Siti Ativa Putridiani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan pengrajin tenun Siti Ativa Putridiani; Yoyon Suryono
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 6, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppm.v6i2.24674

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat, inovasi dalam membuat kerajinan tenun, dan faktor-faktor pendukung serta penghambat keberhasilan pemberdayaan masyarakat sentra kerajinan tenun di Desa Wisata Gamplong. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif metode studi kasus. Sumber data yang diteliti adalah ketua paguyuban “TEGAR”, pengelola rumah kerajinan, dan pengrajin tenun. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data, sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberdayaan pengrajin tenun di Sentra Kerajinan desa wisata Gamplong yaitu melakukan pelatihan, melakukan pendampingan, dan evaluasi. Inovasi yang dilakukan yaitu inovasi produk yang menghasilkan design unik dan baru untuk diaplikasikan pada kerajinan tenun. Faktor pendukungnya ialah adanya event-event, potensi alam, kerajinan tenun, dan ATBM. Sedangkan faktor penghambat yaitu minimnya dukungan dari masyarakat, generasi penerus dan persaingan harga Empowerment of weaving craftsmen AbstractThis study aims to describe the process of community empowerment, innovation in making woven crafts, and supporting factors and obstacles to the success of community empowerment of weaving craft centers in Gamplong Tourism Village. This type of research is a qualitative research case study method. The data sources studied were "TEGAR" community leaders, managers of craft houses, and weaving craftsmen. Data collection through interviews, observation and documentation. Data analysis with data collected, data reduction, data presentation, and conclusions. The instruments used are interview guides, observation guidelines, and documentation. The validity of the data is done with triangulation of data, sources and techniques. The results of the study show that the process of empowering weaving craftsmen in the Gamplong tourism village Craft Center is conducting training, providing assistance, and evaluating. The innovation that is done is product innovation that produces a unique and new design to be applied to weaving crafts. The supporting factors are the existence of events, natural potential, weaving crafts, and ATBM. While the inhibiting factors are the lack of support from the community, future generations and price competition.
PERAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH PADA PELAYANAN SOSIAL ANAK REMAJA (PSAR) DI TANJUNG MORAWA Siti Ativa Putridiani; Dafetta Fitrilinda
Jurnal Pendidikan Sepanjang Hayat Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/joll.8.1.27-33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bimbingan sosial sebagai suatu pr0ses pembelajaran bagi anak-anak putus sekolah pada pelayanan sosial anak remaja (PSAR) di Tanjung Morawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah sepuluh anak-anak putus sekolah yang sedang mengikuti program bimbingan sosial di UPT. Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan sosial memiliki peran penting dalam membantu anak-anak putus sekolah untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Proses pembelajaran bimbingan sosial dilaksanakan dari tahap pendekatan, seleksi atau perekrutan, assesmen, merencanakan materi yang diberikan, pelaksanaan pembelajaran atau pemberian program bimbingan sosial, lalu tahap evaluasi, dan tahap bimbingan lanjutan. Materi bimbingan sosial yang diberikan kepada anak remaja bersifat teori, games, dan contoh-contoh aplikasian kegiatan yang menarik. Perubahan perilaku warga binaan dari yang disimpulkan saat sebelum, maupun sesudah mereka lebih dapat mengembangkan potensi dan memanajemennya pula.