Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK DAUN KENCANA UNGU (Ruellia tuberosa L.) SECARA IN VIVO YANG DIINDUKSI DENGAN ALOKSAN Syawal Abdurrahman; Safitriyani Samsudin; Mus Ifaya
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tahunan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kadar gula darah dalam tubuh melebihi kadar normal yaitu gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa lebih atau sama dari 126 mg/dl. Tanaman kencana ungu adalah tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat herbal dan digunakan sebagai obat diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan dosis optimal ekstrak daun kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi dengan aloksan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental laboratorium. Populasi pada penelitian ini adalah mencit yang diinduksi aloksan dengan jumlah hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor dengan pembagian 5 kelompok. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah daun kencana ungu. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji One Way Analysis Of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan penurunan kadar glukosa darah paling optimal pada hari ke-14 pada acarbose, konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dengan nilai rata-rata 64 mg/dL, 86 mg/dL, 79 mg/dL, 78 mg/dL, juga terdapat perbedaan bermakna pada kontrol negatif, kontrol positif dan ekstrak konsentrasi 30% yang paling memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu memiliki aktivitas yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit dan dosis yang dapat memberikan efek yang optimal yaitu konsentrasi 30% sebesar 60%. Perlu dilakukan uji histopatologi pankreas pada mencit untuk melihat kondisi pankreas mencit setelah diinduksi aloksan, acarbose, Na-CMC, dan ekstrak daun kencana ungu.
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES DARI EKSTRAK DAUN KENCANA UNGU (Ruellia tuberosa L.) SECARA IN VIVO YANG DIINDUKSI DENGAN ALOKSAN Syawal Abdurrahman; Safitriyani Samsudin; Mus Ifaya
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL MEDILAB MANDALA WALUYA
Publisher : Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tahunan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kadar gula darah dalam tubuh melebihi kadar normal yaitu gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa lebih atau sama dari 126 mg/dl. Tanaman kencana ungu adalah tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat herbal dan digunakan sebagai obat diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan dosis optimal ekstrak daun kencana ungu (Ruellia tuberosa L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit (Mus musculus) yang diinduksi dengan aloksan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental laboratorium. Populasi pada penelitian ini adalah mencit yang diinduksi aloksan dengan jumlah hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor dengan pembagian 5 kelompok. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah daun kencana ungu. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji One Way Analysis Of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan penurunan kadar glukosa darah paling optimal pada hari ke-14 pada acarbose, konsentrasi 10%, 20%, dan 30% dengan nilai rata-rata 64 mg/dL, 86 mg/dL, 79 mg/dL, 78 mg/dL, juga terdapat perbedaan bermakna pada kontrol negatif, kontrol positif dan ekstrak konsentrasi 30% yang paling memiliki aktivitas penurunan kadar glukosa darah. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu memiliki aktivitas yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit dan dosis yang dapat memberikan efek yang optimal yaitu konsentrasi 30% sebesar 60%. Perlu dilakukan uji histopatologi pankreas pada mencit untuk melihat kondisi pankreas mencit setelah diinduksi aloksan, acarbose, Na-CMC, dan ekstrak daun kencana ungu.
Formulation of Lip Balm Extract of Temu Mangga Rhizome (Curcuma mangga Val) as Moisturizer Andriani, Rina; Mus Ifaya; Rismayanti Fauziah; Dian Rahmaniar Trisnaputri; Wa Ode Ida Fitriah; Qur’ani
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 12 No. 1 (2025): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v12i12025.126-141

Abstract

Background: Lip balm moisturizes the lips and can be made from natural ingredients such as mango rhizome extract (Curcuma mangga Val), which is rich in antioxidants. Objective: This study aims to evaluate the formulation of lip balm with varying concentrations of mango rhizome extract and determine its optimal concentration. Methods: The research employs a qualitative and quantitative approach using 1 Kg of mango rhizome simplisia from Southeast Sulawesi. The lip balm formulations include extract concentrations of 0%, 5%, 10%, and 15%, involving ingredients such as mango rhizome extract, cera alba, olive oil, glycerin, BHT, nipasol, strawberry essence, D & C Red 6, and vaseline album. Evaluation was conducted through organoleptic tests, pH, homogeneity, adhesion, spreadability, melting point, cycling test, moisture, irritation, and panelist preference. All formulations demonstrated stability in color, texture, and aroma at room temperature and during the cycling test. Consistency, homogeneity, and pH of all formulas remained stable. Results: Spreadability and adhesion improved with the concentration of the extract, with Formula F3 (15% extract) showing the best results, including an increased melting point indicating thermal stability. All formulas were safe and did not cause irritation. Preference tests indicated that F3 was preferred for moisture, while F1 and F2 were favored for aroma and color. Conclusion: The mango rhizome extract lip balm is stable, safe, and effective as a lip moisturizer, with Formula F3 being the most effective. Future research is expected to develop other formulations from mango rhizome to enhance moisturizing effects while maintaining the stability of the preparation.