Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) FERMENTASI DAN SABUN VCO DI KELURAHAN PALLANTIKANG, KECAMATAN MAROS, KABUPATEN MAROS Haedar, Nur; Umriani P Umar, Nur; Salam, Abdul; Dwyana, Zaraswati; Umar, Muhammad Ruslan; Gani, Fuad; Sardiani, Nenis; Jamaluddin, Mutia Putri; Tuwo, Mustika
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.27281

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa yang dibuat tanpa pemanasan atau tambahan bahan apapun sehingga komponen antioksidannya tidak mengalami kerusakan sehingga sering disebut juga minyak murni atau minyak perawan. VCO mengandung asam laurat yang tinggi dan dalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa monogliserida yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Pembuatan VCO bisa dengan berbagai cara dan salah satunya dengan fermentasi dengan menggunakan ragi roti. Metode ini mudah dalam pembuatan selain itu VCO juga dapat dibuat menjadi sabun VCO. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan akan khasiat VCO dan sabun VCO bagi kesehatan serta minat berwirausaha masyarakat sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga di Kelurahan Pallantikang Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros. Tahapan kegiatan didahului dengan survei lokasi dan pembuatan VCO skala laboratorium. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan penyuluhan/ceramah  terkait  khasiat VCO bagi kesehatan, cara pengemasan dan  pemasaran produk secara online. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan praktek pembuatan VCO secara fermentasi dan diakhiri dengan diskusi. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu dan remaja putri yang merupakan sasaran kegiatan ini PKM dan juga pemerintah setempat. Kegiatan berjalan lancar dan peserta menunjukkan antusias yang tinggi dalam diskusi maupun praktek. Hasil evaluasi kegiatan berdasarkan pre dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang VCO fermentasi dan sabun VCO setelah kegiatan. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan minat wirausaha sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga dengan memanfaatkan potensi lokal. Kata kunci: Virgin Coconut Oil (VCO) fermentasi, sabun VCO, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru.     ABSTRACT Virgin Coconut Oil (VCO) is coconut oil made without heating or adding any ingredients so that the antioxidant components are not damaged, so it is often called pure oil or virgin oil. VCO contains high lauric acid and in the body will be converted into monolaurin, a monoglyceride compound that can increase the human body's resistance to disease and accelerate the healing process. VCO can be made in various ways and one of them is by fermentation using baker's yeast. This method is easy to make and VCO can also be made into VCO soap. This activity aims to increase knowledge of the efficacy of VCO and VCO soap for health and community entrepreneurial interest so that it can improve the family economy in Pallantikang Village, Maros Baru Subdistrict, Maros Regency. The activity stages were preceded by a location survey and laboratory-scale VCO production. The implementation of activities in the form of counseling / lectures related to the efficacy of VCO for health, how to package products and online product marketing followed by training and practice of making VCO by fermentation and ending with discussion. During the activity the participants showed high enthusiasm in practice and discussion, this was in line with the increase in their knowledge of fermented VCO to 60% and felt that their knowledge of how to make VCO and VCO soap had increased. This activity is expected to increase entrepreneurial interest so that it can improve the family economy by utilizing local potential. Keywords: Fermented Virgin Coconut Oil (VCO), VCO soap, Pallantikang Village, Maros Baru District.
Potensi Cendawan Beauveria Bassiana pada Benih dan Pengaruhnya Terhadap Spodoptera Frugiperda pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.): Potential of the Fungi Beauveria Bassiana on Seeds and Its Influence on Spodoptera Frugiperda in Corn (Zea Mays L.) Plantations Diana Daud, Itji; Kuswinanti, Tutik; Melina; Azrai, Muhammad; Busthanul, Nurabaya; Tuwo, Mustika; Azurah, Nur
Jurnal Agrisistem Vol. 20 No. 1 (2024): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v20i1.306

Abstract

Cendawan Beauveria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yang dapat menginfeksi hampir seluruh jenis serangga melalui interaksi endofit dengan tanaman, sehingga cukup prospektif digunakan sebagai alternatif pengganti insektisida kimia. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aplikasi cendawan B. bassiana terhadap benih jagung sebagai bioinsektisida yang efektif dan efisien dalam pengendalian Spodoptera frugiperda, Ostrinia furnacalis dan Helicoverpa armigera di sentra pertanaman jagung . Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, dan penelitian lapangan di laksanakan di pertanaman jagung GOR Unhas, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar. Penelitian ini berlangsung pada Juli sampai Desember 2023. Penelitian ini menggunakan Uji T independen dengan ?= 0,05 untuk membandingkan mean antara kedua perlakuan yaitu benih dengan perendaman B. bassiana dan benih tanpa perendaman B. bassiana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata tinggi tanaman pada perlakuan benih dengan perendaman B. bassiana lebih tinggi dibandingkan benih tanpa perendaman B. bassiana. Rata-rata tingkat populasi larva Spodoptera frugiperda pada benih tanpa perendaman B. bassiana lebih tinggi daripada benih dengan perendaman B. bassiana. Begitupun dengan tingkat kerusakan tanaman jagung, menunjukkan rata-rata tingkat kerusakan tertinggi pada benih tanpa perendaman B. bassiana, hal ini diakibatkan populasi larva S. frugiperda lebih banyak ditemukan pada tanaman jagung dengan perlakuan benih tanpa perendaman. Kategori serangan yang dihasilkan hama S. frugiperda menunjukkan bahwa serangan sedang sampai berat.
Combining biochar with sediment in the treatment for the effectiveness of sulfate and heavy metal Pb reduction of acid mine drainage Fahruddin, Fahruddin; Syahri, Yolanda Fitria; Fauziah, St.; Samawi, Muhammad Farid; Johannes, Eva; Tambaru, Elis; Tuwo, Mustika; Abdullah, As’adi
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol. 11 No. 4 (2024)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2024.114.6329

Abstract

The increasing mining activities have led to the problem of acid mine drainage (AMD) pollution. A method that combines biochar treatment as an adsorbent with wetland sediment treatment as a source of sulfate-reducing bacteria is used to address AMD effectively. This research aimed to determine the ability of biochar in combination with wetland sediment treatment to reduce sulfate and heavy metal content in acid mine drainage wastewater. This research was conducted on a laboratory scale in an AMD wastewater treatment reactor with the following treatments of biochar mixed with wetland sediment. Observations included sulfate content, pH, and heavy metal content. Scanning electron microscope (SEM) analysis was also performed on the biochar. SEM observations revealed the presence of small, dense, and irregularly shaped pores on the surface of the biochar. The results on day 30 showed that biochar mixed with wetland sediment was able to reduce sulfate concentration by 74.19% and reduced Pb by 73.79%, compared with treatment sediment only to 64.81% sulfate concentration and reduced Pb by 53.85%, treatment biochar only had reduced sulfate of 46.90% and reduced Pb by 58.67% and control 1.79% sulfate concentration and reduced Pb by 1.87%.
Pengaruh Edible Coating Berbasis Pati Ubi Kayu Manihot esculenta Crantz dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah Zingiber officinale var. Rubrum Terhadap Umur Simpan Buah Potong Wortel Daucus carota L. Johannes, Eva; Tuwo, Mustika
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Edible coating menjadi salah satu usaha yang dikembangkan untuk mengatasi busuk lunak pada buah potong seperti pada buah dan sayuran. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh edible coating dengan penambahan senyawa bioaktif yang bersifat alami terhadap umur simpan wortel Daucus carota L. Metode yang digunakan untuk uji antibakteri menggunakan metode difusi agar, uji antioksidan menggunakan metode DPPH, perendaman atau pengemasan menggunakan metode edible coating. Untuk pelapisan adalah edible coating berbasis pati dengan penambahan ekstrak jahe merah Zingiber officinale var. Rubrum sebagai senyawa bioaktif yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan. Perendaman sampel dengan bahan akuades, larutkan CMC (Carboxy Methyl Cellulose) 0.4% dan gliserol 5%, penambahan ekstrak jahe merah 0.1%. Perlakuan terdiri dari kontrol (tanpa perlakuan), pelapisan dengan edible coating, dan edible coating dengan penambahan ekstrak jahe merah, lama penyimpanan (3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari). Selama masa simpan dilakukan pengujian susut bobot dan tekstur. Hasil uji edible coating dengan penambahan ekstrak jahe bersifat bakterisida terhadap bakteri Erwinia carotovora pv. carotovora, memiliki sifat antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 72.40 ppm. Memiliki susut bobot terendah pada perlakuan edible coating dengan penambahan ekstrak jahe sebesar 4.42% pada hari ke 12. Tekstur yang terbaik pada perlakuan edible coating dengan penambahan ekstrak jahe sebesar 1.53 N pada hari ke 12. Hasil tersebut menunjukkan edible coating dengan penambahan ekstrak jahe merah 0.5% mampu meningkatkan umur simpan wortel selama 12 hari pada suhu kamar.
Optimasi Penggunaan Air Kelapa Sebagai Substitusi Sitokinin Pada Media In Vitro Protokorm Anggrek Vanda sp. Tuwo, Mustika; Tambaru, Elis; Muslimah, Aliah; Ghita, Ghy Zwela Agra All May
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi anggrek di Sulawesi Selatan terus mengalami peningkatan yang stabil. Kondisi ini menciptakan peluang ekspor yang lebih luas ke pasar internasional, yang dapat dimaksimalkan melalui pengembangan agribisnis benih hortikultura menggunakan teknik perbanyakan bibit dengan teknologi kultur in vitro. Keberhasilan teknik ini sangat bergantung pada penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT). Namun, ZPT sintetik sering kali mahal dan sulit didapat. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif yang efektif dan ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan eksplan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsentrasi optimal air kelapa sebagai ZPT substitusi. Eksplan protokorm anggrek Vanda sp. dikulturkan dalam media Murashige and Skoog (MS) dengan penambahan air kelapa konsentrasi 5%; 10%; 15%; 20%; dan 25%. Penambahan air kelapa menghasilkan peningkatan jumlah tunas dan jumlah daun dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi 20% menunjukkan hasil terbaik untuk jumlah tunas dengan rerata 28.2, sedangkan konsentrasi 25% memberikan rerata jumlah daun 32.6. Temuan ini menunjukkan bahwa air kelapa dengan kisaran konsentrasi 20-25% memiliki potensi sebagai ZPT substitusi mendukung propagasi anggrek Vanda sp. secara in vitro.
Pelatihan Teknik Aseptis Dalam Upaya Mengurangi Kontaminasi Mikroba Pada Petani Jamur Tiram Pleurotus ostreatus di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep : Aseptic Technique Training to Reduce Microbial Contamination for Pleurotus ostreatus Oyster Mushroom Farmers in Labakkang District, Pangkep Regency Dwyana, Zaraswati; Haedar, Nur; Salam, Abdul; Abdullah, Asadi; Tuwo, Mustika
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 6 No. 2 (2024): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v6i2.52571

Abstract

Community service has been carried out regarding aseptic technical training in an effort to reduce microbial contamination among Pleurotus ostreatus oyster mushroom farmers in Labakkang District, Pangkep Regency. The service was carried out in front of eastern mushroom farmers, groups of women and teenagers in Bara Batu village, Labakkang District, Pangkep Regency. In service activities, demonstrations and training are carried out on the use of aseptic methods in transferring fungal spores into mushroom bags, sanitation techniques for rooms and equipment used. The public is very enthusiastic about learning aseptic techniques in mushroom seed management to avoid rot damage to the mushroom growing media. This training activity was carried out face to face at the eastern mushroom business premises. This activity was attended by 50 people consisting of oyster mushroom farming groups, teenagers, Biology students from FMIPA Hasanuddin University. The method of service activities carried out is the delivery of scientific material and direct practice. From the results of the activities, training participants have knowledge about aseptic techniques to reduce contamination for oyster mushroom farmers so that the success rate of oyster mushroom harvesting can increase compared to before. ABSTRAK Telah dilakukan pengabdian masyarakat tentang pelatihan teknis aseptis dalam upaya mengurangi kontaminasi mikroba pada petani jamur tiram Pleurotus ostreatus di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep. Pengabdian dilakukan dihadapan petani jamur timur ,kelompok ibu-ibu dan remaja  di desa Bara Batu Kec.Labakkang Kabupaten Pangkep. Dalam kegiatan pengabdian di lakukan demontrasi dan pelatihan  penggunan metode aseptis dalam memindahkan spora jamur ke dalam baglog jamur, teknik sanitasi terhadap ruangan dan peralatan yang digunakan. Masyarakat sangat antusias untuk mempelajari Teknik aseptis didalam pengelolaan pembenihan jamur untuk menghindari kerusakan kebusukan dari media tumbuh jamur.  Kegiatan pelatihan ini  dilakukan dengan tatap muka langsung di tempat usaha jamur timur. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang yang terdiri dari kelompok tani jamur tiram , remaja , mahasiswa Biologi FMIPA Universitas Hasanuddin.  Metoda kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah penyampaian materi ilmiah dan praktek langsung. Dari hasil kegiatan peserta pelatihan mempunyai pengetahuan tentang Teknik aseptis untuk mengurangi kontaminasi pada petani jamur tiram sehingga tingkat keberhasilan panen jamur tiram dapat meningkat dari sebelumnya.
PEMBIBITAN RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PEMANFAATAN BIBIT KULTUR PISANG DAN APLIKASI TRIBAKOMPOS DI KECAMATAN MATTIRO BULU KABUPATEN PINRANG Kuswinanti, Tutik; Mario, M Bayu; Patandjengi, Baharuddin; Tuwo, Mustika; Ramdani, Ramdani; Afriyanda, Afriyanda
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 3 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 3 APRIL 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i3.41399

Abstract

Pisang merupakan komoditas penting di Sulawesi Selatan, namun produktivitasnya masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk teknik budidaya yang belum optimal dan serangan hama penyakit. Program Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas-Program Kemitraan (PPMU-PK) tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas bibit pisang melalui inovasi teknologi pembibitan yang ramah lingkungan, khususnya dengan memanfaatkan tribakompos dan teknologi kultur jaringan. Kegiatan dilaksanakan di Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang, dengan melibatkan petani lokal dalam pelatihan praktis dan implementasi teknologi. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi bibit pisang yang sehat dan seragam menggunakan teknologi kultur jaringan. Penggunaan tribakompos tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah dan struktur tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu, pengenalan mikroba antagonis seperti Trichoderma spp. telah berhasil mengendalikan penyakit layu fusarium secara efektif. Melalui pendekatan ini, telah terbentuk kelompok tani yang mandiri dalam produksi bibit pisang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga telah berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan produksi pisang di daerah tersebut, serta memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan keberlanjutan usaha pertanian. Kata kunci: Pisang, pertanian organik, teknologi ramah lingkungan, tribakompos. ABSTRACT Bananas are an important commodity in South Sulawesi, but their productivity still faces various challenges, including suboptimal cultivation techniques and pest and disease attacks. The 2024 Unhas Community Service Program-Partnership Program (PPMU-PK) aims to improve the quality and productivity of banana seedlings through environmentally friendly seedling technology innovations, particularly by utilizing tribacompost and tissue culture technology. The activities were carried out in Mattiro Bulu Subdistrict, Pinrang Regency, involving local farmers in practical training and technology implementation. This activity showed a significant increase in producing healthy and uniform banana seedlings using tissue culture technology. Using tribacompost improved soil fertility and structure and reduced dependency on chemical fertilizers. In addition, introducing antagonistic microbes such as Trichoderma spp. has effectively controlled fusarium wilt disease. Through this approach, it is expected that farmer groups will be able to produce high-quality and environmentally friendly banana seedlings independently. This activity is also expected to make a significant contribution to increasing banana production in the region, as well as having a positive impact on community welfare through increased income and sustainable agricultural enterprises. Keywords: Bananas, organic farming, environmentally friendly, tribacompost.
Uji Awal Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Benalu Jati Dendropthoe pentandra (L.) Miq. Sebagai Kandidat Antikanker Menggunakan Metode BSLT Johannes, Eva; Sjafaraenan, Sjafaraenan; Tuwo, Mustika
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Benalu Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. yang tumbuh pada pohon jati dikenal dalam pengobatan tradisional memiliki potensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol daun benalu jati sebagai kandidat antikanker dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Daun benalu dikeringkan, diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96%, dan diuji terhadap larva Artemia salina untuk menilai tingkat toksisitas awal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak memiliki nilai LC₅₀ sebesar XXX µg/mL, yang menunjukkan potensi toksik yang signifikan terhadap larva uji. Semakin rendah nilai LC₅₀, semakin tinggi potensi sitotoksik yang dimiliki oleh ekstrak tersebut. Uji BSLT digunakan sebagai pendekatan awal untuk menyaring senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antikanker sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut pada sel kanker manusia. Penelitian ini mendukung pemanfaatan D. pentandra sebagai sumber kandidat senyawa alami antikanker dan menjadi dasar untuk studi lanjutan, termasuk isolasi senyawa aktif dan uji in vitro terhadap sel kanker spesifik. Hasil ini juga menegaskan pentingnya eksplorasi tumbuhan parasit yang sering diabaikan sebagai sumber daya bioaktif yang potensial.
Antibacterial and Antifungal of β-sitosterol Isolated from Hydroid Aglaophenia cupressina Lamoureoux Against Xanthomonas campestris and Fusarium oxysporum Johannes, Eva; Manguntungi, Baso; Tuwo, Mustika; Litaay, Magdalena; Mustopa, Apon Zaenal; Vanggy, Leggina Rezzy
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 30, No 2 (2025): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.30.2.192-202

Abstract

This study aimed to isolate and characterize β-sitosterol from the marine hydroid Aglaophenia cupressina Lamoureoux and evaluate its antibacterial and antifungal activities against Xanthomonas campestris and Fusarium oxysporum. β-Sitosterol was extracted, purified, and identified using spectroscopic techniques, including infrared and nuclear magnetic resonance spectroscopy. Antimicrobial activity was assessed through agar diffusion method to determine its inhibitory effects on bacterial and fungal growth at varying concentrations. β-sitosterol is a crystalline compound, with a melting point of 138-139°C, consistent with the reported range for pure β-sitosterol, indicating high purity. Infrared (IR) spectroscopy revealed key functional groups, including a hydroxyl group at 3433 cm⁻¹, C-O stretching at 1050 cm⁻¹, and aliphatic hydrocarbon chain vibrations at 2956, 2938, and 2869 cm⁻¹. The C=C stretching at 1634 cm⁻¹ and C-H bending at 1465 cm⁻¹ confirmed its unsaturated sterol structure. ¹H NMR spectroscopy further confirmed the structure with characteristic methyl and olefinic proton signals. The antibacterial activity of β-sitosterol against Xanthomonas campestris showed a concentration- and time-dependent effect, with the highest efficacy observed at 60 ppm, demonstrating potential as a natural antibacterial agent. Additionally, its antifungal activity against Fusarium oxysporum revealed both fungistatic and fungicidal effects, with lower concentrations exhibiting fungistatic behavior and higher concentrations displaying fungicidal activity, thereby offering versatility for both fungal inhibition and eradication. This dual action, combined with its well-characterized molecular structure, positions β-sitosterol as a promising candidate for further development as an antimicrobial compound. The findings underscore the accuracy of the identification process and highlight β-sitosterol's potential in pharmaceutical and agricultural applications, particularly in combating bacterial and fungal infections.
Development of plant diversity flipbooks integrated local wisdom Sirait, Silvia Hanna Kusuma; Sremere, Friana Martina; Nunaki, Jan Hendriek; Tuwo, Mustika
Inornatus: Biology Education Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Inornatus: Biology Education Journal
Publisher : Univeritas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/inornatus.v4i1.576

Abstract

For plant diversity course, teaching materials in the form of interactive e-modules were not yet available. The diversity of sago plants has been compiled in the form of a supplementary book, but was limited to the printed type. This research aimed to develop flipbook-based e-module teaching materials integrated with local wisdom in the plant diversity course. The e-module contains local wisdom about the diversity of sago plants which were differentiated based on the color of the leaf shoots and the varying shape of the midrib as well as the use of the local (regional) language of the Tehit Kna tribe. E-module was expected to be a bridge in the process of digitizing teaching materials. The data source for this research was 9 active students from the Biology Education Department, odd semester for the 2023/2024 academic year. This research was conducted at the Department of Biology Education, University of Papua Manokwari and used the R&D research method with the ADDIE model but was limited to the following stages: Design, design, framework and preparation of the e-module from the front view, the contents of the book to the back cover of the book; Development, validation of flipbook-based e-module teaching material prototypes by media experts; and Evaluation, assessing each stage until the product produced in the form of an interactive e-module based on a flipbook integrated with local wisdom was declared valid and practical. The research results show that the e-module was very valid (96.5%) and very practical (95.56%).