penelitian case control. Analisis data menggunakan uji chi-square. Diketahui faktor hereditas dengan kategori obes berhubungan erat terhadap kejadian obesitas pada civitas akademika universitas malahayati tahun 2020. Dari hasil statistik diketahui bahwa responden dengan faktor hereditas obes terdapat 22 (73,3%), dibandingkan responden yang tidak memiliki riwayat obese yaitu sebanyak 7 (23,3%). Pada uji chi-square didapatkan hasil p-value = 0,00 (p< 0,05) OR= 9,036. Secara statistik dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara faktor hereditas terhadap kejadian obesiatas pada civitas akademika universitas Malahayati tahun 2020. Meskipun secara analisis statistik faktor risiko defisiensi kadar vitamin D dalam darah tidak berhubugan dengan kejadian obesitas, namun di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 30 responden kasus kesemuanya mengalami defisiensi vitamin D. Meskipun benar bahwa terdapat 29 dari 30 responden pada kelompok kontrol juga mengalami defisiensi vitamin D. Dapat disimpulkan bahwa obesitas dapat mempengaruhi terjadinya defisiensi vitamin D dalam darah dan jika masyarakat memiliki faktor hereditas obes, maka berpotensi untuk mengalami obesitas juga.     
Asupan Gizi Dan Pengetahuan Dengan Status Gizi Remaja Putri Usdeka Muliani; Dewi Sri Sumardilah; Mindo Lupiana
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 8 No. 1 (2023): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v8i1.202

Abstract

Ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan pada remaja akan menimbulkan masalah gizi. Status gizi baik terjadi apabila tubuh mendapat asupan zat gizi yang baik. Faktor yang secara langsung   mempengaruhi status   gizi   adalah asupan makan dan penyakit infeksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan energy, protein dan pengetahuan dengan status gizi remaja putri di pesantren Daarul Khair Lampung.  Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel adalah populasi remaja putri kelas 7, 8, dan 9 di pondok pesantren Daarul Khair yang berjumlah 71 orang. Dari hasil penelitian diperoleh asupan energi terbanyak dalam katagori kurang93%, asupan protein terbanyak katagori kurang 81,7%. Tingkat pengetahuan terbanyak katagori baik yaitu 91,5%, serta status gizi responden terbanyak dalam katagori baik yaitu 85,9%. Hasil analisis bivariate diketahui tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan energy, asupan protein, dan pengetahuan gizi responden dengan status gizi responden dengan asupan energi nilai p= 0,264 dan asupan protein nilai p= 0,343, serta pengetahuan gizi dengan status gizi responden didapat nilai p= 0,585. Dari hasil penelitian disarankan agar lebih ditingkatkan kesadaran remaja putri untuk mengkonsumsi makanan yang baik agar dicapai status gizi yang optimal
Efek Lip balm Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Pelembab Bibir Dias Ardini; Dewi Sri Sumardilah
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 14, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v14i1.2886

Abstract

Background: Making cosmetics from synthetic materials can cause side effects and can even damage the natural shape of the skin. Lip balm preparations that are safe for users include aloe vera gel extract that can protect the skin from dehydration and maintain skin moisture. Purpose: This study aims to determine the formulation of Lip balm preparations with aloe vera extract that meets the standards of cosmetic preparations. Methods: This type of research is experimental with a pre-experimental type of single-shot case study design, using only the experimental group which was given the intervention of aloe vera gel extract on the lips of the respondents. The preparations were made into 4 formulas with varying concentrations of aloe vera gel extract 0% (F1), 6% (F2), 10% (F3), and 15% (F4). The analysis was carried out descriptively based on the results of the homogeneity test, melting temperature test, pH test, stability test, and preference test. Results: The results showed that the Lip balm preparations of the four formulas showed 75% homogeneity. Then the melting temperature of all preparations meets the requirements of the SNI melting point standard (500-700C). The acidity level (pH) of all preparations also meets the requirements of cosmetic pH standards (4.5 – 6.5). Meanwhile, the stability of all Lip balm formulations is stable in color (100%), stable in smell (100%), and stable in shape (85%).  Conclusion: The most preferred preparation of aloe vera Lip balm by the panelists was formula 1 with a concentration of 10% aloe vera extract. Positive implications for the community in using aloe vera leaves as a lip moisturizer.AbstrakLatar Belakang: Pembuatan  kosmetik dari bahan sintesis dapat menimbulkan efek samping, bahkan dapat merusak bentuk alami dari kulit. Sediaan Lip balm yang aman bagi pemakai diantaranya ekstrak gel lidah buaya mampu melindungi kulit dari dehidrasi dan menjaga kelembaban kulit. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui formulasi sediaan Lip balm ekstrak lidah buaya (Aloe vera. L) yang memenuhi standart sediaan kosmetika. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan jenis pra eksperimental rancangan studi kasus bentuk tunggal (the one shot case study), hanya menggunakan kelompok eksperimental yang diberikan intervensi ekstrak gel lidah buaya pada bibir responden. Sediaan dibuat menjadi 4  formula dengan variasi konsentrasi ekstrak gel lidah buaya (Aloe vera L )  0 % (F1), 6 % (F2),  10 %(F3), dan 15% (F4). Analisis dilakukan secara deskriptif berdasarkan hasil uji homogenitas ,uji suhu lebur, uji pH , uji stabilitas, dan uji Kesukaan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan Lip balm dari keempat formula menunjukkan 75% homogeny; kemudian suhu lebur semua sediaan memenuhi syarat standard titik lebur SNI (500 – 700C). Tingkat keasaman (pH) semua sediaan juga memenuhi syarat standard pH kosmetik (4,5 – 6,5). Sedangkan, stabilitas sediaan Lip balm seluruh formula stabil warnanya (100%), stabil baunya (100%), dan stabil bentuknya (85%). Simpulan: Sediaan Lip balm ekstrak lidah buaya yang paling disukai panelis adalah  formula 1 dengan konsentrasi ekstrak lidah buaya 10%. Implikasi yang positif terhadap masyarakat dalam memanfaatkan daun lidah buaya sebagai pelembab bibir.
The Effectiveness of Android-Based Pre-Marriage Class Applications Against the Knowledge of the Prospective Bride Dewi Sumardilah; Retno Puji Astuti; Aprina Murhan
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.992 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i1.1558

Abstract

In 2021 a training model has been successfully developed in a classical form for prospective brides, namely the Pre-Marriage Class. And in 2022 an Android-based Pre-Marriage Class application will be developed as a learning medium. This is to answer the problem of the limited time that the bride and groom have to participate in class activities and also considering the current pandemic situation which still limits the gathering of people in one room. The research objective was to determine the effectiveness of the pre-marital class application in increasing the understanding of prospective brides and grooms about maternal and child health in the context of preventing stunting toddlers. This research is research and development in nature which is intended to produce products in the form of mobile apps (applications) for Pre-Marriage Classes. As the study population were prospective brides in Kemiling District, and the sample was determined by accident, namely prospective brides who had registered at the KUA Kemiling District until March 2022. Data collection was carried out by means of interviews, questionnaires, and pretest posttest. The analysis was carried out descriptively and analytically using the N-gain test. The results showed that the pre-marital class application was appropriate for use as a learning medium (media expert score = 87.5%, material expert score = 78.6%, health worker score = 80.4%, and the bride and groom's score = 85.3 %). The application of pre-marital classes is also effective in increasing the understanding of the bride and groom in maternal and child health (N-gain value 0.59).
The Effect of Demonstration in Preparing a Nutritious Food Menu on Nutrition Consumption Patterns of Pregnant Women Dewi Sri Sumardilah; Mindo Lupiana; Aprina Aprina
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3: September 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.006 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i3.602

Abstract

Stunting in children has started since before birthing due to poor nutritional conditions of the mother during pregnancy. The nutrients that pregnant women need to maintain the health of their fetuses are protein, folic acid, calcium, vitamin A, vitamin D, and iron. The practice of consuming nutritious food is strongly influenced by the level of knowledge and behavior towards food. Lack of knowledge about nutrition can cause pregnant women to be unable to design and arrange nutritious meals that must be consumed. This research design is a quasi-experimental approach with a nonrandomized pretest-posttest control group design approach. The illustrations used are 50 pregnant women and will be divided into one control group and one treatment group. As the independent variable is the practice of compiling a nutritious meal menu, the dependent variable is the pattern of consuming nutrients, and the confounding variable is the age of the pregnant woman, the level of learning of the pregnant woman, the level of family income, and the gestational age. The information analysis used an independent t-test and a dependent t-test. The results of the research show that there is an increase in the average consumption of protein, Fe, folic acid, and zinc after being given treatment in the form of the practice of compiling a nutritious menu for pregnant women. After that, there is a significant comparison between the average nutritional consumption before and after being given leaflets and the practice of compiling menus. Next, there is a significant comparison between the average consumption of protein and zinc between the two groups and there is no significant comparison between the average consumption of Fe and Folic acid in both groups. The advice given is to increase knowledge, behavior, and expertise about nutritious food for pregnant women. So that demonstration procedures or practices need to collaborate with other counselling methods and to increase family income for pregnant women, it is necessary to raise family businesses carried out by pregnant women through the efforts to increase prosperous family income Program.Abstrak: Stunting pada anak telah diawali semenjak saat sebelum kelahiran yang diakibatkan sebab kondisi gizi ibu yang kurang baik sepanjang kehamilan. Zat gizi yang sangat diperlukan ibu hamil buat melindungi kesehatan janinnya merupakan protein, asam folat, kalsium, vit A, vit D, serta zat besi. Konsumsi santapan bergizi sangat dipengaruhi oleh tingkatan pengetahuan serta perilakunya terhadap santapan. Pengetahuan yang kurang tentang gizi dapat menimbulkan ibu hamil tidak sanggup merancang serta menyusun santapan bergizi yang wajib dikonsumsinya. Rancangan riset ini merupakan quasi experiment dengan pendekatan nonrandomized pretest posttest control group design. Ilustrasi yang digunakan berjumlah 50 orang ibu hamil serta hendak dipecah jadi 1 kelompok kontrol serta 1 kelompok perlakuan. Variable independen merupakan praktek menyusun menu santapan bergizi, variable dependen merupakan pola mengkonsumsi zat gizi, serta variable pengganggu merupakan usia ibu hamil, tingkatan pembelajaran ibu hamil, tingkatan pemasukan keluarga, serta umur kehamilan. Analisa informasi memakai uji independen t test serta dependent t test. Hasil riset menampilkan terdapat kenaikan rata- rata mengkonsumsi protein, Fe, asam folat, serta zinc sehabis diberikan perlakuan berbentuk praktek menyusun menu bergizi ibu hamil. Setelah itu terdapat perbandingan yang bermakna antara rata- rata mengkonsumsi gizi saat sebelum dengan setelah diberikan leaflet serta praktek menyusun menu. Berikutnya terdapat perbandingan yang bermakna antara rata- rata mengkonsumsi protein serta zinc antara kedua kelompok serta tidak terdapat perbandingan bermakna antara rata- rata mengkonsumsi Fe serta Asam folat pada kedua kelompok Saran yang diberikan merupakan buat tingkatkan pengetahuan, perilaku, serta keahlian tentang santapan bergizi ibu hamil hingga tata cara demonstrasi ataupun praktek perlu dikolaborasikan dengan tata cara penyuluhan yang lain, serta buat tingkatkan pemasukan keluarga ibu hamil butuh dibesarkan usaha keluarga yang dilakukan oleh ibu hamil lewat program UPPKS (Usaha Kenaikan Pemasukan Keluarga Sejahtera)