Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Repeat Analysis Citra Modalitas Digital Radiography Merk United Imaging di Unit Radiologi RSU Prima Medika Denpasar: Repeat Analysis of Digital Radiography Images United Imaging Modality at the Radiology Unit of RSU Prima Medika Denpasar Wijaya, I Made; Arianti, Ni Wayan Mega
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.7534

Abstract

Analisis ulang adalah proses evaluasi gambar radiografi yang diulang untuk mengidentifikasi dan meminimalkan kesalahan, dengan tujuan mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh pasien. Program analisis ulang bertujuan untuk melakukan tindakan korektif terhadap gambar radiografi yang diulang, mencatat kejadian ulang, dan mengidentifikasi penyebabnya untuk meminimalkan atau menghilangkannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Dilaksanakan di Unit Radiologi RSU Prima Medika Denpasar, gedung D, dari Maret hingga April 2024, populasi studi mencakup semua pemeriksaan radiologi yang diulang dengan modalitas Radiografi Digital. Data diperoleh dari survei dan dokumentasi.Berdasarkan analisis penulis, persentase pemeriksaan radiografi konvensional yang diulang adalah 2,06% pada Desember 2023, 2,37% pada Januari 2024, dan 1,21% pada Februari 2024. Persentase ulang untuk periode Desember 2023 hingga Februari 2024 adalah 1,9%. Enam faktor dominan yang menyebabkan pemeriksaan radiografi diulang adalah posisi objek (48,38%), gerakan pasien (9,67%), artefak (9,67%), faktor exposure (12,9%), kesalahan manusia (6,45%), dan kesalahan peralatan (12,9%). Persentase ini tetap berada di bawah standar toleransi pelayanan radiologi minimal ≤ 2% untuk pemeriksaan radiografi konvensional. Upaya untuk mengurangi pemeriksaan radiografi konvensional yang diulang mencakup penjelasan kepada pasien mengenai langkah-langkah yang perlu mereka lakukan sebelum menjalani pemeriksaan radiografi, termasuk instruksi tentang posisi yang benar selama prosedur. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pengulangan pemeriksaan yang tidak perlu
Analisis Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Knee Joint Dengan Penambahan Sequence Diffusion Weighted Imaging (DWI) Pada Kasus Baker’s Cyst Mahendrayana, I Made Adhi; Arianti, Ni wayan Mega; Widodo, Rahmat
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 11 (2025): Volume 12 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i11.20751

Abstract

MRI sering digunakan untuk memeriksa berbagai kondisi patologis termasuk yang terjadi pada sendi lutut (knee joint). Salah satu patologi yang umum ditemukan pada sendi lutut adalah Baker’s Cyst atau kista poplitea, yang merupakan akumulasi cairan sinovial di area fossa poplitea. Adapun tambahan sequence yang digunakan dalam pemerksaan ini yaitu Diffusion Weighted Imaging (DWI). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peranan Diffusion Weighted Imaging (DWI) pada pemeriksaan Magnetic Resonance imaging (MRI) pada kasus Baker’s Cyst . Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif Deskriptif dengan desain penelitian Studi Kasus. Subjek penelitian ini yaitu 1 pemeriksaan MRI knee joint pada kasus Baker’s Cyst . Responden penelitian ini yaitu 2 orang radiografer dan 1 radiolog. Data dianalisis menggunakan model interaktif, yang terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari 1 sampel yang berdasarkan dari hasil wawancara menunjukkan bahwa pemeriksaan MRI knee joint dengan sequence Diffusion Weighted Imaging (DWI) peranan penting dalam ketepatan diagnosis dan lebih bagus dalam menggambarkan kelainan pada organ atau klinis tersebut, DWI cukup membantu terutama dalam menilai karakteristik cairan. Misalnya, cairan dalam kista bisa berupa cairan serosa, lemak, atau darah, yang memiliki tingkat kekentalan berbeda.