Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Transformasi Prinsip Etika Perang dalam Dinamika Konflik Asimetris Kontemporer Antono, Kukuh Dwi; Jaya, Dedy Kusuma; Susilo, Tarsisius; Arismunandar, Setiawan; Sarana, Arinto Beny
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i3.695

Abstract

Perang asimetris semakin banyak ditemui dalam konflik modern, di mana aktor non-negara seperti kelompok pemberontak dan teroris terlibat dalam pertempuran melawan kekuatan negara. Pergeseran ini menghadirkan tantangan besar bagi penerapan Hukum Humaniter Internasional (HHI), terutama terkait prinsip-prinsip etika seperti pembedaan dan proporsionalitas. Artikel ini mengkaji transformasi prinsip etika dalam konteks konflik asimetris dan bagaimana HHI berupaya beradaptasi. Temuan utama menunjukkan bahwa kerangka hukum tradisional kerap gagal menjangkau dinamika konflik kontemporer, terutama dalam menghadapi ketidakjelasan identitas kombatan, penyalahgunaan wilayah sipil, dan erosi norma etika perang. Artikel ini menawarkan reinterpretasi prinsip etika klasik, menyoroti pentingnya doktrin militer adaptif, serta perlunya pendekatan multidisiplin dan penggunaan teknologi untuk memperkuat akuntabilitas. Rekomendasi difokuskan pada peningkatan pelatihan militer berbasis etika, fleksibilitas ROE, serta penguatan kerjasama internasional dalam penegakan hukum humaniter yang lebih responsif terhadap realitas konflik asimetris
Tantangan Hukum Humaniter dalam Konflik Israel–Palestina: Perspektif Implementasi dan Akuntabilitas Internasional Wijonarko, Bambang; Agung, Erwin; Susilo, Tarsisius; Arismunandar, Setiawan; Sarana, Arinto Beny
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i3.696

Abstract

Konflik Israel–Palestina yang berlangsung lama telah menimbulkan berbagai pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional, terutama terkait perlindungan terhadap warga sipil. Artikel ini mengkaji dinamika penerapan prinsip-prinsip hukum humaniter dalam konflik tersebut, dengan menyoroti konsekuensi hukum atas tindakan dari kedua belah pihak serta dampaknya terhadap masyarakat sipil. Pembahasan mencakup prinsip pembeda, proporsionalitas, dan perlindungan sipil, serta contoh-contoh pelanggaran yang memperlihatkan kesenjangan antara norma hukum dan realitas di lapangan. Artikel ini juga mengulas tantangan besar dalam penegakan hukum humaniter, termasuk keterbatasan yurisdiksi, hambatan politik, dan lemahnya mekanisme akuntabilitas internasional. Selain itu, peran resolusi internasional dan lembaga global dianalisis sebagai bagian dari upaya merespons pelanggaran dan memperkuat perlindungan kemanusiaan. Kontribusi utama artikel ini terletak pada analisis kritis terhadap enforcement hukum humaniter dalam konteks konflik asimetris serta rekomendasi strategis bagi penguatan mekanisme internasional. Dengan demikian, artikel ini diharapkan memperkaya wacana akademik dan praktik hukum dalam konflik bersenjata kontemporer.
Tantangan Etika dan Hukum dalam Perang Informasi dan Propaganda Digital Milyardin, Ian Rizkian; Malinton, Yoki; Susilo, Tarsisius; Arismunandar, Setiawan; Sarana, Arinto Beny
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.26996

Abstract

Perang informasi kini menjadi elemen tak terpisahkan dari konflik-konflik global, memanfaatkan teknologi digital dan media sosial sebagai alat untuk memengaruhi opini publik, menyebarkan disinformasi, dan membentuk narasi yang berperan dalam dinamika geopolitik. Dalam jurnal ini, saya menggali bagaimana fenomena perang informasi ini menantang prinsip-prinsip dasar Hukum Humaniter Internasional (IHL), seperti diskriminasi, proporsionalitas, dan perlindungan terhadap warga sipil, yang telah menjadi dasar dalam mengatur peperangan tradisional. Meski IHL dirancang untuk menangani konflik fisik, perkembangan teknologi digital menuntut adanya pemikiran baru tentang bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan pada perang yang tak terlihat di medan pertempuran, namun dampaknya dapat merusak stabilitas sosial dan politik. Di sisi lain, teori perang yang benar (Just War Theory) juga memberikan sudut pandang etis mengenai apakah disinformasi dan propaganda digital dapat dibenarkan dalam konteks perang. Dengan menggali tantangan-tantangan ini, tulisan ini juga memberikan rekomendasi terkait bagaimana hukum humaniter dapat beradaptasi dengan cepatnya perubahan dalam peperangan modern, serta pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh perang informasi.
Adaptasi Hukum Humaniter terhadap Konflik yang Dipicu oleh Perubahan Iklim: Studi Kasus Global Hamel, Boy Yopi; Setiawan, Gede; Susilo, Tarsisius; Arismunandar, Setiawan; Sarana, Arinto Beny
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.27194

Abstract

Penelitian ini mengkaji adaptasi hukum humaniter internasional dalam menghadapi konflik yang dipicu oleh perubahan iklim. Tujuan penelitian adalah menganalisis bagaimana hukum humaniter dapat merespons dinamika konflik yang semakin kompleks akibat dampak perubahan iklim. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, mengumpulkan data dari dokumen hukum internasional, laporan organisasi kemanusiaan, dan artikel akademik terkini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum humaniter saat ini masih kurang responsif terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim dalam konteks konflik bersenjata. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan regulasi dan mekanisme implementasi yang lebih adaptif. Kesimpulannya, adaptasi hukum humaniter harus memperhatikan aspek lingkungan untuk meningkatkan perlindungan korban dan mencegah eskalasi konflik.