Abstrak: Lembaga adat di wilayah perbatasan menghadapi tantangan serius akibat modernisasi, lemahnya pengakuan formal, dan minimnya kaderisasi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam penguatan lembaga adat di Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan dilaksanakan melalui metode penyuluhan, diskusi kelompok, dan penyusunan rencana aksi berbasis komunitas, dengan melibatkan 30 peserta yang terdiri dari tokoh adat, perangkat desa, pemuda, dan masyarakat umum. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, serta survei kepuasan peserta. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman: pemahaman eksistensi masyarakat hukum adat naik dari 60% menjadi 83%, kesadaran terhadap ancaman meningkat dari 70% ke 87%, partisipasi aktif naik dari 71% menjadi 93%, dan kemampuan menyusun rencana aksi meningkat dari 72% ke 94%. Survei kepuasan juga menunjukkan bahwa 100% peserta puas terhadap pelatihan, terutama dari aspek metode pengajaran dan relevansi materi.Abstract: Customary institutions in border areas face serious challenges due to modernization, weak formal recognition, and lack of regeneration. This community service aimed to enhance public understanding and participation in strengthening customary institutions in Lasaen Village, Malaka Barat District, East Nusa Tenggara. Activities included counseling, group discussions, and community-based action planning, involving 30 participants comprising traditional leaders, village officials, youth, and local residents. Evaluation was conducted using pre- and post-tests as well as participant satisfaction surveys. Results indicated significant improvement: understanding of customary law communities increased from 60% to 83%, awareness of threats rose from 70% to 87%, active participation improved from 71% to 93%, and action plan formulation skills increased from 72% to 94%. Satisfaction surveys revealed that 100% of participants were satisfied with the training, particularly regarding teaching methods and content relevance.