Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sistem Informasi Alsintan Berbasis Web Menggunakan CMS (Content Management System) Wordpress di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat Santosa Santosa; Azrifirwan Azrifirwan; Yuda Perdana Kusuma
GreenTech Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i2.17

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sumatera Barat (BPTP SUMBAR). Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah sistem informasi mengenai Alsintan yang ada di BPTP Sumbar berbasis website menggunakan CMS wordpress. Sistem informasi Alsintan ini dirancang untuk mempermudah mahasiswa, peneliti, dan petani dalam mencari informasi Alsintan yang ada di BPTP Sumbar. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dengan pendekatan beberapa langkah: (1) analisis, (2) desain, dan (3) pengujian. Sumber data dari penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh dari pengujian langsung terhadap satu mesin pemipil jagung model CS-2M yang ada di BPTP Sumbar dan wawancara. Data sekunder didapatkan dari jurnal yang ada di BPTP Sumbar. Telah dihasilkan (1). Sistem informasi alat dan mesin pertanian yang ada di BPTP Sumbar berbasis website (2). Mendapatkan hasil penelitian mesin pemipil jagung model CS-2M yang sesuai dengan test report mesin tersebut.
Strategi Jaminan Keberlanjutan Usaha Karet di Provinsi Lampung Hendra Saputra; Azrifirwan Azrifirwan; Fea Firdani
GreenTech Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i2.21

Abstract

Karet merupakan komoditas unggulan perkebunan Provinsi Lampung. Sentra produksi karet di Lampung terdapat di daerah Tulang Bawang, Mesuji dan Way Kanan. Produktivitas komoditi karet di lampung yaitu 1.051 (kg/ha/tahun) dan jumlah petani karet 120.052 jiwa. Saat ini petani karet selalu mengeluh tentang harga jual karet yang murah dan tidak semahal dulu. Harga karet yang rendah menyebabkan petani mencampurkan karet dengan benda lain untuk memperoleh berat karet yang lebih. Perilaku petani yang mayoritas membuat karet kotor yang dicampur dengan benda lain dengan tujuan untuk mendapatkan berat yang lebih besar akan merugikan rantai bisnis karet terutama pihak industri. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tambah yang diperoleh pelaku rantai pasok karet dan mengidentifikasi tingkat risiko yang di terima oleh pelaku rantai pasok tersebut, selanjutnya dihitung nilai keseimbangan antara nilai tambah dan risiko untuk menentukan harga yang adil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh petani paling rendah dengan perbandingan 0,13 % : 1,03 % : 75,62 %, kemudian tingkat risiko yang diterima petani (0,528) juga mendapat nilai tertinggi, dibandingkan dengan pedagang pengumpul (0,104) dan eksportir lokal (0,309). Hasil perimbangan yang diperoleh antara nilai tambah dan tingkat risiko merubah penerimaan setiap pelaku rantai pasok karet yaitu petani yang sebelumnya menerima Rp.253 menjadi Rp.80.082 per kg produk, pedagang pengumpul mengalami peningkatan yaitu dari Rp.2.041 menjadi Rp.15.773 selanjutnya eksportir lokal mengalami penurunan dari Rp.149.377 menjadi Rp.46.866.
Analisis Sensitivitas Pasca Panen Kopi Arabika Kerinci Nuraini Azizah; Azrifirwan Azrifirwan
GreenTech Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Departmen Of Agro-industrial Technology, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/greentech.v1i2.23

Abstract

Industri kopi Arabika di Kabupaten Kerinci, menghadapi tantangan utama dalam manajemen pasca panen, yang memengaruhi kualitas dan kuantitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sensitivitas parameter pasca panen, yaitu kadar air, suhu pengeringan, dan durasi fermentasi, menggunakan pendekatan simulasi dan pemodelan. Data dikumpulkan melalui simulasi menggunakan teknik One-Way Sensitivity Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air optimal pada 12%, suhu pengeringan 45°C, dan durasi fermentasi 30 jam memberikan hasil produksi maksimal sebesar 30 kg. Parameter yang tidak sesuai, seperti kadar air yang terlalu tinggi atau suhu pengeringan yang tidak optimal, mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas produk. Simulasi ini menunjukkan bahwa pengelolaan parameter pasca panen yang terstandarisasi berkontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi produksi kopi Arabika Kerinci. Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi proses pasca panen untuk mendukung keberlanjutan industri kopi lokal sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani dan pengolah kopi.
Business Development Strategy of Lumindai Palm Sugar Home Industry with BMC and SWOT Approach Elvita Putri Zain; Azrifirwan; Deivy Andhika Permata
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v8i3.473

Abstract

This study aims to analyze and develop a business strategy of the lumindai palm sugar industry in Sawahlunto City, Indonesia by combining BMC and SWOT approaches. To identify the industry, a BMC mapping is initially performed. The results from the BMC serve as inputs for categorizing business development elements. These elements are then divided into four SWOT categories: Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats. Each factor within these categories is evaluated and assigned a value, followed by an analysis using IFE and EFE. The IFE analysis yields a score of 3.045, indicating strong internal capital for industry development. Conversely, the EFE score of 2.636 suggests that the industry's external conditions are moderate. The IFE and EFE results then serve as a basis for formulating relevant strategies using the IE matrix. According to the IE matrix, the industry falls into cell IV, placing it in the Grow and Build position. This position is used to develop detailed strategic specifications in the SWOT matrix, which provides actionable insights for industry growth.
Gambir (Uncaria gambier) Processing and Marketing Techniques in Pesisir Selatan Regency, Indonesia Hendra Saputra; Azrifirwan
AJARCDE (Asian Journal of Applied Research for Community Development and Empowerment) Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : Asia Pacific Network for Sustainable Agriculture, Food and Energy (SAFE-Network)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29165/ajarcde.v9i2.690

Abstract

This study aims to determine the Gambir processing technique in Pesisir Selatan Regency and the market potential associated with Uncaria Gambir. This study uses a qualitative research methodology that focuses on the socio-economic impact of the Gambir processing system in Pesisir Selatan, which shows the importance of Gambir as a primary livelihood for local communities. This area is characterized by unique Gambir processing techniques that contribute to ecological sustainability and financial viability for farmers. The study results show that Gambir processing is still carried out in traditional ways: harvesting, boiling, pressing, filtering, drying, molding, and drying. Furthermore, for marketing Gambir, it is done by farmers selling to collectors and then selling it to local exporters in Padang City. This study provides information on the important role of Gambir in the economic landscape of Pesisir Selatan. It provides a comprehensive view of processing techniques, market dynamics, and cultivation systems that are important for the sustainable development of this valuable natural resource. Contribution to Sustainable Development Goals (SDGs):SDG 1 – No PovertySDG 8 – Decent Work and Economic GrowthSDG 12 – Responsible Consumption and ProductionSDG 15 – Life on Land