Maya, Poppy Puspa
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI RIMPANG LEMPUYANG WANGI (ZINGIBER AROMATICUM) DAN RIMPANG LENGKUAS (ALPINA GALANGA) TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS Rachmadanti, Royan Salsabila; Maya, Poppy Puspa; Utami, Dea Ayu Sukma Putri; Dewi, Anisa Rahma; Taranita, Risca; Maryanty, Yanty
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 11 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v11i2.6713

Abstract

Penyakit gigi dan mulut, terutama karies, disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans, yang dapat dicegah dengan penggunaan obat kumur. Sebagai alternatif, bahan alami seperti rimpang lempuyang wangi dan lengkuas, yang mengdanung fenol dan zerumbone, dapat digunakan sebagai obat kumur alami untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi optimal dari minyak atsiri rimpang lempuyang wangi dan lengkuas dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi soxhlet dengan pelarut n-hexane untuk mendapatkan minyak atsiri dari kedua bahan tersebut dengan macam konsentrasi 25; 50; 75; dan 100% (v/v), diikuti dengan skrining fitokimia secara kualitatif dan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan bakteri Streptococcus mutans untuk menentukan konsentrasi minyak atsiri terbaik. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa lempuyang dan lengkuas mengdanung alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Pengujian daya hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans menunjukkan bahwa ekstrak lempuyang dengan konsentrasi 75% menghasilkan daerah hambat sebesar 9,4 mm, ekstrak lengkuas dengan konsentrasi 100% menghasilkan daerah hambat sebesar 17,3 mm, dan ekstrak kombinasi dengan konsentrasi 100% menghasilkan daerah hambat sebesar 9,8 mm. Dengan demikian, minyak atsiri lengkuas dengan konsentrasi 100% adalah yang paling efektif dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans, dengan rata-rata diameter daerah hambat sebesar 17,3 mm. Hal ini menunjukkan bahwa minyak atsiri lengkuas efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies gigi.
SKRINING FITOKIMIA DISINFEKTAN ALAMI DARI EKSTRAK ETANOL DAUN PULAI (ALSTONIA SCHOLARIS) Rahmadhani, Fania Ayu; Maya, Poppy Puspa; Dewi, Anisa Rahma; Suryandari , Ade Sonya
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.326

Abstract

Tanaman pulai (Alstonia scholaris) dipercayai sejak zaman dahulu dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Aktivitas antimikroba pada daun pulai (Alstonia scholaris) berhubungan dengan kandungan alkaloidnya. Di sisi lain, bahaya penggunaan disinfektan sintetis di era pandemi ini semakin meningkat, sehingga dibutuhkan desinfektan dari bahan alami yaitu dengan ekstrak etanol daun pulai. Untuk mengetahui kandungan disinfektan alami dari ekstrak etanol daun pulai yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri maka dilakukan uji skrining fitokimia. Uji skrining fitokimia yang dilakukan yaitu ada uji alkaloid, uji flavonoid, uji tanin, dan uji saponin. Uji ini dilakukan secara kualitatif dengan penambahan berbagai pereaksi maka diketahui bahwa kandungan disinfektan alami dari ekstrak etanol daun pulai yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu senyawa alkaloid, tanin, dan saponin.
STUDI EFEKTIVITAS DISINFEKTAN ALAMI DARI EKSTRAK DAUN PULAI (ALSTONIA SCHOLARIS) UNTUK MENGHAMBAT JUMLAH BAKTERI DI TOILET UMUM Maya, Poppy Puspa; Rahmadhani, Fania Ayu; Dewi, Anisa Rahma; Suryandari, Ade Sonya
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 8 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.313

Abstract

Salah satu penerapan protokol kesehatan di era pandemi COVID-19 adalah proses desinfeksi menggunakan disinfektan. Menyemprotkan disinfektan pada permukaan benda berguna untuk mematikan spora bakteri. Disinfektan dari bahan kimia sintetis dapat mereduksi bakteri dengan cepat. Namun menyisakan residu yang sulit terurai. Maka penggunaannya perlu dikurangi. Salah satu bahan alami yang dapat dijadikan disinfektan adalah daun pulai (Alstonia scholaris). Selain ketersediaannya melimpah di alam, efektivitas daun pulai sebagai antibakteri berhubungan dengan kandungan alkaloidnya. Metode penelitian ini, diawali dengan sampling menggunakan metode cotton swab yang kemudian dilakukan uji antibakteri dengan metode difusi agar Kirby Bauer. Media yang digunakan yaitu lactose broth dan nutrient agar. Dengan bantuan cakram disc yang diinokulasikan ekstrak daun pulai variabel konsentrasi ekstrak daun pulai yaitu 0, 25%, 50% 75% dan 100% di atas media berisi biakan bakteri. Kemudian diinkubasi dengan inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Efektivitas disinfektan dapat terlihat dari ukuran diameter zona hambat yang terbentuk yang diiukur dengan jangka sorong. Didapatkan efektivitas zona hambat bakteri terbesar pada konsentrasi 100% yaitu sebesar 8,8 mm. Studi ini membuktikan bahwa ekstrak daun pulai (Alstonia scholaris) efektif digunakan sebagai bahan alami disinfektan untuk menghambat jumlah bakteri di toilet umum.
EVALUASI NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI PADA PROSES DISTILASI ATMOSFERIK DI UNIT KILANG PPSDM MIGAS CEPU Maya, Poppy Puspa; Dewi, Anisa Rahma; Rohmadi, Rohmadi; Sa'diyah, Khalimatus
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 4 (2023): December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i4.4184

Abstract

Pengolahan crude oil untuk menghasilkan produk minyak bumi meliputi persiapan bahan baku, proses distilasi atmosferik, dan proses treating. Proses distilasi atmosferik di unit kilang PPSDM Migas Cepu bertujuan untuk pemisahan fraksi dalam crude oil menjadi produk-produk yang dikehendaki berdasarkan perbedaan titik didihnya pada tekanan atmosfer. Pada artikel ini dilakukan evaluasi pada proses distilasi atmosferik di unit kilang. Metode evaluasi yang dilakukan meliputi menghitung neraca massa, neraca energi, dan efisiensi alat dengan mengolah data lapangan serta data literatur. Neraca massa dapat dihitung menggunakan data mass flow rate dan total feed. Perhitungan neraca energi memerlukan data massa dan perubahan entalpi. Perhitungan efisiensi panas memerlukan data panas yang hilang dan data panas yang masuk. Berdasarkan hasil perhitungan pada periode 01– 05 Agustus 2022, kapasitas crude oil di unit kilang PPSDM Migas Cepu sebesar 290.975,9146 kg/hari produk yang dihasilkan adalah pertasol CA 13.815,7886 kg/hari, pertasol CB 24.533,1042 kg/hari, pertasol CC 10.230,8168 kg/hari, solar 171.651,0263 kg/hari, dan residu 69.350,5995 kg/hari. Efisiensi panas pada kolom fraksinasi lebih dari 40%. Berdasarkan Perry’s Chemical Engineers Handbook 7th Edition Gas-Liquid Contacting Systems, column efficiency minimal 40%. Dalam Petroleum Refinery Engineering karya W.L. Nelson dimana Thermal Efficiency alat adalah 60%-95%. Hal ini menunjukkan bahwa tiap alat masih layak digunakan.