La Ode Muhamad Sety
Universitas Halu Oleo, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bimbingan Teknis Penurunan Kesadahan Air Sumur Menggunakan Metode Filtrasi Bagi Masyarakat Kelurahan Padaleu Kecamatan Kambu Kota Kendari La Aba; La Ode Muhamad Sety; La Ode Sahiddin; Ali Okto; Irfan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JAPIMAS) Vol. 2 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/japimas.v2i1.26

Abstract

Kesadahan yang tinggi merupakan salah satu faktor yang dijadikan acuan dalam pengolahan air bersih. Penyebab utama terjadinya kesadahan adalah kandungan Ca2+ (kesadahan kalsium) atau biasanya disebut air kapur. Secara umum beberapa wilayah di Kota Kendari masih menggunakan sumur sebagai sumber air bersih dengan tingkat kesadahan yang tinggi. Salah satu proses pengolahan yang umum dilakukan oleh masyarakat untuk menurunkan kadar kapur pada air sumur gali adalah dengan cara dimasak, sehingga kapur bisa diendapkan. Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya masyarakat mengenai teknik penurunan kesadahan air sumur masyarakat Kelurahan Padaleu Kecamatan Kambu Kota Kendari dengan pemanfaatan Resin penukar Ion (kation). Resin penukar kation ini digunakan untuk keperluan demin (demineralisasi) yaitu sebuah proses penghilangan mineral, setidaknya menurunkan kandungan unsur Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dalam air. Proses ini dilakukan dengan tujuan menghasilkan air bersih dengan tingkat kesadahan mendekati nol, dimana air bersih ini sangat dibutuhkan untuk keperluan konsumsi rumah tangga. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa penurunan kesadahan air/kadar kapur dalam air sumur sangat signifikan, sehingga kegiatan pengabdian ini sangat membantu masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan air konsumsi dengan tingkat kesadahan yang rendah sesuai dengan standar mutu dalam Peraturan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.
Pelatihan Pembuatan Martabak Daun Kelor pada Masyarakat Desa Tapulaga Sulawesi Tenggara Tahun 2023 Ruwiah; Suhadi; Asnia Zainuddin; La Ode Muhamad Sety; Arum Dian Pratiwi; Syawal Kamiluddin Saptaputra
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JAPIMAS) Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/japimas.v2i2.33

Abstract

Tanaman Moringa oleifera (kelor) mempunyai kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Moringa oleifera banyak ditemukan di daerah tropis kering, dilaporkan menjadi sumber yang kaya protein dan mikronutrien. Daun Moringa oleifera dapat diolah menjadi salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat yaitu martbak daun kelor. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan pembuatan martabak daun kelor kepada Desa binaan terintegrasi (PKM MBKM FKM UHO). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tapulaga yang diawali dengan pemberian edukasi atau penyuluhan dan pengenalan produk pangan lokal (martabak daun kelor) pada tanggal 9 Juni 2023 dengan jumalah peserta yang hadir sebanyak 50 orang yang bertempat di Desa Tapulaga Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain penyuluhan, masyarakat diberikan juga pelatihan yaitu memberikan inovasi pemanfaatan pangan lokal. Sebanyak 23 orang peserta mengikuti pelatihan dan praktek membuat produk pangan lokal (martabak daun kelor) yang bernilai gizi tinggi. Peserta kegiatan mengakui bahwa produk yang dibuat sangat enak dan nikmat. Peserta juga mengungkapkan bahwa cara membuatnya sangat mudah dilakukan dan bahan dasarnya daun kelor yang tumbuh dipekarangan rumah mereka. Melalui kegiatan PKM sedikit demi sedikit masyarakat khususnya para ibu-ibu dan remaja putri yang berpartisipasi menjadi tahu bahwa ternyata daun kelor tidak hanya dijadikan sayur bening tetapi bisa diinovasi menjadi produk lain seperti martabak daun kelor yang bernilai gizi tinggi dan menjadikannya sebagai makanan tambahan untuk membantu mengatasi permasalahan gizi masyarakat pesisir khususnya dalam pencegahan stunting. Dimasa depan diharapkan selalu berinovasi dalam memanfaatkan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari.