Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Pengaruh Temperatur dan Waktu Pemanasan, serta Cara Pendinginan pada Proses Carburizing Terhadap Kekerasan Baja Karbon Rendah Ninda Noviatiningrum; Pranowo Sidi; Hendri Budi K
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jika dilihat seksama, segala kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur logam. Karena hampirsemua alat yang digunakan manusia terbuat dari unsur logam. Di mana aplikasinya digunakanpada alat-alat potong, alat-alat pahat, roda gigi, atau kontruksi mesin yang sering mengalamikontak antara bahan satu dengan bahan lainnya. Muncul usaha manusia untuk memperbaiki sifatmekanik dan sifat fisik dari logam tersebut. Salah satu sifat mekanik dari logam yaitu kekerasan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter proses carburizing terhadapkekerasan baja karbon rendah.Carburizing adalah suatu proses penambahan kandungan unsur karbon pada permukaan baja.Baja yang dikarburisasi adalah baja karbon rendah dengan kandungan kurang dari 2% dandilakukan dengan memanaskan baja disekitar temperatur transformasi austenit antara (816-983)ºC tergantung kadar karbon (C) material. Pada penelitian ini menggunakan metodecarburizing padat (pack carburizing). Serta, analisa data penelitian dengan menggunakan metodeTaguchi.Dari penelitian ini, diperoleh nilai kekerasan yang tertinggi sebesar 919,4520 HV dan 910,62 HVpada eksperimen ke 7 dengan temperatur pemanasan 850ºC, waktu pemanasan 2 jam, dan carapendinginan dengan double quenching. Selain itu menurut analisa dan pengolahan datamenggunakan metode Taguchi, parameter yang optimal dalam proses carburizing ini yaitutemperatur pemanasan 800ºC dan cara pendinginan dengan double quenching.
Pengaruh Temperatur Pemanasan dan Holding Time pada Proses Tempering terhadap Sifat Mekanik dan Laju Korosi Baja Pegas SUP 9A Alfidani Dwi Maharani; Muhamad Ari; Hendri Budi K
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembuatan pegas terdapat perlakuan panas yang dapat membentuk sifat mekanik material dari yang mudah patah maupun sangat kuat. Salah satu perlakuan panas tersebut adalah proses tempering. Dengan proses tempering maka suatu material dapat diperbaiki sifat mekaniknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sifat mekanik dan laju korosi material SUP 9A, dengan temperatur hardening 850oC selama 30 menit dan selanjutnya pendinginan cepat (quenching) ke dalam media oli. Kemudian tempering dengan temperatur 300oC, 400oC,500 oC dan 600oC dengan holding time 30 dan 60 menit. Pengujian yang dilakukan meliputi uji kekerasan, ketangguhan, tarik dan laju korosi. Semakin tinggi temperatur tempering yang digunakan nilai kekerasan dan kekuatan tariknya menurun sedangkan nilai ketangguhan dan laju korosi semakin meningkat. Holding time 30 menit mempunyai nilai kekerasan dan nilai tarik yang lebih tinggi serta nilai laju korosi yang lebih rendah dibandingkan holding time 60 menit. Hasil variasi yang paling sesuai dengan standart JIS yaitu pada temperatur tempering 500 oC dan holding time 30 menit dengan nilai kekerasan 448,132 HVN, nilai ketangguhan 0,33 J/mm2, nilai kekuatan tarik 1333,754 Mpa dengan modulus resilien 17,050 Mpa dan laju korosi 1,0098 mm/yr.
Analisis Kekuatan Material Pengaruh Heat Treatment pada Hasil Pengecoran Scrap Tepang SPCE-SD sebagai Alternatif Daur Ulang Material Bantu Produksi Alat Musik Saxophone Danang Harianto; Moh. Miftachul Munir; Hendri Budi K
Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application Vol 1 No 1 (2017): Conference on Design and Manufacture and Its Aplication
Publisher : Proceedings Conference On Design Manufacture Engineering And Its Application

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan besi tepang yang masih impor dari negara lain tentunya beresiko terjadi keterlambatanpengiriman sehingga menghambat proses produksi. Setiap dua minggu sekali, PT. X menjual scraptepang sebanyak 350 kg ( List of Packing, Weight, & Measurement) berdasarkan data penjualan scrapmaterial tanggal 21 November 2016. Penelitian ini membahas tentang proses daur ulang material scrapbesi tepang SPCE-SD menjadi besi tepang yang siap digunakan kembali untuk membantu prosesproduksi saxophone. Material tepang yang sudah menjadi scrap dicampur dengan baja SS400 denganperbandingan jumlah keduanya 1:20 dileburkan bersamaan sampai suhu 16000C. Uji komposisimaterial menunjukan bahwa material hasil pengecoran menghasilkan kadar karbon 0,12% dengankadar besi 97,7% sedangkan material tepang awalnya memiliki kadar karbon 0,03% dan besi murni99,6%. Adanya perlakuan panas (annealing, normalizing) pada temperatur 8800C dengan holding time1,5jam yang diberikan pada hasil pengecoran telah mereduksi / mengurangi nilai kekuatan tarik dankekerasan material. Rata-rata nilai kekerasan material tepang awal sebesar 115,54HV. Sementarapada hasil pengecoran (172,66HV dan 487,8MPa), material normalizing (164,24HV dan 477,1MPa),material annealing (146,62HV dan 459,7MPa). Oleh karena itu, metode perlakuan panas yang cocokuntuk membuat produk tepang hasil pengecoran adalah metode annealing. Hasil stuktur mikro materialannealing yang terbentuk lebih renggang dan daerah terang (ferrite) mendominasi struktur.