Indeks Produksi Industri (IPI) merupakan indikator penting yang mencerminkan perubahan output sektor industri dan menjadi rujukan utama dalam membaca kondisi perekonomian jangka pendek. Pergerakan IPI dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi, khususnya suku bunga acuan, nilai tukar, dan biaya pembiayaan modal kerja yang dibutuhkan perusahaan untuk mendukung aktivitas produksinya. Penelitian ini menganalisis pengaruh BI Rate, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan suku bunga modal kerja terhadap IPI di Indonesia selama periode Januari 2017 hingga Desember 2020, meliputi masa sebelum pandemi, periode kontraksi akibat COVID-19, dan tahap awal pemulihan industri. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder bulanan dari BPS dan Bank Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan regresi linier berganda yang dilengkapi uji asumsi klasik untuk menjamin validitas model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap IPI. Secara parsial, BI Rate dan nilai tukar rupiah memberikan pengaruh positif signifikan, sedangkan suku bunga modal kerja berpengaruh negatif signifikan. Nilai determinasi sebesar 0,911 menunjukkan bahwa model mampu menjelaskan 91,1 persen variasi IPI. Temuan ini menegaskan pentingnya menjaga stabilitas kurs, konsistensi kebijakan suku bunga, serta ketersediaan pembiayaan modal kerja yang terjangkau guna memperkuat ketahanan industri. Hasil penelitian juga dapat menjadi masukan bagi pembuat kebijakan dan pelaku industri dalam merespons perubahan ekonomi dengan lebih adaptif.