Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika ekspresi emosi ekstrem dan harapan yang dimiliki oleh korban bullying remaja. Masalah utama yang diangkat adalah bagaimana pengalaman bullying memengaruhi ekspresi emosi dan membentuk harapan individu terhadap dirinya, lingkungan sosial, serta masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan utama adalah seorang siswa SMP yang telah mengalami bullying fisik dan verbal secara berulang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, kemudian dianalisis menggunakan teknik tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban bullying cenderung mengekspresikan emosi negatif secara ekstrem seperti kemarahan, ketakutan, dan kesedihan yang mendalam. Namun demikian, di balik pengalaman emosional tersebut, korban tetap menyimpan harapan untuk diterima, dihargai, dan memiliki lingkungan yang aman. Penelitian ini menekankan pentingnya dukungan psikososial dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sebaya untuk membantu korban pulih secara emosional dan membangun kembali harapannya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025