Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Influence of Environment Condition on Main Character’s Stress Significant In Inside Out (2015) Film Padel Muhamad Rallie Rivaldy
Buletin Al-Turas Vol 24, No 1 (2018): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.72 KB) | DOI: 10.15408/bat.v24i1.6357

Abstract

This research aims to observe influence of environment condition on main character’s stress significant through psychological approach in Inside Out (2015), a film directed by Pete Docter and Ronnie Del Carmen. By using qualitative method and descriptive analysis technique, this research explains influence of environment on main character’s stress significant through characterization by Boggs and Petrie, cinematography aspect, and concept of stress by Richard Lazarus. This research finds that the main character of Inside Out film has dynamic characters and environment in Inside Out film has a significant influence as the stimulation of stressors that put main character into stress condition based on the facts that San Francisco has natural disaster potency, different food culture, and manner.---Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan terhadap stres karakter utama yang signifikan melalui pendekatan psikologis di Inside Out (2015), sebuah film yang disutradarai oleh Pete Docter dan Ronnie Del Carmen. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif, penelitian ini menjelaskan pengaruh lingkungan terhadap stres karakter utama yang signifikan melalui karakterisasi Boggs dan Petrie, aspek sinematografi, dan konsep stres oleh Richard Lazarus. Penelitian ini menemukan bahwa karakter utama film Inside Out yang memiliki karakter dan lingkungan dinamis di film Inside Out memiliki pengaruh yang signifikan sebagai stimulasi stressor yang menempatkan karakter utama pada kondisi stres berdasarkan fakta bahwa San Francisco memiliki potensi bencana alam, makanan yang berbeda. budaya, dan cara.DOI : .10.15408/bat.v24i1.6357
REVITALISASI IDE BANGSA DALAM CERPEN KǑNG YǏJǏ (孔乙己) (1919) KARYA LU XUN Padel Muhamad Rallie Rivaldy
POETIKA Vol 7, No 1 (2019): Issue 1
Publisher : Literary Studies, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/poetika.v7i1.44389

Abstract

Karya sastra Cina pada masa Gerakan Kebudayaan Baru tidak dapat dipisahkan dari realitas masyarakatnya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan sejarah dan sosio-politik untuk memahami sastra Cina secara mendalam. Salah satu penulis yang merekam masa transisi dari pemerintahan Dinasti Qing ke Republik dan dianggap sebagai penggagas sastra Cina modern adalah Lu Xun. Dengan pendekatan sosiologi sastra, tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan revitalisasi gagasan berbangsa yang terdapat dalam cerpen “Kǒng Yǐjǐ” (孔乙己) (1919) karya Lu Xun. Tulisan ini akan melibatkan unsur ekstrinsik, yaitu konteks sosial ketika karya tersebut diproduksi. Namun, tulisan ini juga tetap akan menjelaskan analisis pembacaan dekat (close reading) cerpen tersebut untuk memperdalam analisis. Hasil temuan menunjukkan adanya komitmen pengarang untuk menghidupkan kembali ide bangsa yang lepas dari nilai-nilai lama melaui cerpennya. Pudarnya nilai-nilai lama tersebut direpresentasikan secara simbolis melalui tokoh Kong yang hidup di tengah masyarakat Cina.Kata kunci: Lu Xun; bangsa; revitalisasi Chinese literary works in the time of New Cultural Movement are interrelated with the reality of Chinese society at that time. Therefore, the knowledge upon historical aspect and socio-political circumstances are needed to gain deep understanding of a single literary work. One of distinguished author which represent the transition of Qing Dynasty to Republic Era of China and is regarded as the pioneer of modern Chinese literature is Lu Xun. By elaborating sociological approach, this article aims to observe the revitalization of nation’s idea in “Kǒng Yǐjǐ” (孔乙己) (1919) short story by Lu Xun. This article elaborates extrinsic elements that cover social context on which the work is produced. However, close reading analysis is also applied in order to preserve in-depth analysis. This article finds out that the author, through his work, builds a commitment to revitalize the idea of nation which step over traditional values. The degradation of those traditional values symbolically represented through Kong’s life among Chinese society.Keywords: Lu Xun; nation; revitalization 
MUSLIM DIASPORIC IDENTITIES IN KAMILA SHAMSIE’S HOME FIRE (2017) Rivaldy, Padel Muhamad Rallie; Budiman, Manneke; Tambunan, Shuri M. Gietty
International Review of Humanities Studies Vol. 4, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beside accepted with surprise across the world, the winning of Brexit referendum also brings up the tangled web into the United Kingdom’s political and cultural realms. Recent studies mention there is correlation between the voting behavior and issues of identity, immigration, and Islamophobia. Kamila Shamsie alludes these issues in her latest novel, Home Fire (2017). By focusing on three main protagonists, this close-textual analysis examines how Pakistani diasporic community construct their identities within the novel. To support the analysis, this article draws upon Hall’s identity theory (1990) and Bhabha’s Unhomely (1992). Research findings show how Shamsie’s novel represents heterogeneity within Pakistani Muslims diasporic identities, rather than frame them within single collective identity. Therefore, the novel criticizes Eurocentric biases point of view by portraying Muslim female protagonists’ fluid identities while defending their Muslimness by using veil and praying to God. On the other hand, the novel maintains established stereotype by drawing Muslim male protagonist’s affiliation with Daesh as representation of radical group to problematize the notion of radicalism.
VISI PENGARANG DAN NARATOR BERAFILIASI DALAM BURUNG KAYU KARYA NIDUPARAS ERLANG Padel Muhamad Rallie Rivaldy
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 6 No. 1 (2019): JUNI
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v6i1.4749

Abstract

Dewasa ini tema eksklusif soal kedaerahan atau kerap kali disebut lokalitas menjadi arus utama dalam prosa-prosa Indonesia kontemporer. Meskipun demikian, tren ini bukanlah hal baru dan telah sering muncul dalam sastra Indonesia modern tahun 1990an bahkan lebih awal. Naiknya tren ini menstimulasi kita untuk menggali lebih jauh apa visi yang diusung para penulis-penulis muda pasca-Reformasi dalam kaitannya dengan pengarusutamaan tema di atas, dan mempertanyakannya. Dalam tulisan ini, novel teranyar karya Niduparas Erlang, seorang novelis sekaligus esais kelahiran Banten, ditelaah untuk menunjukkan bagaimana tren berkisah soal pelosok ini menampilkan ihwal yang ironis dalam pemaknaan lokalitas. Dalam novel peraih penghargaannya, Niduparas menarasikan dinamika masyarakat adat Mentawai dan sekelumit konflik intrakomunitas maupun antarkomunitas yang terjadi di antara mereka. Meskipun di satu sisi novel Burung Kayu menunjukkan keberpihakan terhadap kelompok etnis yang termarjinalkan oleh agenda politik warisan Orde Baru, di sisi lain siratan-siratan eksotisme, nuansa mistis, dan kiat menunggalkan perwatakan masih menjadi bagian dari komponen yang dikandung novelnya tersebut. Dengan menggunakan metode analisis pembacaan dekat (close-reading), tulisan ini menjelaskan bagaimana siratan-siratan di atas menjadi bagian dari visi si Pengarang. Akan tetapi, kendatipun hal-hal di atas dipersoalkan, tulisan ini juga menggarisbawahi sumbangsih novel Niduparas dalam berteori tentang penggunaan sudut pandang dalam kajian sastra, yang dalam tulisan ini disebut narator berafiliasi.
AFILIASI KULTURAL MUSLIM DALAM EXIT WEST KARYA MOHSIN HAMID Padel Muhamad Rallie Rivaldy
DIALEKTIKA: JURNAL BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA Vol. 6 No. 2 (2019): DESEMBER
Publisher : Prodi Sastra Inggris UKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/dia.v6i2.4759

Abstract

Melalui pendekatan yang memandang identitas sebagai ihwal protean atau lekas berubah, analisis dalam tulisan ini membahas secara mendalam bagaimana novel terbaru Mohsin Hamid berjudul Exit West (2017) merepresentasikan keragaman afiliasi Muslim. Di sini yang dimaksud dengan afiliasi adalah, mengikuti Paul Gilroy (2004), komitmen seseorang untuk melibatkan diri dalam satu lingkar peradaban tertentu. Dalam karya terbarunya, Hamid menarasikan fenomena krisis pengungsi di seluruh dunia melalui kisah perjalanan dan hubungan saling sengkarut antara dua sekawan Muslim, Saeed dan Nadia. Lewat penggambaran kisah dua tokoh itu, para pembaca disuguhi dengan persoalan-persoalan tumpang-tindih yang dialami masyarakat pendatang ketika mereka berhadapan dengan kebencian, yang disebabkan 9/11, dari masyarakat tuan rumah. Hasil temuan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa walaupun Hamid mengafirmasi imaji radikalisme konservatif lewat penggambaran tokoh laki-laki Muslimnya, pada saat yang sama ia juga menantang dimensi monolitik identitas Muslim itu dengan menggarisbawahi persoalan rasa memiliki dan eksklusi. Dengan mengaburkan batas antara ruang privat dan publik, ia juga mempersoalkan citra ketertindasan perempuan Muslim Dunia Ketiga serta menjelaskan signifikansi posisi tawar perempuan Muslim dalam konstelasi identitas Muslim yang rumit. Lebih jauhnya, Hamid juga tidak hanya mempromosikan repositori kultural dunia Islam, tetapi juga warisan dunia Barat dengan mengafiliasikan teksnya lewat alusi-alusi lintas budaya. Melalui pertimbangan-pertimbangan tersirat dalam novel Hamid di muka, tulisan ini menilai novel Hamid menawarkan makna alternatif yang lebih inklusif dari istilah migrasi.
Influence of Environment Condition on Main Character’s Stress Significant In Inside Out (2015) Film Rallie Rivaldy, Padel Muhamad
Buletin Al-Turas Vol. 24 No. 1 (2018): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab and Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v24i1.6357

Abstract

This research aims to observe influence of environment condition on main character’s stress significant through psychological approach in Inside Out (2015), a film directed by Pete Docter and Ronnie Del Carmen. By using qualitative method and descriptive analysis technique, this research explains influence of environment on main character’s stress significant through characterization by Boggs and Petrie, cinematography aspect, and concept of stress by Richard Lazarus. This research finds that the main character of Inside Out film has dynamic characters and environment in Inside Out film has a significant influence as the stimulation of stressors that put main character into stress condition based on the facts that San Francisco has natural disaster potency, different food culture, and manner.---Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan terhadap stres karakter utama yang signifikan melalui pendekatan psikologis di Inside Out (2015), sebuah film yang disutradarai oleh Pete Docter dan Ronnie Del Carmen. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif, penelitian ini menjelaskan pengaruh lingkungan terhadap stres karakter utama yang signifikan melalui karakterisasi Boggs dan Petrie, aspek sinematografi, dan konsep stres oleh Richard Lazarus. Penelitian ini menemukan bahwa karakter utama film Inside Out yang memiliki karakter dan lingkungan dinamis di film Inside Out memiliki pengaruh yang signifikan sebagai stimulasi stressor yang menempatkan karakter utama pada kondisi stres berdasarkan fakta bahwa San Francisco memiliki potensi bencana alam, makanan yang berbeda. budaya, dan cara.DOI : .10.15408/bat.v24i1.6357