Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BOKASHI ECENG GONDOK TERHADAP KANDUNGAN MACRO MINERAL TOP-SOIL LAHAN BEKAS TAMBANG DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Amelia Lulu Rosalin Hutabarat; Lestari, Wenni Meika; Abdul Muta Ali; Rifqi Hidayatulloh; Baluh Medyabrata Atmaja; Muhammad Irvan Ali; Evi Wilda Aisya; Alief Rahmania Safitri
Jurnal Ternak Vol. 16 No. 1 (2025): Juni, 2025
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v16i1.249

Abstract

This study investigates the impact of water hyacinth (WH) bokashi applied on stockpiled topsoil from coal mining and utisols areas on maize growth and productivity. Water hyacinth, a locally abundant weed, was processed into bokashi and applied to a mixture of post-mining soil and ultisol at varying concentrations (0%, 12%, 25%, and 50% w/w). Maize plants were cultivated in these media, and growth parameters such as plant height, stem diameter, forage biomass, total biomass, and maize yield were measured weekly. The study employed a Randomized Complete Block Design (RCBD) with four treatments, each replicated four times. Results were analysed using ANOVA and Duncan's Multiple Range Test. The findings demonstrated that WH bokashi could improve the C-organic, nitrogen, P2O5, K2O, and pH levels of the cultivation medium and enhanced maize growth and biomass production. The most effective treatment was 25-50% WH bokashi, which yielded the highest maize productivity. This research highlights the potential of water hyacinth bokashi as an organic amendment for improving degraded soils and supporting sustainable agriculture on reclaimed mining lands.
Analisis Komposisi Ransum Kambing Jawarandu pada Peternakan Skala Kecil: Studi Literatur dan Kasus di Jago Ternak Farm Itang Purnama; Abdul Muta Ali; Baluh Medyabrata Atmaja; Faisal Fadli Pulungan; Raden Febrianto Christi; Alief Rahmania Safitri; Rizki Aldi Setianda
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v4i1.48

Abstract

Peternakan kambing merupakan salah satu sektor peternakan yang banyak dikembangkan, khususnya di Kabupaten Tanah Laut. Meskipun awalnya dikelola sebagai usaha sampingan, peternakan kambing kini mulai beralih menjadi kegiatan yang lebih terstruktur dan berorientasi bisnis. Sebagian besar peternakan kambing di daerah ini dijalankan dalam skala kecil dengan sistem pemeliharaan intensif. Salah satu contohnya adalah Jago Ternak Farm, sebuah peternakan kambing skala kecil yang menjadi objek dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi ransum yang diberikan kepada kambing Jawarandu serta mengidentifikasi permasalahan nutrisi yang terjadi di peternakan, dengan dukungan dari literatur yang relevan. Metode yang digunakan adalah kombinasi antara studi pustaka (desk study), analisis kasus, dan analisis deskriptif kuantitatif. Data komposisi ransum dianalisis secara numerik untuk mengevaluasi kandungan Total Digestible Nutrients (TDN), kalsium (Ca), dan fosfor (P), kemudian dibandingkan dengan kebutuhan nutrisi standar berdasarkan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum yang diberikan belum diformulasikan dengan baik karena peternak belum mengetahui kandungan nutrisinya, sehingga menyebabkan terjadinya hipokalsemia pada indukan, terutama pada fase akhir kebuntingan dan masa laktasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ransum hanya mengandung 59,25% TDN, 0,13% Ca, dan 0,21% P, yang berada di bawah standar kebutuhan nutrisi untuk ternak bunting. Solusi yang disarankan adalah perbaikan formulasi ransum dengan pendekatan trial and error, disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis ternak dan didukung oleh standar nutrisi dari literatur.