Rinaldi, Yoga Gunawan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Perawat dalam Shared Decision Making untuk Pasien Penyakit Kronis: Suatu Tinjauan Sistematis 2015–2025 Pamungkas, Lugita Julian; Az-Zahra, Raden Intania Putri; Permana, Dicka Trie; Rinaldi, Yoga Gunawan; Haryeti, Popon; Ridwan, Heri
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 2 (2025): JUPIN Mei 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1550

Abstract

Globalisasi telah meningkatkan jumlah penderita penyakit kronis, menuntut transformasi layanan kesehatan, terutama dalam pengambilan keputusan klinis yang berpusat pada pasien. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dalam perawatan pasien memegang peran krusial dalam Shared Decision Making (SDM). Studi ini meninjau peran perawat dalam proses pengambilan keputusan klinis pasien penyakit kronis melalui tinjauan literatur sistematis. Literatur dikumpulkan dari database ScienceDirect, PubMed, dan Semantic Scholar dengan kriteria inklusi artikel berbahasa Indonesia dan Inggris, jenis original research atau review, fokus pada peran perawat dalam SDM, dan diterbitkan pada tahun 2015–2025. Sebanyak lima artikel terpilih dianalisis secara tematik. Temuan menunjukkan bahwa peran perawat dalam memberikan informasi klinis, komunikasi yang adaptif, dan dukungan emosional terbukti meningkatkan pemahaman dan kualitas hidup pasien. Tantangan yang dihadapi perawat meliputi keterbatasan waktu, beban kerja tinggi, dan kurangnya pelatihan komunikasi klinis. Perawat berperan sebagai fasilitator keputusan, pendamping emosional, dan penghubung informasi antara pasien dan tim medis. Studi ini menyoroti kebutuhan pelatihan terstruktur dan kebijakan pendukung untuk memperkuat kontribusi perawat dalam pengambilan keputusan klinis pasien kronis, mengingat masih terbatasnya literatur yang membahas aspek ini secara spesifik.
PEMERIKSAAN KONTAMINASI SILANG PADA PEMERIKSAAN SPESIMEN SALIVA PADA PENYAKIT HIV: LITERATUR REVIEW: EXAMINATION OF CROSS-CONTAMINATION SALIVA SPESIMEN IN HIV DISEASE: LITERATURE REVIEW Virna, Lira; Rahman, Nazwa Aulia; Rahma Khoirunnisa; Rinaldi, Yoga Gunawan; Popi Sopiah
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 13 No. 02 (2025): Vol. 13 No.2 , Juli 2025
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v13i2.741

Abstract

Pendahuluan: Beberapa teknik pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosa HIV yang dihasilkan dari beberapa sediaan spesimen, yaitu berasal dari spesimen darah, saliva, apusan mukosa, feses dan urine. Potensi penggunaan saliva dapat digunakan sebagai metode skrining dan diagnosis HIV telah  diketahui sejak tahun 1986. Contoh pemeriksaan spesimen melalui saliva/oral adalah pemeriksaan Oral Fluid Test  (OFT) yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit HIV didalam  tubuh. Pemeriksaan spesimen saliva menjadi alternatif penting dalam skrining HIV karena sifatnya yang non-invasif, nyaman, dan lebih mudah diakses dibandingkan pemeriksaan berbasis darah. Namun, pemeriksaan ini memiliki risiko kontaminasi silang yang dapat mempengaruhi akurasi hasil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kontaminasi silang dalam pemeriksaan spesimen saliva pada pasien HIV melalui metode literature review. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah scoping review dengan database Google scholar, ScienceDirect, dan PubMed dari tahun 2015-2025 yang membahas kontaminasi silang dalam pemeriksaan spesimen saliva dengan kata kunci HIV, kontaminasi silang, spesimen, saliva. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab kontaminasi silang meliputi teknik pengambilan spesimen yang tidak tepat, penggunaan alat medis yang tidak steril, serta lingkungan pemeriksaan yang kurang higienis. Untuk mencegah kontaminasi silang, diperlukan kepatuhan terhadap protokol sterilisasi, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, serta manajemen limbah medis yang baik. Kesimpulan: Dengan penerapan langkah-langkah pencegahan yang ketat, pemeriksaan saliva dapat menjadi metode yang lebih aman dan efektif dalam deteksi HIV.   Kata kunci : HIV, kontaminasi silang, spesimen, saliva