Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Gizi, Body Image, Kesehatan Reproduksi, dan Cegah Pernikahan Dini pada Siswa dan Guru SMAN 1 Pandeglang Dina, Resa Ana; Dewi, Mira; Nurdin, Naufal Muharam; Aries, Muhammad; Yudha, Eka Purna; Afwan, Fahrian Aif; Mahira, Hafshah Ayna; Rahman, Nazwa Aulia; Almira, Bellinda
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.16696

Abstract

Masa remaja merupakan fase terjadinya perkembangan fisik serta psikis yang pesat. Asupan gizi yang sesuai sangat penting untuk menunjang proses pertumbuhan remaja. Body image sebagai bentuk manifestasi dari asupan makanan juga sangat diperhatikan oleh remaja. Remaja juga perlu mendapatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan dini mengingat remaja juga berada di fase perkembangan seksual. Sebagai upaya dalam merespon hal tersebut, dilakukan kegiatan edukasi terkait gizi, body image, kesehatan reproduksi, dan pencegahan pernikahan dini. Pelaksanaan kegiatan edukasi dilakukan di SMAN 1 Pandeglang, Provinsi Banten, sebagai provinsi dengan prevalensi pernikahan dini dan stunting yang masih tinggi. Selain siswa, sasaran kegiatan ini adalah guru yang berperan sebagai fasilitator siswa. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa dan guru SMAN 1 Pandeglang terkait gizi, body image, kesehatan reproduksi, dan pencegahan pernikahan dini. Konsep kegiatan ini adalah training of trainer dengan metode ceramah dan diskusi interaktif. Sebagai upaya membangun program yang berkelanjutan, dibuat modul aktivitas serta poster yang menjadi panduan siswa dalam menerapkan materi edukasi yang sudah diberikan. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta kegiatan sebelum dan sesudah pemberian edukasi baik pada siswa (p=0,002) maupun guru (p=0,025). Secara rinci, terdapat perbedaan yang signifikan untuk tingkat pengetahuan gizi remaja (p=0,033), kesehatan reproduksi (p=0,001), dan pencegahan pernikahan dini (p=0,000) pada siswa antara sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan. Sementara itu pada guru yang menjadi peserta kegiatan, perbedaan yang signifikan ditemukan pada tingkat pengetahuan gizi remaja (p=0,011) dan pencegahan pernikahan dini (p=0,026).
Hubungan Body Image, Intensitas Penggunaan Media Sosial, Kualitas Diet, Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Remaja: Correlations of Body Image, Social Media Intensity, Diet Quality, Physical Activity, and Nutritional Status in Adolescents Rahman, Nazwa Aulia; Dina, Resa Ana
Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB dan PERGIZI PANGAN Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jigd.2025.4.2.82-95

Abstract

Masa remaja merupakan periode kritis yang ditandai oleh perubahan biologis yang signifikan serta paparan luas terhadap standar tubuh ideal di media sosial, yang dapat mempengaruhi citra tubuh dan status gizi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara intensitas penggunaan media sosial, citra tubuh, kualitas diet, aktivitas fisik, dan status gizi pada remaja di SMAN 1 Bogor. Studi ini menggunakan desain cross-sectional dengan 87 siswa yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran langsung, wawancara terstruktur, dan kuesioner. Data persepsi body image diukur menggunakan Body Shape Questionnaire (BSQ), intensitas penggunaan media sosial diukur menggunakan Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial (SIPMS), kualitas diet diukur menggunakan Diet Quality Index for Adolescent (DQI-A), dan aktivas fisik diukur menggunakan International Physical Activity Questionnaire Short-Form (IPAQ-SF). Sedangkan, data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53% subjek termasuk dalam kategori pengguna media sosial berat, 60% memiliki citra tubuh positif, 41% memiliki tingkat aktivitas fisik sedang, dan 70% memiliki status gizi yang baik. Skor rata-rata Diet Quality Index for Adolescents (DQI-A) sebesar 40,7%, menunjukkan kualitas diet yang buruk. Analisis statistik menemukan hubungan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan citra tubuh (p<0,05), serta antara citra tubuh dengan status gizi (p<0,05). Namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara citra tubuh dengan kualitas diet dan aktivitas fisik, maupun antara aktivitas fisik dan kualitas diet dengan status gizi (p>0,05). Hasil ini menekankan pentingnya intervensi yang lebih komprehensif untuk meningkatkan perilaku kesehatan dan persepsi diri yang positif pada remaja.
PEMERIKSAAN KONTAMINASI SILANG PADA PEMERIKSAAN SPESIMEN SALIVA PADA PENYAKIT HIV: LITERATUR REVIEW: EXAMINATION OF CROSS-CONTAMINATION SALIVA SPESIMEN IN HIV DISEASE: LITERATURE REVIEW Virna, Lira; Rahman, Nazwa Aulia; Rahma Khoirunnisa; Rinaldi, Yoga Gunawan; Popi Sopiah
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 13 No. 02 (2025): Vol. 13 No.2 , Juli 2025
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v13i2.741

Abstract

Pendahuluan: Beberapa teknik pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosa HIV yang dihasilkan dari beberapa sediaan spesimen, yaitu berasal dari spesimen darah, saliva, apusan mukosa, feses dan urine. Potensi penggunaan saliva dapat digunakan sebagai metode skrining dan diagnosis HIV telah  diketahui sejak tahun 1986. Contoh pemeriksaan spesimen melalui saliva/oral adalah pemeriksaan Oral Fluid Test  (OFT) yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit HIV didalam  tubuh. Pemeriksaan spesimen saliva menjadi alternatif penting dalam skrining HIV karena sifatnya yang non-invasif, nyaman, dan lebih mudah diakses dibandingkan pemeriksaan berbasis darah. Namun, pemeriksaan ini memiliki risiko kontaminasi silang yang dapat mempengaruhi akurasi hasil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kontaminasi silang dalam pemeriksaan spesimen saliva pada pasien HIV melalui metode literature review. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah scoping review dengan database Google scholar, ScienceDirect, dan PubMed dari tahun 2015-2025 yang membahas kontaminasi silang dalam pemeriksaan spesimen saliva dengan kata kunci HIV, kontaminasi silang, spesimen, saliva. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab kontaminasi silang meliputi teknik pengambilan spesimen yang tidak tepat, penggunaan alat medis yang tidak steril, serta lingkungan pemeriksaan yang kurang higienis. Untuk mencegah kontaminasi silang, diperlukan kepatuhan terhadap protokol sterilisasi, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, serta manajemen limbah medis yang baik. Kesimpulan: Dengan penerapan langkah-langkah pencegahan yang ketat, pemeriksaan saliva dapat menjadi metode yang lebih aman dan efektif dalam deteksi HIV.   Kata kunci : HIV, kontaminasi silang, spesimen, saliva
Pengaruh Globalisasi Media melalui Serial “Squid Game” terhadap Ekspresi Budaya di Indonesia Aghista, Rizka Dwi Putri; Rahman, Nazwa Aulia; Amalia, Najwa Syifa; Putri, Sofi Amelia; Khoirunnisa, Syifa; Rahman, Aam Ali
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 5 No 4 (2025): JUPIN November 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.1579

Abstract

Penelitian ini menelaah dominasi budaya populer Korea, khususnya serial Squid Game, dalam membentuk ekspresi budaya di Indonesia pada kalangan remaja. Tujuan utama penelitian adalah menganalisis pengaruh Squid Game terhadap representasi budaya, pola interaksi sosial, serta cara pandang mahasiswa terhadap fenomena hiburan global. Subjek penelitian terdiri dari 97 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang dipilih secara purposif, dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan etnografi agar dapat menggali makna yang lebih mendalam dari pengalaman para responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Squid Game tidak hanya memengaruhi persepsi mahasiswa terhadap kekerasan yang ditampilkan sebagai bentuk hiburan, tetapi juga mengubah pola interaksi mereka dalam lingkungan sosial, seperti cara bercanda, membangun solidaritas, hingga menggunakan simbol-simbol yang populer dari serial tersebut dalam keseharian. Lebih jauh lagi, penelitian ini menemukan adanya kesadaran baru di kalangan mahasiswa mengenai pentingnya mempertahankan budaya lokal agar tidak tergeser oleh derasnya arus globalisasi budaya populer. Temuan ini menegaskan bahwa budaya populer global berperan ganda: di satu sisi dapat memicu pergeseran nilai dan gaya hidup remaja, tetapi di sisi lain juga mampu mendorong refleksi kritis terhadap identitas budaya nasional. Dengan demikian, pengaruh Squid Game tidak hanya berhenti pada aspek hiburan semata, melainkan juga membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai posisi budaya lokal dalam dinamika global saat ini.