p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Estimasi Waktu dan Posisi Kematian Berdasarkan Temuan Tanatologi: Laporan Kasus 95 Luka Risna Wati; Nurfitriani S; Syafira Ananda Marendengi; Annisa Anwar Muthaher; Denny Mathius; Zulfiyah Surdam; Riezka Andriati Fahri
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 5 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v5i2.549

Abstract

Latar Belakang: Waktu kematian adalah hal penting untuk menentukan interval waktu kematian berdasarkan penilaian atas perubahan tubuh jenazah dari waktu ke waktu, didapatkan melalui hasil visum et repertum oleh dokter ahli dengan melihat adanya livor mortis, rigor mortis, algor mortis, dekomposisi dan perubahan lainnya. Hasil: Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan luar jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada tanggal 21 Januari 2025 sekitar pukul 11.45 WITA. Pada pemeriksaan luar jenazah didapatkan kaku mayat mudah dilawan pada persendian ekstremitas atas, persendian ekstremitas bawah, pada jari-jari dan pada tungkai bawah. Lebam mayat pada lengan kanan belakang, ketiak kanan, payudara kanan, bahu kanan, dan punggung kanan atas berwarna keunguan, hilang dengan penekanan. Tidak ada tanda pembusukan namun ditemukan 95 luka pada korban. Dapat disimpulkan bahwa estimasi kematian jenazah adalah enam sampai delapan jam sebelum dilakukannya pemeriksaan.
Case Report : Identifikasi Mayat Mengapung Tanpa Otopsi Denny Mathius; Annisa Anwar Muthaher; Rahmawati Mamile; Dewi Nirmala Salim; Isma Inggit; Ruslan; Zulfiyah Surdam
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 5 No. 3 (2025): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v5i3.560

Abstract

Ilmu kedokteran forensik merupakan ilmu lintas displin. Ilmu ini bermanfaat menegakkan keadilan dan proses hukum. Visum merupakan alat bukti surat yang mana diatur pada Pasal 187 huruf c KUHAP. Identifikasi luar jenazah merupakan identifikasi secara keseluruhan tubuh dengan segala sesuatu yang dilihat, dicium dan teraba serta suatu benda pada jenazah. Pada kasus ini dilakukan identifikasi luar jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada tanggal 07 Maret 2025 sekitar pukul 21.00 WITA. Pada identifikasi luar jenazah adanya rigor mortis pada extremitas atas dan bawah, pada rahang dan tangan kiri yang mudah dilawan. Lebam mayat pada lengan kanan depan, paha bagian belakang telinga belakang leher belakang dan betis belakang punggung berwarna merah keunguan, tidak hilang dengan penekanan. Pada pemeriksaan luar jenazah didapatkan washer woman's hand ini adalah keadaan Dimana terjadi berkeriput pada tangan dan kaki di karenakan imbibisi cairan kedalam kutis & membutuhkan waktu lama. Jenazah perkiraan waktu kematian adalah sekitar delapan jam sampai dua belas jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Penyebab kematian belum dapat ditentukan dari pemeriksaan ini karena tidak dilakukan pemeriksaan organ–organ dalam (otopsi).
Analisis Forensik Kasus Penggantungan : Bunuh Diri atau Pembunuhan Annisa Anwar Muthaher; Denny Mathius; Ruslan; Rahmat Prayogi; Ayu Pratiwi; Rahma, Muftihatur
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 5 No. 3 (2025): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v5i3.579

Abstract

Ilmu forensik merupakan cabang multidisiplin kedokteran yang menggunakan ilmu kedokteran untuk mendukung penegakan hukum. Otopsi adalah cara investigasi terhadap mayat, baik tubuh luar maupun dalam, untuk menentukan adanya penyakit atau cedera serta menjelaskan penyebab kematian. Kasus ini dilakukan pemeriksaan otopsi di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit X Makassar pada tahun 2025. Pada pemeriksaan luar didapatkan kaku mayat mudah dilawan pada sendi kecil, serta lebam mayat pada pipi kiri, tangan, lutut, paha, betis, dan bokong berwarna keunguan yang hilang dengan penekanan. Luka jerat pada leher konsisten dengan kasus penggantungan. Penyebab kematian adalah asfiksia akibat terhalangnya jalan nafas yang kuat dari jejas trauma tumpul dengan estimasi waktu kematian sekitar kurang dari 12 jam sebelum pemeriksaan. Kasus ini menekankan pentingnya pemeriksaan forensik dalam menentukan penyebab kematian dan cara kematian berdasarkan fakta medis.