Abstrak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru BK guna mengenali bakat dan minat pilihan karir peserta didik termasuk peserta didik dengan kebutuhan khusus. Metode pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan dengan melalui enam tahapan, yakni: 1). Persiapan; 2). Sosialisasi pelatihan; 3). Pelaksanaan program pelatihan; 4). Penerapan teknologi; 5). Pendampingan dan evaluasi; serta 6). Keberlanjutan program pelatihan. Kegiatan pengabdian ini bermitra dengan SMA Negeri 1 Takalar, Sulawesi Selatan. Pelatihan yang telah dimulai dari tahap persiapan, sosialisasi pelatihan, pelaksanaan program pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi hingga keberlanjutan program tentunya dapat menghasilkan luaran berupa peningkatan pemahaman guru BK tentang perencanaan karir berbasis inklusi, peningkatan keterampilan guru BK dalam memberikan perencanaan karir, peningkatan pemanfaatan teknologi dalam perencanaan karir, dan implementasi program perencanaan karir inklusif di sekolah mitra. Rekomendasi yang diperoleh dalam program pengabdian ini adalah perlunya pelatihan lanjutan dan supervisi berkelanjutan agar kompetensi guru BK terus dioptimalkan. Sekolah juga disarankan membangun kolaborasi lintas bidang antara guru BK, wali kelas, dan guru mata pelajaran untuk memperkuat pendampingan karir bagi seluruh peserta didik, termasuk peserta didik dengan kebutuhan khusus. Selain itu, dukungan dan kebijakan serta fasilitas teknologi dari pihak sekolah maupun pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan layanan karir berbasis inklusi di sekolah.Kata Kunci: Pelatihan, Karir Inklusi, Kapasitas Guru SMA, Asesmen