Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri

PELATIHAN PENDALAMAN MATERI FISIKA SMP BAGI GURU-GURU MGMP IPA DI KOTA BATU Sumanto Sumanto; Sentot Achmadi; Ali Mahmudi
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 10 No 1 (2020): Inovatif Vol. 10 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v10i1.2528

Abstract

MGMP adalah suatu organisasi yang beranggotakan guru-guru pada satu mata pelajaran tertentu. MGMP IPA tingkat SMP beranggotakan guru-guru mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA merupakan gabungan dari mata pelajaran fisika, biologi dan kimia, maka dari itu kompetenesi yang dimiliki guru-guru IPA adalah kompetensi di bidang fisika, biologi atau kimia. Sehubungan dengan hal tersebut, maka guru-guru IPA dituntut untuk menguasai tiga bidang studi tersebut. Keluhan yang kerap disampaikan oleh guru-guru tersebut adalah penguasaan materi fisika yang masih kurang. Dengan dilaksanakannya pelatihan pendalaman materi fisika diharapkan penguasaan materi fisika oleh guru-guru IPA semakin baik. Materi-materi yang diberikan merupakan konsep-konsep dasar dan soal-soal HOTS yang dapat dikembangkan sendiri oleh guru yang bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan dalam fisika. Guru dengan mudah mengembangkan kompetensi dirinya di bidang fisika apabila konsep-konsepnya telah dikuasai dengan baik. Berdasarkan perhitungan uji t sampel berpansangan, menunjukkan adanya perbedaan skor tes antara sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan, hal ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan (pelatihan) terhadap pemahaman guru tentang materi fisika..
PERANCANGAN LEMARI PENGERING PAKAIAN YANG ERGONOMIS DI LAUNDRY SI DOEL BATU Sumanto Sumanto; Sentot Achmadi; Ali Mahmudi
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 11 No 1 (2021): Inovatif Vol. 11 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v11i1.3409

Abstract

Sumber energi terbesar di bumi ini adalah matahari. Tidak ada kehidupan di bumi ini jika tidak ada matahari. Ketergantungan kehidupan manusia di segala bidang kehidupan terhadap matahari tidak dapat dihindari. Salah satu ketergantungan manusia terhadap energi matahari adalah proses pengeringan pakaian yang telah dicuci. Pemanfaatan sinar matahari untuk pengeringan pakaian kadang terkendala dengan musim. Ketika musim penghujan, hamper setiap hari sinar matahari terhalang awan, sehingga tidak dapat menjangkau bumi. Kondisi seperti ini kerap merugikan para pelaku usaha laundry. Untuk mengatasi hal ini dirancang sebuah alat pengering yang didesain untuk mengeringkan pakaian setelah dicuci dengan memanfaatkan panas buangan dari air conditioner (AC). Hasil rancangan berdasarkan data antropometri adalah sebuah lemari/cabinet pengering dengan dimensi tinggi 92 cm, lebar 60 cm dan panjang 55 cm. Data untuk menentukan efisiensi alat adalah menimbang massa pakaian yang telah dicuci dan dikeringkan dengan mesin cuci dan dimasukkan ke dalam lemari pengering. Selama proses pengeringan panas buangan dari AC dimasukkan ke dalam lemari pengering. Setelah selang waktu10 menit pakaian diangkat dan ditimbang massanya kemabli. Laju pengurangan air dihitung dengan selisih massa pakaian dibagi dengan selang waktu yang diperlukan. Hasil pengeringan dengan lemarin pengering dibandingkan denagn hasil pengeringan alami untuk menentukan efisiensi alat. Hasil uji coba alat menunjukkan efisiensi laju pengurangan kadar air dalam pakaian dibandingkan dengan pengeringan alami dengan cuaca mendung pakaian adalah sebagai berikut: (1) Handuk 64,15%, (2) Baju 188,10%, (3) Kaos tebal 113,56% dan (4) Kaos tipis 155,00%.