Artikel ini membahas secara mendalam implementasi program inovatif rehabilitasi dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terpapar narkoba, melalui kemitraan antara Dinas Sosial Kota Pontianak dan Yayasan GERATAK Sambas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan telaah dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Empat informan utama dipilih secara purposive, mencakup unsur yayasan, pemerintah daerah, klien rehabilitasi aktif, dan klien pascarehabilitasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa rehabilitasi gratis yang terintegrasi dengan program pemberdayaan ekonomi pasca-rehabilitasi secara signifikan berkontribusi terhadap transformasi identitas, peningkatan resiliensi, adaptabilitas, dan partisipasi sosial para klien. Pendekatan capacity-building berbasis model pemberdayaan menciptakan ekosistem pembelajaran berkelanjutan yang melibatkan alumni sebagai pendamping sukarela bagi peserta baru. Validitas data diperkuat melalui triangulasi metode, member checking, thick description, dan audit trail yang sistematis. Studi ini berkontribusi secara teoritis terhadap literatur pengembangan SDM dalam konteks rehabilitasi sosial dan secara praktis memberikan rekomendasi kebijakan berbasis komunitas untuk memperkuat keberlanjutan dan kolaborasi lintas sektor dalam menangani isu kemiskinan ekstrem dan ketergantungan narkoba.