Kegagalan perubahan organisasi sering kali bukan disebabkan oleh ketidaksesuaian struktur, melainkan oleh kurangnya kesiapan psikologis dan emosional di antara karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana komitmen organisasi menavigasi proses adaptasi dan loyalitas karyawan selama berlangsungnya transformasi organisasi. Pendekatan grounded theory digunakan untuk memahami dinamika tersebut melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, serta analisis dokumen organisasi terhadap karyawan yang sedang mengalami reformasi struktural besar. Proses open, axial, dan selective coding menghasilkan tiga kategori utama yang membentuk respons adaptif, yaitu persepsi terhadap perubahan, regulasi emosional, dan internalisasi nilai-nilai organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif berperan sebagai jangkar emosional yang menghubungkan kepercayaan organisasi dengan perilaku adaptif, sementara komitmen normatif dan kontinuans berfungsi mempertahankan keterlibatan jangka panjang. Selain itu, kepercayaan terhadap organisasi dan persepsi keadilan terbukti menjadi faktor mediasi yang menurunkan resistensi serta memperkuat loyalitas karyawan. Model konseptual yang dihasilkan menggambarkan jalur dinamis di mana kepercayaan memicu keterikatan afektif, komitmen memperkuat stabilitas emosional, dan perilaku adaptif termanifestasi sebagai loyalitas berkelanjutan. Secara teoretis, penelitian ini memperluas teori komitmen Meyer dan Allen dengan mengintegrasikan konsep social trust dan collective resilience sebagai mekanisme adaptif dalam konteks perubahan organisasi. Secara praktis, hasil penelitian memberikan panduan bagi pimpinan untuk memperkuat kesiapan organisasi melalui komunikasi transparan, kepemimpinan partisipatif, serta pengembangan struktur dukungan sejawat guna mempertahankan komitmen adaptif dalam lingkungan yang dinamis.