Wa Ode Gustiani Purnamasari
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN PEMANTAPAN MUTU INTERNAL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA DI PUSKESMAS KOTA KENDARI Titi Purnama; Rahmawati; Wa Ode Gustiani Purnamasari; Sulwiyadin
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 7 No. 2 (2023): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.7.2.10

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan endemik di daerah tropis temasuk di Indonesia dan memiliki angka kematian yang cukup tinggi serta dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa . Di Sulawesi Tenggara, presentase eliminasi malaria pada tahun 2021 baru mencapai angka 71%. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam penanggulangan malaria adalah kesalahan diagnosis malaria dalam pemeriksaan mikroskopis. Pemantapan mutu internal adalah kegiatan kontrol atau pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan di laboratorium secara rutin untuk mencegah atau mengurangi kejadian error / penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Untuk itu demi menjaga kualitas mutu penegakkan hasil diagnosis malaria tersebut perlu dilakukan kontrol penerapan pemantapan mutu internal pemeriksaan mikroskopis malaria yang rutin dilakukan agar terhindar dari adanya kesalahan penegakkan diagnosis tersebut yang nantinya dapat membantu dalam program nasional eliminasi malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemantapan mutu internal pemeriksaan mikroskopis malaria di Puskesmas Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif bersifat deskriftip, dengan rancangan pendekatan penelitian observasional. Sampel penelitian ini adalah petugas laboratorium di Puskesmas Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Populasi penelitian ini berjumlah 48 orang, menggunakan Teknik penarikan sampel Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 28 orang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa presentase penerapan pemantapan mutu internal pemeriksaan mikroskopis malaria di Puskesmas Kota Kendari belum optimal dilaksanakan hanya sebesar 74.4% dan tidak dilaksanakan oleh 25.59% tenaga laboratorium puskesmas lainnnya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pemantapan mutu internal pemeriksaan mikroskopis malaria di Puskesmas Kota Kendari berada dalam kategori tidak baik. Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh petugas laboratorium puskesmas di Kota Kendari dalam pelaksanaan kegiatan pemantapan mutu internal laboratorium, serta koordinasi yang baik dengan pemangku kebijakan dalam hal pengawasan kelengkapan sarana dan prasarana laboratorium serta peningkatan sumber daya manusia tenaga laboratorium mengenai pelatihan dan penyegaran rutin mengenai teknis pemeriksaan sesuai kompetensi petugas laboratorium.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI Wa Ode Gustiani Purnamasari; Ridia Utami Kasih; Yeyen faisal
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 1 (2024): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883.08.01.11..

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Hasil observasi dengan petugas di Puskesmas Perumnas adalah tingginya kasus TB karena adanya beberapa faktor penyebab. Akan tetapi masyarakat tidak menyadari hal tersebut atau masih memiliki informasi yang kurang tentang TB terutama penularan TB itu sendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian TB Paru di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Jenis penelitian menggunakan studi survey analitik dengan desain case control study. Populasi adalah responden yang sedang berobat di Puskesmas Perumnas yang berjumlah 36 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan kategori 18 responden penderita TB dan 18 responden bukan penderita TB sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji Mantel-Haenszel Cammon Odds Ratio Estimate. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini didapatkan nilai estimate Odds Ratio status gizi = 5.600, pengetahuan = 1.250, dan ventilasi = 1.500. nilai tersebut lebih besar dari nilai Odd Ratio (ODD > 1) maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa ventilasi merupakan faktor terjadinya TBC paru. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa ada risiko status gizi, pengetahuan dan ventilasi terhadap kejadian TB paru pada pasien yang berobat di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Saran pada penelitian ini diharapkan pada setiap individu dapat memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan yang akan dikonsumsi sehingga dapat memperoleh status gizi yang baik, untuk masyarakat lebih memperhatikan cara pencegahan dan penularan TB paru sehingga dapat mencegah penularan TB Paru ke anggota keluarga maupun orang-orang di sekitar tempat tinggalnya, dan petugas kesehatan sebaiknya memberikan edukasi dengan penyuluhan secara berulang tentang bahaya penyakit TB paru, sehingga dapat mencegah penularan karena nyatanya pengetahuan masyarakat tentang gejala penyakit TB Paru masih sangat kurang.
ANALISIS KADAR G-GT (GAMMA-GLUTAMYL TRANSFERASE) TERHADAP MASYARAKAT YANG MENGKONSUMSI MIRAS TRADISIONAL (KAMEKO) DI DESA LABONE KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA Wa Ode Gustiani Purnamasari; Mulani Ramsi; Titi Purnama
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Kameko salah satu jenis minuman tradisional yang disajikan dalam kebudayaan adat suku Muna. Kameko disajikan pada acara kaghoghoniwi dan tradisi pada acara adat di masyarakat Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. Kebiasaan mengonsumsi minuman alkohol dapat menyebabkan terjadinya Gangguan Mental Organik (GMO), pembengkakan otak, dapat merusak saraf. Selain itu dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati diantaranya perlemakan hati (fatty liver), hepatitis alkoholik (alcoholic hepatitis) dan sirosis (cirrhosis). Salah satu metode pemeriksaan gangguan fungsi hati adalah pemeriksaan kadar G-GT (gamma-glutamyl transferase). Kadar G-GT (gamma-glutamyl transferase) serum ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya asupan alkohol. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar G-GT terhadap masyarakat yang mengkonsumsi miras tradisional (kameko) di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. Jenis penelitian ini adalah deskriptif sebanyak 34 sampel. Penelitian ini dilaksanakan di Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna. Tehnik pengambilan sampel purposive sample , setiap responden memenuhi kriteria inklusi dipilih sampai jumlah terpenuhi. Sampel menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian didapatkan kadar G-GT yang mengkonsumsi Kameko ≤ 10 tahun dengan hasil normal sebanyak 11 sampel (64,7 %) dan yang abnormal sebanyak 6 sampel (35,3%). Sedangkan kadar G-GT yang mengkonsumsi Kameko ≥ 10 tahun dengan hasil abnormal sebanyak 17 sampel (100%). Kesimpulan, terdapat peningkatan kadar G-GT masyarakat yang mengkonsumsi Kameko ≥ 10 tahun sebanyak 100%. Saran penelitian, Bagi masyarakat di Desa Labone Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna diharapkan mengurangi mengkonsumsi minuman miras tradisional (kameko). Untuk peneliti yang selanjutnya agar menambahkan hubungan kadar pemeriksaan G-GT terhadap beberapa faktor pemeriksaan G-GT yaitu usia, jenis kelamin, frekuensi minum perhari dan perokok.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU PADA PASIEN YANG BEROBAT DI PUSKESMAS PERUMNAS KOTA KENDARI Ridia Utami Kasih; Wa Ode Gustiani Purnamasari
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 7 No. 2 (2023): JURNALMEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/medilab.v7i2.608

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Hasil observasi dengan petugas di Puskesmas Perumnas adalah tingginya kasus TB karena adanya beberapa faktor penyebab. Akan tetapi masyarakat tidak menyadari hal tersebut atau masih memiliki informasi yang kurang tentang TB terutama penularan TB itu sendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko kejadian TB Paru di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Jenis penelitian menggunakan studi survey analitik dengan desain case control study. Populasi adalah responden yang sedang berobat di Puskesmas Perumnas yang berjumlah 36 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan kategori 18 responden penderita TB dan 18 responden bukan penderita TB sebagai kontrol. Analisis data menggunakan uji Mantel-Haenszel Cammon Odds Ratio Estimate. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini didapatkan nilai estimate Odds Ratio status gizi = 5.600, pengetahuan = 1.250, dan ventilasi = 1.500. nilai tersebut lebih besar dari nilai Odd Ratio (ODD > 1) maka H0 ditolak atau dapat disimpulkan bahwa ventilasi merupakan faktor terjadinya TBC paru. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa ada risiko status gizi, pengetahuan dan ventilasi terhadap kejadian TB paru pada pasien yang berobat di Puskesmas Perumnas Kota Kendari. Saran pada penelitian ini diharapkan pada setiap individu dapat memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan yang akan dikonsumsi sehingga dapat memperoleh status gizi yang baik, untuk masyarakat lebih memperhatikan cara pencegahan dan penularan TB paru sehingga dapat mencegah penularan TB Paru ke anggota keluarga maupun orang-orang di sekitar tempat tinggalnya, dan petugas kesehatan sebaiknya memberikan edukasi dengan penyuluhan secara berulang tentang bahaya penyakit TB paru, sehingga dapat mencegah penularan karena nyatanya pengetahuan masyarakat tentang gejala penyakit TB Paru masih sangat kurang.
ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS) DAN HBsAg (HEPATITIS B SURFACE ANTIGEN) TERHADAP PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS POASIA Asfandi Yuhadi; Ratna Umi Nurlila; Patrawati; Wa Ode Gustiani Purnamasari
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 9 No. 1 (2025): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/medilab.v9i1.1232

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi HIV/AIDS. Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis adalah dengan pengobatan.  Pengobatan TB di Indonesia menggunakan panduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Hepatitis imbas obat adalah kondisi terjadinya peradangan pada hati akibat dari penggunaan OAT yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi hati dapat terjadi sebagai akibat bakteri tuberkulosis yang menginfeksi organ hati atau efek samping dari obat anti tuberkulosis (OAT). Pemeriksaan serologi HIV dan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) menggunakan metode imunokromatografi merupakan pemeriksaan yang efektif dan dapat diguanakan sebagai tes skrining. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil Pemeriksaan HIV (Human Immunodeficiency Virus) Dan HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen) terhadap pasien Tuberkulosis di Puskesmas Poasia. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah 54  responden yang pasien tuberkulosis dan sampel penelitian berjumlah 35 responden. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling. Hasil pemeriksaan HIV berjenis kelamin laki - laki sebanyak 2 orang (5.71 %) dan berjenis kelamin  perempuan 0 orang ( 0%). Hasil penelitian ini diperoleh hasil pemeriksaan HIV reaktif 2 orang dari 35 responden sedangkan untuk non reaktif sebanyak 33 orang dari 35 responden. Hasil penelitian HBsAg reaktif  sebanyak 0  orang dari orang 35 responden dan non reaktif sebanyak 35 orang dari 35 responden. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil pemeriksaan HIV reaktif sebanyak 2 orang ( 5.71 %) dan non reaktif sebanyak 33 orang ( 94.3 %). Hasil  pemeriksaan HBsAg reaktif sebanyak 0 orang ( 0 % ) dan non reaktif sebanyak 35 orang ( 100 %). Saran kepada peneliti selanjutnya adalah dapat melakukan pemeriksaan penunjang lain seperti kadar bilirubin, dan gamma-GT pada penderita tuberkulosis.