Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

POTENSI KOMBINASI KONSORSIUM MIKROORGANISME INDIGEN DAN LIMBAH BUDIDAYA PADI DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI Suslam Pratamaningtyas; Tri Wardhani; S Suprihana; Ekky Zanuar
Agrika Vol 12, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.093 KB) | DOI: 10.31328/ja.v12i2.768

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi konsorsium mikroorganisme indigen yang dikombinasikan dengan penambahan limbah budidaya padi berupa jerami terfermentasi, sekam bakar dan abu sekam. Penambahan konsorsium mikroorganisme dalam 3 tingkat kerapatan 105, 106, 107 CFU yang dikombinasikan dengan 3 macam bahan organik berupa limbah budidaya padi dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman uji (Brassica juncea). Penelitian menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh waktu penelitian yang kurang panjang, umur tanaman uji yang hanya 1 bulan, sehingga belum ada interaksi positif yang terjadi antara penambahan bahan organik dengan konsorsium mikroorganisme indigen yang diberikan. Kata kunci: konsorsium, indigen, CFU, limbah, terfermentasi
PENGARUH WAKTU DAN SUHU STERILISASI TERHADAP SUSU SAPI RASA COKLAT Muchamad Saiful Rizal; Enny Sumaryati; S Suprihana
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.532 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.443

Abstract

Susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang diperoleh dari pemerahan yang benar, tidak mengalami penambahan atau pengurangan suatu komponen apapun dan tidak mengalami proses pemanasan (SNI, 1992). Hasil penelitian menunjukkan suhu dan waktu mempengaruhi karakteristik terhadap performa secara kimia, organoleptik dan mikroorganisme. Semakin tinggi suhu dan lama waktu sterilisasi mengalami kerusakan protein, pemisahan lemak, berat jenis, organoleptik dan mempengaruhi pertumbuhan mikrorganisme. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah pada perlakuan suhu 121 °C dengan waktu selama 8 menit dengan tidak adannya pertumbuhan mikroorganisme thermofilik 0 cfu, kadar protein 2.151 dan nilai organoleptik pada warna 6.33 ( agak suka ), aroma 6.00 (agak suka) dan rasa 6.17 (agak suka).
Pembuatan permen jelly menggunakan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) dengan penambahan berbagai konsentrasi virgin coconut oil (vco) dan emulsfier tween 80 Defrina Juliyanti; Moh. Su’i; Enny Sumaryati; S Suprihana
Agrika Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.66 KB) | DOI: 10.31328/ja.v12i1.540

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi minyak kelapa murni (VCO) dan tween 80 terhadap karakteristik fisik, kimia, dan organoleptic permen jelly ubi jalar ungu. Penelitian ini menggunakan dua faktor yang disusun secara factorial. Faktor 1 yaitu penambahan Tween 80 dengan konsentrasi 4%, 6%, dan 8% (b/berat total). Faktor 2 adalah penambahan VCO dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6% (b/berat total). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjuk kan bahwa penambahan konsentrasi tween 80 dan VCO tidak memberikan interaksi yang berbeda nyata terhadap permen jelly umbi jalar ungu, namun dapat memberikan perbedaan yang nyata pada konsentrasi antar variable. Parameter yang memberikan perbedaan nyata terdapat pada analisa kadar air, total asam, rasa dan tekstur. Nilai perlakuan terbaik parameter fisik kimia dan organoleptik diperoleh dari penggunaan konsentrasi tween 80 sebesar 8% dan VCO sebesar 6%. Sedangkan nilai parameter terbaik terdapat pada kadar air (10,912%), total asam (0,664%), rasa (3,35) dan tekstur (3,6). Kata kunci : Permen Jelly, VCO dan Tween 80
PENGARUH PENAMBAHAN PEWARNA EKSTRAK KUNYIT DAN EKSTRAK WORTEL TERHADAP MARGARIN BERBAHAN MINYAK KELAPA DAN LEMAK COKLAT Slamet Raharjo; Moh. Su’i; S Suprihana
Agrika Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.405 KB) | DOI: 10.31328/ja.v11i2.488

Abstract

Margarin merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi ekstrak pewarna kunyit dan wortel pada produk margarin minyak kelapa dan lemak coklat yang mempunyai asam laurat tinggi. Warna yang diinginkan pada margarin adalah kuning mentega (Butter Yellow). Penelitian ini dilakukan dengan dua factor yaitu faktor pertama jenis pewarna yang terdiri ekstrak kunyit dan ekstrak wortel, Faktor kedua adalah konsentrasi ekstrak pewarna terdiri dari 5%, 7% dan 10%. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis pewarna dan konsentrasinya tidak berpengaruh nyata pada Iodine Value (IV), kadar air dan titik leleh (Slip Melting Point), tetapi berpengaruh terhadap bilangan asam (Acid Value) warna. Perlakuan terbaik diperoleh pada jenis pewarna kunyit dengan konsentrasi 10% dengan nilai bilangan asam 2,04; iodive value 36,80; kadar air 10,13%; titik leleh 34,00 °C dan warna (kekuningan) 28,65. Kata kunci: Margarin, minyak kelapa, lemak coklat, kunyit, wortel
PENGARUH SUBSTITUSI TAHU DAN VARIETAS NANGKA MUDA TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORIS DENDENG TAHUNA Ramadhani Sofika Azaka; Enny Sumayati; S Suprihana
Agrika Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.377 KB) | DOI: 10.31328/ja.v13i1.986

Abstract

Dendeng merupakan makanan berbentuk lempengan yang telah diberi bumbu dan dikeringkan. Salah satu produk dendeng nabati yaitu berbahan dasar nangka muda dan tahu. Keunggulan dendeng TAHUNA meliputi, kandungan protein dan serat pangan (dietary fiber). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tahu dan jenis nangka muda terhadap karakteristik dendeng TAHUNA yang dihasilkan. Penelitian menggunakan 2 faktor yang disusun secara faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah varietas nangka muda yaitu nangka salak dan nangka bubur. Faktor kedua adalah proposi tahu yang terdiri dari 3 level yaitu 0%, 20%, 40%. Masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan kadar air 14,3%-22,3%, kadar serat 5,05%-11,9%, kadar protein 4,56%-14,46%, kadar abu 5,11%-6,57% dan nilai organoleptik rasa 3,1%-3,6%, warna 3,3%-4%, aroma 3,8%-4,3%, tekstur 3,8-4,3%. Hasil analisa statistik menunjukkan varietas nangka muda memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar serat, kadar protein. Proporsi tahu memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar serat, kadar protein, kadar abu dan organoleptik aroma dan tekstur. Interaksi kedua faktor berpengaruh terhadap kadar serat dan kadar protein. 
Fraksinasi Enzim Lipase dari Endosperm Kelapa dengan Metode Salting Out Moh. Su'i; Suprihana Suprihana
agriTECH Vol 33, No 4 (2013)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.341 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9532

Abstract

This research learns about fractionation of lipases activity from coconut endosperm by using ammonium sulphate of 0–15%; 15-30 %, 30–45 %, 45–60 %, 60–75 % and 75–90 %. The results showed that the fractions of 0–15% ; 30–45 %, 45–60 % and 60–75 % have lipase activity. Meanwhile, the highest activity was fractions of 60-75%. fractions of 15-30% and 75-90%  have no lipase enzym activity. Molecule weigh of lipase enzyme was 72 kDa.ABSTRAKPenelitian ini mempelajari fraksinasi enzim lipase dari endosperm kelapa menggunakan ammonium sulfat. fraksinasi dilakukan dengan variasi konsentrasi ammonium sulfat 0–15% ; 15-30%; 30–45 %, 45–60 %, 60–75 % dan 75–90 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim lipase terdapat pada fraksi 0–15% ; 30–45 %, 45–60 % dan fraksi 60–75 % dengan aktivitas enzim tertinggi pada fraksi 60-75%. Sedangkan fraksi 15-30% dan 75-90% tidak ada enzim lipase. Berat molekul enzim lipase pada semua fraksi 72 kDa.
PEMBERIAN LIMBAH IKAN DAN PEMULSAAN TERHADAP KUALITAS ALLIN SEBAGAI ANTI BAKTERI UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum) VARIETAS LUMBU PUTIH Untung Sugiarti; Suprihana Suprihana
BUANA SAINS Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.617 KB) | DOI: 10.33366/bs.v15i1.349

Abstract

Organic fertilizer from fish waste is one alternative applied for plants and mulch to improve soil structure, soil and water uptake capacity, improve the environmental conditions of soil and nutrients. This study aims to determine the effect of fish waste and mulch on the production of Garlic var Lumbu umbu White and allin. A factorial Randomized Block Design with three replications. The first factor is the straw mulch (without and with mulch), the second factor is fish waste Io without, I1 50 kg/ha, I2 : 100 kg/ha I3 : 150 kg/ha. Observations were made on the size of bacteria, heavy wet bulb/dry, dimater tubers. The results showed that the mulch and fish waste affect the levels of allicin through the test of essential onion Streptococcus sp 11.33 mm. Bulbs Dry Weight on the area of 20.77 g/plant
POTENSI APLIKASI SUBSTANSI KONSORSIUM MIKROORGANISME INDIGEN (MOI) UNTUK MEMPERBAIKI PRODUKSI MICROGREENS Suslam Pratamaningtyas; Tri Wardhani; Suprihana Suprihana
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2019 "Inovasi Cerdas dan Teknologi Hijau untuk Industri 4.0"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.818 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman benih dalam substansi mikroorganisme indigen (MOI) terhadap peningkatan kualitas dan produksi microgreens pakchoi dengan metode uji daya kecambah diatas kertas.  Ada 5 perlakuan yang diberikan, yaitu: P0= perendaman dalam air saja (sebagai kontrol); P1= perlakuan pre-chilling (perlakuan pendinginan dengan dimasukkan ke dalam freezer selama 2 x 24 jam); P2= perendaman dalam substansi mikroorganisme indigen dengan kerapatan 105 CFU (Colony Forming Unit); P3= perendaman benih dalam substansi mikroorganisme indigen dengan kerapatan 106 CFU dan P4= perendaman benih dalam substansi mikroorganisme indigen dengan kerapatan 107 CFU.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman benih dengan substansi mikroorganisme indigen pada kerapatan tinggi (107) berakibat tertundanya atau terhambatnya pertumbuhan microgreens sawi pada awal pengamatan.  Pada saat panen, perlakuan P3 menghasilkan persentase benih tumbuh paling tinggi meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2.  Sedangkan perlakuan P4 menghasilkan microgreens dengan warna dan panjang paling seragam.
PENGARUH PEMANFAATAN FRAKSI PROTEIN KOMAK HITAM (Dolichos lablab) DALAM ADONAN TERHADAP PENAMPILAN DAN EKSPANSI RASIO SNACKS . Sukamto; . Suprihana; . Sudiyono
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.192 KB)

Abstract

Ekspansi bubble growth snacks ditentukan oleh komposisi bahan dalam adonan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai fraksi protein yang diisolasi dari biji komak hitam varietas koro uceng sebagai pengendali bubble growth dan penampilan snacks. Metode pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 tahap. Pertama pembuatan pelet dari pati tapioka ditambah dengan fraksi protein 7S, albumin dan isolat protein dengan konsentrasi masing-masing fraksi protein 10%. Rasio air dan adonan yang ditambahkan adalah 1:2. Kedua adalah proses ekspansi pelet menggunakan cara penggorengan. Evaluasi dilakukan pada bentuk sampel pelet, keseragaman, struktur permukaan dan rasio ekspansi setelah penggorengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan fraksi protein 7S kadar 10% menghasilkan bentuk snacks yang baik dengan rasio ekspansi 6-12 ml/ml.