Pisang merupakan komoditas penting di Sulawesi Selatan, namun produktivitasnya masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk teknik budidaya yang belum optimal dan serangan hama penyakit. Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas-Program Kemitraan (PPMU-PK) tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bibit pisang melalui inovasi teknologi pembibitan yang ramah lingkungan, khususnya dengan memanfaatkan tribakompos dan teknologi kultur jaringan. Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, dengan melibatkan petani lokal dalam pelatihan praktis dan implementasi teknologi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi bibit pisang yang sehat dan seragam menggunakan teknologi kultur jaringan. Penggunaan tribakompos tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah dan struktur tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu, pengenalan mikroba antagonis seperti Trichoderma spp. telah berhasil mengendalikan penyakit layu fusarium secara efektif. Melalui pendekatan ini, telah terbentuk kelompok tani yang mandiri dalam produksi bibit pisang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga telah berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan produksi pisang di daerah tersebut, serta memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan keberlanjutan usaha pertanian. Kata kunci: Pisang, pertanian organik, teknologi ramah lingkungan, tribakompos. ABSTRACT Bananas are an important commodity in South Sulawesi, but their productivity still faces various challenges, including suboptimal cultivation techniques and pest and disease attacks. The 2024 Unhas Community Service Program-Partnership Program (PPMU-PK) aims to improve the quality and productivity of banana seedlings through environmentally friendly seedling technology innovations, particularly by utilizing tribacompost and tissue culture technology. The activities were carried out in Mattiro Bulu Subdistrict, Pinrang Regency, involving local farmers in practical training and technology implementation. This activity showed a significant increase in producing healthy and uniform banana seedlings using tissue culture technology. Using tribacompost improved soil fertility and structure and reduced dependency on chemical fertilizers. In addition, introducing antagonistic microbes such as Trichoderma spp. has effectively controlled fusarium wilt disease. Through this approach, it is expected that farmer groups will be able to produce high-quality and environmentally friendly banana seedlings independently. This activity is also expected to make a significant contribution to increasing banana production in the region, as well as having a positive impact on community welfare through increased income and sustainable agricultural enterprises. Keywords: Bananas, organic farming, environmentally friendly, tribacompost.