Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Strength-Based Therapy Terhadap Peningkatan Self-Efficacy Pada Pasien Penyalahgunaan Napza: Case Report Cintya Maharani; Yanuar Fahrizal; Triyana
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.111

Abstract

Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain (NAPZA) muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat global. Apabila NAPZA digunakan secara terus menerus dan berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan. Kecanduan NAPZA baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental penggunanya. Ketika pecandu NAPZA tidak memiliki keyakinan untuk menghadapi masalah, maka akan berpeluang untuk relapse. Dalam mengurangi risiko relapse, self-efficacy memiliki peran penting membantu individu melawan keinginan untuk menggunakan NAPZA serta menjaga kesehatan mental dan fisik. Pendekatan psikologis seperti strength-based therapy dapat diterapkan untuk meningkatkan self-efficacy pasien pengguna NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan self-efficacy pasien pengguna NAPZA melalui strength-based therapy. Metode penelitian ini menggunakan laporan kasus (case report) dengan pre-post experimental yang diterapkan kepada seorang responden laki-laki pecandu NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi di Soerojo Hospital, Magelang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu General Self-Efficacy Scale (GSES) yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Terdapat peningkatan self-efficacy dalam 3 kali evaluasi menggunakan kuesioner GSES. Sebelum dilakukan intervensi, pasien diberikan pre-test dan skor GSES menunjukkan angka 25 yang berarti rendah. Setelah pasien diberikan intervensi selama 5 hari, pasien diberikan post-test pertama dan didapatkan skor GSES 30. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan self-efficacy sebanyak 5 skor. Kemudian dilanjutkan intervensi hingga hari ke-10 dan dilakukan post-test kedua. Pada post-test kedua didapatkan skor 37 yang mana menunjukkan bahwa adanya peningkatan self-efficacy sebanyak 7 skor dari post-test pertama. Penerapan strength-based therapy dapat meningkatkan self-efficacy pasien pengguna NAPZA. Penerapan strength-based therapy memberikan manfaat untuk menggali dan memahami kekuatan diri sehingga dapat diterapkan untuk meningkatkan self-efficacy supaya tidak relapse setelah selesai menjalani masa rehabilitasi.
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL Tiara Yasin; Indra utama tanjung; Chantika Salsabillah; Cintya Maharani; Tiara Edlis; Zidan Alfalah
Juris Sinergi Journal Vol. 1 No. 1 (2024): JSJ - Mei
Publisher : PT. Sinergi Legal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70321/jsj.v1i1.8

Abstract

Hukum internasional adalah hukum yang mengatur semua kegiatan pada skala internasional. Hukum internasional juga bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat internasional. Mekanisme penyelesaian sengketa yang dibuat oleh masyarakat internasional umumnya dimaksudkan untuk tujuan utama, yaitu menyediakan cara bagaimana sengketa internasional harus diselesaikan secara damai. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan cara menyelesaikan sengketa di ranah internasional yang dihadapi oleh negara-negara. Ada banyak solusi di sebuah negara untuk menyelesaikan sengketa internasional dan semua itu tergantung pada masing-masing negara dalam penulisan ini ada penyelesaian sengketa secara damai dan dalam penyelesaian sengketa ini juga dapat melalui Mahkamah Internasional. Penelitian ini menggunakan hukum normatif karena mengkaji prinsip-prinsip, konsep hukum, dan menggunakan sumber data sekunder berupa peraturan tertulis, undang-undang, keputusan pengadilan, dan teori hukum. Penelitian hukum normatif juga disebut penelitian hukum doktrinal, dalam penelitian normatif yang mengkaji apa yang ada dalam tulisan, dilihat dari penerapan perundang-undangan sebagai hukum yang berlaku.