Subarto, Claudia Banowati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Breast Engorgement pada Ibu Post Partum Subarto, Claudia Banowati; Riska Yasmin
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.126

Abstract

Background: Breast engorgement is a common issue among postpartum mothers, characterized by swelling, pain, and firmness in the breasts. It occurs due to inadequate breast emptying. If left untreated, this condition can progress to mastitis, breast abscesses, and early cessation of breastfeeding. Oxytocin massage is believed to accelerate milk let-down and reduce pain. Non-pharmacological methods for managing breast engorgement include warm compresses, breastfeeding education, and oxytocin massage techniques. Objective: To compare the effectiveness of oxytocin massage with standard breast care in reducing breast engorgement among postpartum mothers. Methods: A randomized controlled trial was conducted with 30 postpartum mothers, evenly divided into an oxytocin massage intervention group and a control group receiving warm compresses and education. The intervention consisted of 15-minute sessions twice daily for 3 days. Engorgement scores were measured before and after interventions in both groups. Wilcoxon signed-rank tests were used for within-group analysis, and the Mann–Whitney test was used for between-group comparisons. Results: The intervention group showed a decrease in median engorgement score from 4 to 1 (p < 0.001), whereas the control group’s score reduced from 4 to 2 (p = 0.02). Between-group comparison revealed a significantly greater effect of massage (p = 0.004). The massage group also reported greater reductions in pain and improved breastfeeding comfort. Conclusion: Oxytocin massage is significantly more effective than standard care in reducing postpartum breast engorgement and pain. It is recommended that this technique be integrated into midwifery practice as a non-pharmacological intervention to support breastfeeding and maternal well-being.
Efektivitas Aplikasi Red Alarm Sebagai Sarana Pendidikan Kesehatan Dan Pengingat Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Puteri Di Samarinda Riska Yasmin; Subarto, Claudia Banowati; Hemmy Kusumaningtyas Cholis; Nabila Irwani
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.367

Abstract

Remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang ibu kelak akan mengandung dan melahirkan seorang generasi penerus. Kebutuhan nutrisi untuk masa pertumbuhan, hilangnya darah saat menstruasi, keadaan malnutrisi, dan asupan zat besi yang buruk menjadikan remaja putri rentan untuk mengalami anemia. Anemia dikaitkan dengan buruknya perkembangan kognitif dan motoric, serta kerugian pada hasill reproduksi, seperti kelahiran bayi premature, berat bayi lahir rendah, dan anemia pada bayi yang menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Aplikasi Red Alarm merupakan aplikasi berbasis android yang dapat digunakan oleh remaja putri untuk mencari informasi mengenai anemia dan sebagai pengingat dan penanda dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Tujuan Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perubahan kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah sehingga berpengaruh terhadap peningkatan kadar Haemoglobin pada remaja, dan dapat meningkatkan pengetahuan yang dapat meningkatkan kesadaran remaja mengenai Anemia dan kepatuhan menkonsumsi Tablet tambah darah. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Pretest- posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dan ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil Kelompok intervensi menunjukkan peningkatan signifikan pada skor pengetahuan (p < 0,001), kepatuhan konsumsi TTD (p < 0,001), dan kadar Hb baik pada responden anemia (+2,45 g/dL) maupun tidak anemia (+0,44 g/dL). Pada kelompok kontrol, peningkatan kadar Hb lebih kecil dan tidak signifikan pada remaja tidak anemia (p = 0,168).
Pengetahuan Ibu tentang Stimulasi Berhubungan dengan Perkembangan Balita Usia 3-5 Tahun Rahayu, Mirna; Pratiwi, Arantika Meidya; Subarto, Claudia Banowati; Ayuningrum, Lia Dian; Lestari, Prasetya; Nurhayati, Eka
Jurnal Dunia Kesmas Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v13i2.15775

Abstract

Perkembangan anak di Indonesia masih menjadi perhatian yang cukup serius. Berdasarkan data UNICEF, Indonesia menempati urutan ketiga dengan jumlah anak yang mengalami gangguan perkembangan terbanyak, setelah Thailand dan Argentina. Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2019 melaporkan angka keterlambatan anak di Indonesia sebesar 5-10%.  Data Riskesdas 2018 didapatkan hasil bahwa 39,9% anak usia 36-59 bulan mengalami perkembangan yang meragukan. Salah satu hal yang menyebabkan gangguan perkembangan anak adalah stimulasi. Ibu sebagai individu terdekat anak, menjadi penentu keberhasilan pemberian stimulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan balita usia 3-5 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 3-5 tahun dan balita yang berusia 3-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Gamping I Yogyakarta.  Jumlah sampel sebanyak 103 responden diambil dengan cluster random sampling. Instrument yang digunakan kuesioner tingkat pengetahuan ibu dan KPSP. Hubungan kedua variabel dianalisis menggunakan uji kendall’s tau dengan hasil nilai p-value (0,000)<0,05 dengan nilai keeratan hubungan 0,460 yang artinya cukup. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan balita usia 3-5 tahun