Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Edukasi dengan Media Poster terhadap Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Darul Azhar Isni Renuati; Hairiana Kusvitasari; Lisda Handayani; Desilestia Dwi Salmarini
Science Techno Health Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Science Techno Health Journal
Publisher : Science Techno Health Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: BKKBN menyebutkan, dari 76,2% remaja putri yang memperoleh TTD di Indonesia yang rutin minum TTD hanya 0,9%. Prevalensi remaja putri di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2022 yang rutin minum TTD sebesar 42,03%, sedangkan di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 89,3%. Prevalensi ini menurun pada tahun 2023 sebesar 12,44%. MA Darul Azhar merupakan salah satu sekolah di wilayah kerja Puskesmas Darul Azhar dengan capaian kepatuhan minum TTD terendah yaitu sebesar 9,18% atau 9 dari 98 remaja putri. Kepatuhan minum TTD tidak lepas dari adanya pendidikan atau edukasi kesehatan. Edukasi kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai media. Salah satu media yang dapat digunakan yaitu poster.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan media poster terhadap kepatuhan minum TTD pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Darul Azhar.Metode: Metode penelitian ini menggunakan pre-eksperimental: one group pretest-posttest without control group. Sampel pada penelitian ini diambil dari seluruh siswa kelas X dan XI dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel 56 remaja putri dan dianalisa dengan uji Wilcoxon. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner kepatuhan minum TTD.Hasil: Hasil pretest menunjukkan 92,9% responden tidak patuh dan 7,1% patuh. Sedangkan posttest 55,4% patuh dan 44,6% tidak patuh. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p-value 0,000 < α 0,05.Simpulan: Edukasi dengan media poster memiliki pengaruh kepada kepatuhan remaja mengkonsumsi TTD di MA Darul Azhar
Cari Sukur (Cegah Anemia Remaja Putri dengan Susu Kurma) Untuk Mencegah Stunting Sedari Dini pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Giri Mulia Isni Renuati; Susanti Suhartati; Nita Hestiyana
Jurnal Pengabdian Cendekia Vol. 2 No. 1 (2026): In Press
Publisher : PT Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71417/jpc.v2i1.34

Abstract

Usia remaja menurut WHO dimulai usia 12-24 tahun. Salah satu kelompok umur yang rentan mengalami anemia adalah remaja dengan prevelensi anemia dinegara berkembang adalah 27% dan 6% di negara maju. Kondisi  anemia  yang  dialami  saat  remaja  dapat meningkatkan resiko menderita  anemia  saat  hamil.  Apabila kondisi ini  tidak  ditangani  dengan  baik  akan  berisiko  terjadinya  pendarahan  saat persalinan, bayi berat badan lahir rendah, dan akhirnya melahirkan bayi stunting. Berdasarkan indikator TB/U, prevalensi pendek (stunting) secara nasional pada tahun 2023 adalah sebesar 7,1% dimana terjadi penurunan dibandingkan pada tahun 2022 (8,4%) dan 2021 (9,5%). Pada kalimantan selatan didapatkan 8 prevalensi (stunting) pada tahun 2023 sebanyak (8,7%) dimana terjadi penurunan dibandingkan pada tahun 2022 (9,3%) dan 2021 sebanyak (10,4%). Berdasarkan data tersebut penulis melakukan pengabdian masyarakat dengan tujuan untuk mencegah stunting  sedari dini pada remaja di wilayah kerja Puskesmas Giri Mulia.