Penelitian ini mengkaji hubungan kelembagaan antara Bank Sentral, Pemerintah, dan Perbankan dalam menjaga stabilitas keuangan di Indonesia. Stabilitas keuangan merupakan prasyarat penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pencegahan krisis finansial. Bank Sentral, dalam hal ini Bank Indonesia, memiliki peran sentral dalam mengelola kebijakan moneter dan menjaga keseimbangan likuiditas di pasar keuangan. Pemerintah bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan fiskal dan regulasi ekonomi untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan mendukung sistem keuangan yang sehat. Sementara itu, perbankan berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan yang memfasilitasi aliran dana dari surplus unit ke deficit unit secara efisien. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan analisis data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, serta publikasi perbankan nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan sinergis antara ketiga institusi tersebut dalam menjaga stabilitas keuangan. Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Sentral mampu mengontrol inflasi dan likuiditas, sementara kebijakan fiskal pemerintah mendukung penguatan sektor riil dan infrastruktur ekonomi. Di sisi lain, perbankan berperan penting dalam menjaga arus kredit yang stabil dan mendukung aktivitas ekonomi nasional. Meskipun demikian, kurangnya koordinasi antara kebijakan moneter, fiskal, dan regulasi perbankan dapat memicu ketidakseimbangan dan meningkatkan risiko sistemik.