Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HADHANAH AKIBAT PERCERAIAN PERSPEKTIF FIQIH DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Andi mazzami; Khufazo Ilman Putra Khufazo Ilman Putra; Siti Rohmah Siti Rohmah; Fakhrurazi Fakhrurazi; Usman Usman; A. Farhan A. Farhan; M. Abdu Alfikri M. Abdu Alfikri
JURNAL KEMUHAMMADIYAHAN DAN INTEGRASI ILMU Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : LPP AIK UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkii.1.2.118-124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum, persamaan dan perbedaan hadhanah dalam fiqih dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Terdapat persamaan antara fiqih dan kompilasi hukum islam dalam hal siapa yang lebih berhak mengasuh anak. Keduanya sama-sama menyatakan bahwa ibulah yang berhak mengasuh anak yang belum mumayyiz. Namun demikian terjadi perbedaan antara Fiqih dan KHI dalam menentukan usia anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Alqur'an, kitab/buku Fiqih Islam dan Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Kemudian dianalisis secara mendalam menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadhanah dalam perspektif fiqih adalah mengasuh anak yang menjadi kewajiban kedua orang tua sampai anak mumayyiz atau mampu berdiri sendiri, meskipun ibu dan silsilah dari keluarga ibulah yang lebih mampu mengasuh anak sampai anak tersebut mummayiz atau berusia 7 tahun. Sedangkan hadhanah dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang dimuat dalam pasal 105 huruf (a) “dalam hal terjadi perceraian, pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Jadi terdapat perbedaan antara fiqih dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dalam hal menentukan usia mummayiz anak yang mana dalam fiqih disebutkan bahwa usia mumayyiz anak adalah 7 tahun sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) usia mumayyiz anak adalah 12 tahun
Solidaritas Sosial Komunitas Pengemudi Ojek Online (Studi Kasus Ojek Online Marbun Delivery) Ardiansyah Hasibuan; Cut Rizka Al Usrah; Fakhrurazi Fakhrurazi; M. Husen MR; Amiruddin Ketaren
WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 4 (2024): November : WISSEN : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Peneliti Dan Pengajar Ilmu Sosial Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/wissen.v2i4.328

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang faktor yang mempengaruhi tumbuhnya rasa solidaritas sosial pada komunitas pengemudi ojek online Marbun Delivery. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana interaksi sosial mempengaruhi tumbuhnya rasa solidaritas sosial pengemudi ojek online Marbun Delivery dan apa bentuk solidaritas sosial yang dihasilkan oleh pengemudi ojek online Marbun Delivery. Penelitian ini menggunakan teori solidaritas sosial dari Emile Durkheim. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara pengemudi ojek online Marbun Delivery membangun rasa solidaritas sosial adalah adanya ketergantungan antara pengemudi dengan pengemudi serta pelanggan dan dengan menjalankan pekerjaan yang sama. Sedangkan bentuk solidaritas sosial dari komunitas pengemudi ojek online Marbun Delivery terdiri dari kerjasama dan berbagi pelanggan.